bag 4

1.1K 146 52
                                    

"Tiga tahun yang lalu..phi menghadiri reuni bersama teman-teman phi..
Phi merasa iri pada mereka yang sudah memiliki anak bahkan ada yang sudah lebih dari satu...

Tapi phi tau..phi tak mungkin meminta itu dari mu..karna itu phi memutuskan untuk menikahi salah satu staf di kantor hanya untuk mendapatkan anak darinya...

Phi tau phi salah..tapi kita harus realistis Kana..phi butuh keturunan yang berasal dari darah daging phi sendiri..untuk mewarisi semua aset yang phi miliki...

Phi fikir...kita bisa mengurus dan membesarkan nya bersama..phi berencana akan memberi tahu mu saat waktunya sudah tepat.."tutur Mew sambil terus menatap Kana yang bahkan sudah tak ingin menoleh padanya..

"Jika itu pilihan mu..kenapa kau dulu kau menikahi ku phi..kita sudah bicarakan hal ini..tapi kau terus menyangkal dan meneruskan rencana pernikahan kita.."kana berkata lirih kembali teringat dengan janji Mew sebelum mereka menikah yang mengatakan'tidak masalah tidak memiliki anak asalkan kana terus berada di sisinya'tapi semua itu bulshit belaka.

"Phi tau..saat itu phi tidak berfikir kalau phi akan menginginkan anak kandung..bukan kah kau selalu menginginkan anak, mari kita besarkan anak itu sama-sama kana"ucap Mew enteng..

"Cerita nya akan berbeda jika kau membicarakan nya terlebih dahulu denganku phi..aku juga bisa menghamili wanita..karna aku juga laki-laki jika kau lupa...tapi karna aku terlalu bodoh oleh rasa cinta ini..aku tidak ingin bahkan tidak pernah berfikir untuk melakukan hal itu..masih banyak cara lain agar mendapat kan anak jika memang kau ingin..tapi apa..kau bahkan melupakan bahwa ada aku di samping mu.."Gulf berucap lirih.. lagi air mata terus mengiringi setiap ucapannya...hatinya sudah terlalu sesak hingga air pada netra itu terus meluap dan tumpah begitu saja

"Maaf...tapi sekarang sudah terjadi..mari kita mulai kehidupan baru dan kita asuh anak phi bersama-sama..phi mohon jangan pergi karna phi tak bisa membiarkan itu.."ucap Mew enteng..

Kana mencebikkan bibirnya...

"Tchh..tidak semudah itu phi..kau tau aku orang yang sangat egois..aku tidak Sudi berbagi milikku dengan orang lain..apa kau mau menerimaku jika aku yang melakukan itu..tidak kan..?

Bagiku hal yang lebih buruk dari kematian adalah penghianatan,phi tahu,aku bisa memahami kematian tapi tidak tidak bisa membayangkan penghianatan.

Penghianatan mu ini mungkin adalah satu di antara jalan,agar aku bisa melihat wajahmu yang sesungguhnya..

Aku menangis karena khayalanku tentang dirimu hancur oleh kebenaran siapa dirimu..

Semua ini membuatku sadar,bahwa aku tidak dapat mengendalikan kesetiaan seseorang,tidak perduli seberapa baik aku terhadapnya bukan berarti kamu akan memperlakukan ku sama..hahhhh..aku terlalu banyak bicara..

Aku kalah phi..aku akan memilih pergi..dan melepaskan mu..

Berbahagialah..tanpa harus merasa bersalah terhadapku...anggap lah tak pernah ada aku di hidup mu ..sebagai mana yang kau lakukan dalam tiga tahun ini."Kana beranjak dan meraih pegangan koper lalu menyeret nya..

Mew tak membiarkan hal itu..ia mencekal tangan Kana dan menghentikannya...

"Jangan pergi Kana...ini rumah mu..biar phi yang pergi..tapi asal kau tau..phi tidak akan pernah menceraikan mu..karna phi hanya mencintaimu..phi akan kembali setelah kau tenang..phi mohon fikirkan lagi ucapan phi.."usai mengatakan hal itu Mew pergi meninggalkan kamar mereka...

Gulf luruh terduduk di lantai...hidupnya sudah benar-benar hancur...rasa cinta yang jadi pegangan nya selama ini seolah menguap begitu saja...

Ia tak pernah menaruh curiga pada Mew..dia selalu berfikir bahwa dialah satu-satunya..tapi ternyata ..hanya menjadi salah satunya...

PudarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang