Bab 16

242 13 3
                                    

"Mami berkata padaku malam itu "Rossa, kamu sekarang telah dewasa, kamu tumbuh cantik, pintar dan menawan. Mami bangga padamu. Tentang obrolan tetangga yang kau dengar tadi saat kau kembali," Mami seolah berat untuk berkata dan menghela nafas."

"Akhirnya dia melanjutkan obrolan nya dan berkata "Rossa, kamu telah dewasa, cukup dewasa untuk mencerna segala hal, kurasa ini sudah waktunya kamu mengetahui semua. Ya, semua yang mungkin akan mengubah pandanganmu terhadap Ibu yang membesarkanmu. Rossa, Mami sadar kebenaran akan mencari jalannya untuk menguak takbir dan kebohongan akan membusuk dengan bau menyengat. Mami tidak akan berusaha mengubah persepsimu nanti, tapi permintaanku tetaplah jadi Rossa yang seperti ini selamanya. Rossa yang pintar, anggun, wanita yang dapat menjaga diri, mandiri dan tetaplah menjadi kebanggaan Mami."

"Saat itu aku hanya terdiam Alvaro, entah kata kata itu menyihir hatiku atau mencairkan emosiku yang tak terkendali tapi aku hanya hanyut dengan perkataannya."

"Mami melanjutkan pembicaraannya. "Rossa, Mami tidak akan membenarkan semua yang terjadi nanti karena kesalahan tetap harus menjadi kesalahan tanpa pembenaran. Bahkan jika kamu membenciku dan malu terhadapku aku pun terima, tapi aku tetap mengasihimu sepanjang hidupku, kamu kebanggaanku, kamu kesayanganku dan aku menjamin setiap masa depanmu."

"Mami terus berkata Alvaro. Dia membuka sebuah tabir yang sangat menyayat hati. Ya, dia berkata "Rossa, sebelumnya maafkan semua yang terjadi. Jika kau harus membenci, bencilah Mamimu ini dan jangan samakan semua orang seperti Mamimu, Jangan salahkan takdir apalagi Tuhan sang pemberi hidup. Mami akan menerima semua sikapmu setelah ini. Rossa, malam itu sebenarnya Papi tidak pergi untuk kembali, Papi memutuskan pergi untuk berpisah dengan kita selamanya. Ya, memisahkan segala kebahagiaan, nafkah dan segalanya kemudian pergi dengan wanita lain dan bahagia dengan keluarganya. Malam itu Papi dan Mami resmi bercerai, tapi Mami minta kepadanya untuk tidak bilang padamu. Mami tidak tega kamu mengetahui keluarga kita telah runtuh di usia enam tahun. Mami bukan hanya gagal mempertahankan rumah tangga tapi juga gagal memberikan sosok Ayah di hidupmu."

"Rossa, maafkan Mami telah menipumu dengan menghadirkan sosok Papi palsu dihidupmu, Mami hanya ingin kamu seperti anak kecil lainnya yang tumbuh dengan keluarga harmonis walaupun itu hanya halusinasi yang Mami ciptakan. Mami tidak ingin semua menertawaimu, biarlah semua menertawai Mami itu lebih baik karena hidup selalu ada konsekuensinya."

"Perlu kamu ketahui, saat itu Mami hanya ibu rumah tangga. Harus berhutang dan menjadi omongan tetangga setiap saat, semua Mami terima asalkan kamu semua menjamin masa depanmu, menjamin kamu tetap tumbuh dan gizimu tercukupi."

"Mami kala itu berjuang mati matian untuk tetap membuatmu memiliki segalanya, agar kamu dapat berbaur dengan anak seusiamu kala itu. Bukan hanya berbaur tapi memiliki rasa percaya diri. Mami memohon pada tetangga hingga bersujud jangan pernah menceritakan bahwa Papinya telah pergi meninggalkan kami berdua, itu akan menghancurkan kebahagiaan dan merenggut masa kecilnya, berarti itu juga menghancurkan Mami."

"Tapi waktu berlalu semua terasa berat, Rossa. Hutang mulai tak terkendali, tatapan sinis tetangga mulai menghantui, Mami tak peduli yang terpenting kehormatanmu dan kebahagiaanmu terjaga."

"Mami pernah hanya bisa menangis ketika semua uang telah habis dan bingung besok harus ada sesuatu yang kamu makan di meja. Mami memutuskan pergi ke warung tapi semua nampaknya telah menutup pintu belas kasihnya."

"Saat yang berat bagi Mami, ya dengan ijazah SMP dan minimnya lapangan pekerjaan di kota kecil ini akan berat memastikan masa depanmu cerah."

"Akhirnya Mami terpaksa mengambil jalan pintas. Ya, jalan yang menurut banyak orang salah dan Mami sepakat."

"Mami menjadi wanita penghibur, menghibur kaum lelaki dan menjual harga diri Mami, Mami tahu ini salah dan Mami tak membenarkan tentang hal ini."

"Tapi bagi Mami kehormatan Mami itu tak penting, yang terpenting adalah kehormatan dan masa depan putri semata wayang Mami."

CERAI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang