Chapter 2

4 5 0
                                    

Ha-Yoon🤏
~Aku pergi ke Busan
~Appa menyuruh mengurus perusahaan di sana

Aku menarik nafas kasar, sudah lima belas menit menunggu penerbangan ke Busan. Kurang lima menit lagi, aku harus bersiap menuju pesawat. Mungkin inilah yang terbaik. Namun jika tidak, entahlah apa yang akan ku lakukan selanjutnya.

Membutuhkan dua jam empat puluh lima menit lagi akan sampai ke Busan. Aku memutuskan untuk tidur sambil memakai masker wajah dan mendengar musik di earphone. Ini yang membuatku rileks.

Di satu sisi senang karena jauh dari peraturan buatan appa itu. Iya, appa selain tegas juga super protektif. Tapi aku menyayanginya walaupun harus meladeni sikap dingin itu. I'm okey!

***
Seorang gadis bertubuh kurus dan sedikit pendek terlihat di balik kacamata hitam milik seorang pemuda bertubuh tegap.

Ia segera menghampiri ketika sang gadis duduk di pelataran depan bandara.

"Ehemm...." Gadis mungil itu tersentak kecil ketika telinganya tiba-tiba mendengar dahaman singkat dari suara bariton itu.

Matanya menatap dari bawah, sepatu pantofel yang hitam mengkilat, celana bahan warna hitam, kemeja hitam, kaca mata hitam, dan jasnya pun warna hitam.

Kenapa jadi hitam-hitam begini? Wah gak beres ini orang! Jangan-jangan pria ini kayak di film-film yang pernah gue tonton? Yang suka culik orang itu loh. Tapi kok orangnya ganteng ya? Eh, boleh mengumpat gak sih?

Batinnya menerka.

Merasa diintimidasi oleh sang gadis, pria itu melepas kaca mata hitamnya kemudian menatap tajam gadis polos, yang sialnya adalah anak rekan bisnisnya, Baek Hyeon nama ayah gadis itu.

Baek Hyeon adalah pengusaha bisnis yang setara dengannya. Ia juga ikut andil dalam mendirikan perusahaan, karena mereka berdua bekerja sama.

Tak hanya rekan bisnis, tapi hubungan keduanya bak seperti ayah dan anak. Saking dekatnya mereka dibilang mirip oleh karyawan dan sebagian orang beropini tersebut.

Eun Jung melihat pria itu menjauh darinya, sedang mengangkat telpon ternyata.

"Halo pak?"

"Dia sudah tiba Seo Jun?"

"Sudah"

"Baiklah, rawat dia dengan baik, aku tidak tahu dengan siapa lagi aku menitipkannya. Dia sangat lincah, kau tidak boleh lengah mengawasi. Aku percaya padamu Seo jon~a"

"Terima kasih"

"Jaga dia baik-baik. Dia gadisku satu-satunya"

"Iya, baik pak"

***

Ia baru ingat perkataan ayahnya tadi pagi.
"Setelah tiba di Busan, kau tunggu di bandara, jangan kemana-mana. Ada pria yang akan menjemputmu. Dia juga mengurus kebutuhanmu selama ada di sana"

Gadis itu hanya meringis dibuatnya. Tiba-tiba appa nya jadi perhatian ketika dirinya hendak pergi jauh? Itulah yang ia sukai dari appa, diam-diam perhatian.

Hmmm, tak apa, sudah lama aku tak bermain dengan seorang pria. Pikirnya

Eun Jung menyenderkan tubuh di sandaran kursi. Otaknya terus memikirkan hal jail apa yang harus ia lakukan hanya untuk menarik perhatian sang pria. Aww, itu semua membuatnya terkekeh kegirangan.

Dia itu tampan dan menyenangkan hati.

Sang pria menatap gadis itu datar. Tersenyum sendiri dan tertawa sendiri. Dia berharap gadis yang memakai dress pendek bewarna pink itu tidak punya penyakit mental.

Takut repot dibuatnya.

"Kau gila?"

Pertanyaan atau pernyataan polos itu meluncur dengan mudahnya. Eun Jung dibuat kaget untuk kedua kali. Sejak kapan pria itu kembali menghampiri?

Nohchida {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang