Dad Family ; 10

4.5K 512 123
                                    

Chandra gak suka di rumah sendirian. Kalau sampai rumah ini sepi tentu saja bocah itu langsung nggibrit ke rumah Arjun buat main.

Cuma lagi-lagi dia dibuat pusing mikirin hal-hal yang sudah terlewat dihari kemarin. Masih terasa jelas di dalam benaknya kalau semua orang hampir menyudutkannya.

Iya, seperti pagi tadi Chandra mendapati pesan dari temannya Arjun. Awalnya Chandra merasa hepi sekali tapi tiba-tiba langsung terdiam untuk beberapa saat.

From : arjunanjing

chandra gue mau ngomong lngsng sma lo, tpi kaya nya gk bisa

gue hrap lo gk melakukan suatu hal kedepannya yg buat kta semua smakn kacau

fine dri awl gue sama nata yg ngjk lo buat mlakukn hal yg di luar nalar. tpi krna ini jga gue dpt imbas. lo boleh benci gue, tp sori kyknya kta g bsa bareng2 lgi sebagai tmn.

see you setan

Hati Chandra mencelos membaca demi pesan beruntut yang dikirim Arjun sebelum anak itu benar-benar mengeblok nomor telephonenya.

Kenapa, kok Arjun seperti ini padanya. Padahal awal mereka berteman sampai sekarang selalu melakukan apapun bersama itu suatu hal yang menakjubkan.

Arjun itu sosok bocah yang sangat nakal sampai yang lain malas berteman dengannya. Berbeda dengan Nata yang hobinya cari rusuh dan bau rawa-rawa alias buaya darat.

Sedangkan Chandra dia terkesan memang sudah nakal dan nyolot dari lahir, apalagi ditambah Chandra itu anak yang suka ikut-ikutan.

Pertemanan mereka terjalin ala kadarnya. Banyak juga cemoohan yang mereka dapat, bahkan hukuman dari guru-guru sampai setiap hari mereka dapat. Tapi yang namanya temen tetep aja temen.

Mereka melakukan hal sama-sama. Satu ada yang celaka, maka semua berkorban. Dan mereka hanya bertiga di sekolah besar penuh orang-orang busuk dan munafik.

Lalu sekarang hancur karena hal sepele.

"Sedih." Chandra cemberut.

Dia takut, Chandra cuma bergantung dengan pertemanan satu itu. Chandra anaknya terlalu enggan untuk gabung sana-sini.

Hanya karena omongan orang-orang yang suka membandingkannya dengan saudara kembarannya bahkan kakak sulungnya sudah jelas membuat Chandra diliputi rasa iri dan malu.

Lalu setalah ini Chandra hanya sendiri begitu? 

***

Chandra pelan-pelan membuka pintu kamar Arka dengan perlahan. Di luar sana berisik, entah suara siapa tapi seperti suara bentakan dan dibarengi pecahan kaca.

PRANK

Kaki Chandra membeku, tertahan karena sulit digerakkan. Tubuhnya sudah mulai bereaksi, gemetaran. Chandra paling takut dengan suara-suara seperti itu.

Terlahir jadi anak bungsu yang apa-apa dituruti membuat Chandra safely about himself.

"Harus tetep liat.." gumamnya meyakinkan diri sendiri.

Kakinya dia paksa melangkah dengan pelan, lalu saat tepat melangkah ke tangga pertama Chandra dikagetkan dengan teriakan Arka dan papanya yang saling bersahutan.

"INI HIDUP ARKA! DAD YOU JUST THINKING ABOUT YOURSELF!"

"IM NOT—"

"BULLSHIT!"

Dad FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang