BAGIAN 08

1.7K 118 3
                                    

Vote and comment!
Don't be a silent reader's!


♛♛♛


Angin menyapu halus helaian surai kecoklatan itu, sang gadis beberapa kali menghela nafas, tak dapat sepenuhnya membendung linangan liquid asin yang berlomba-lomba turun, menatap pada langit seakan meminta keadilan.

Rosé tidak pernah salah, semua yang ia lakukan murni demi keselamatan Vante, alih-alih dengan cara menjaga, menyakiti Vante adalah satu-satunya pilihan yang di berikan, rasa benci pada dirinya tumbuh, keegoisan tinggi meraup pada pikiran nya , namun mau bagaimana lagi, jika ia tak melakukan hal itu, Vante akan mati mengenaskan, katakanlah Rosé harus berbuat apa lagi? Dia punya pilihan? Tidak, dia tetap akan mati konyol bersama pria itu.

Flashback on »

Tubuh mungil itu di seret seperti binatang kearah pria yang sedang duduk manis di tahta nya, tatapan bak iblis yang haus akan santapan, ia terus menunjukkan seringai mematikan nya, merasa menang? Oh tentu, dia telah mengalahkan seorang wanita kejam.

"Welcome my doll , Rosé Camilla Park .."

Sang gadis menatap bengis, lantas meludah dengan penuh jijik, ia menatap nyalang pria yang berada didepan nya itu.

"Keparat, Jeffrey!!"

"Aku memang keparat, setidaknya aku bukan pembunuh seperti mu! Kau pembunuh, kau membunuh ayah ku!"

Rosé mengatur nafasnya yang memburu, emosinya meletup-letup seakan-akan dapat meledak kapan saja, pandangan tak luput dari lawan bicaranya yang terlihat sangat santai itu.

"Ayah mu pantas mendapatkan nya, nyawa harus dibayar dengan nyawa!"

"Ahh begitu rupanya, kalau begitu apa aku boleh membunuh mu? Kau harus membayar nyawa ayah ku bukan? Dan lagi, asal kau tau saja Rosé, saat ini nyawa kekasih mu itu tengah berada di tangan ku, di samping nya saat ini ada suruhan ku yang menyamar menjadi orang terdekat dan terpercaya kekasih mu itu, yang bisa saja dengan mudah menghabisi nya di detik ini juga sarat sesuai perintah ku."

"Persetan!! Jangan sentuh Vante!!!Seharusnya kau ikut mati dengan ayah mu agar kalian bisa membusuk bersama-sama di neraka!!"

"Kau tau? Aku sangat menyesal dan kecewa pada diriku sendiri karena sudi dan sempat menoreh rasa pada pria gila seperti mu!"

"Kau, Isabella dan ayah mu memang pantas untuk mati, kalian adalah orang-orang yang sangat memalukan!!"

Mendengar nama Isabella keluar dari labium Rosé, Jeffrey lantas berdiri dari kursinya dan melaju mendekati Rosé, menatap nyalang gadis itu, sejajarkan tubuh dengan Rosé yang terduduk di lantai dengan rantai yang membelenggu tubuhnya dan di pegang erat oleh dua suruhan nya, ia cekatan menjambak rambut Rosé hingga kepala gadis itu menengadah, Jeffrey menatap dalam mata yang tak sedikitpun luput menatap tajam kearah dirinya.

"Kau benar-benar pelacur!! Jadi kau dalang dibalik kematian Isabella?"

"Heh? Baru sadar rupanya, aku pikir otak bodoh dan tak berguna mu itu sudah mengetahui nya dari lama.

"Ya, aku yang menghabisinya, tapi apa kau tau? sebelum itu dia di gilir terlebih dahulu oleh teman-teman ku, hahaha itu tontonan yang sangat menyenangkan, kau tau?"

PLAKK!!!

Tamparan keras mendarat di pipi mulus Rosé, tubuh Rosé terhuyung ke belakang.

BUGH!

Seakan tak puas, satu bogeman mentah kembali di layangkan pada wajah Rosé, gadis itu jatuh limbung ke belakang dan di lepas begitu saja oleh dua suruhan Jeffrey.

BUGH!! BUGH!!

Perut Rosé di tendang dengan tak manusiawi, darah mengalir deras dari sudut bibir Rosé, gadis itu tersenyum lebar dan menatap sayu-sayu kearah Jeffrey.

"Itu untuk membayar apa yang sudah kau lakukan pada ayah ku dan Isabella!!"

"Kau memang bangsat! Tidak berguna! Kau pantas mati! Kau bahkan tak ada bedanya seperti seonggok sampah!" Teriak Rosé

Jeffrey semakin geram dan itu membuat labium Rosé tertarik, ia senang jika lawan nya bermain dengan emosi. Jeffrey mendekatinya lalu mengangkat tubuh itu dan melempar nya hingga membentur dinding berbahan besi di ruangan nya, tubuh Rosé lemas, ia berusaha keras bangun dan menyandarkan tubuhnya, lagi-lagi ia tertawa.

"Kau tau? Isabella mu yang cantik itu wajahnya ku injak dan ku hancurkan hingga tak berbentuk, dia terlihat mengagumi hasil nya hingga tak bergeming sedikitpun."

Jeffrey mencekik Rosé dan mengangkat tubuh itu tinggi-tinggi, matanya melotot, urat-urat nampak jelas di lehernya pertanda emosinya benar-benar sudah mencapai tingkat tak terbatas.

"Perempuan tidak tau diri!! Aku memberikan mu kehidupan yang baik!! Apa itu tidak cukup, huh?!!"

"Disini yang layak disebut seonggok sampah adalah kau Rosé!! Kau!!! "

Darah mengalir bahkan merembes sampai tangan Jeffrey, wajah Rosé pucat pasi,  darah segar tanpa henti terus bergiliran mengalir keluar dari mulutnya, ia nampak akan mati tapi ia bukan gadis selemah itu, kakinya terangkat perlahan dan menendang tepat kedalam wajah Jeffrey hingga cekalan pria itu terlepas.

"Uhuk-uhuk.."

Rosé memegang lehernya, ia jatuh lemas dengan posisi terbaring, mengatur pernafasan nya, ia benar-benar berantakan. Jeffrey bangun perlahan dan merapikan pakaiannya, menatap tak sudi pada Rosé lantas memberikan perintah pada dua suruhan nya yang hanya menonton sedari tadi, "Bereskan gadis ini. Jangan melukainya barang sedikitpun, pastikan dia terlihat bersih saat keluar dari sini."

Rosé sayup-sayup mendengar Jeffrey berbicara sesaat sebelum matanya terpejam dan di telan oleh ketidak-sadaran.

"Celakai Vante, aku tau dia adalah satu-satunya pria yang kau cintai, setelah itu datang lah kembali dan menikah dengan ku. Jika kau tidak menurutiku maka bersiaplah, karena kalian berdua akan kuhabisi dan ku gantung tanpa sehelai benang pun di tengah kota, agar orang-orang tau seberapa menjijikkan nya kalian berdua."

Setelah itu semua nya gelap, Rosé kehilangan kesadaran nya...

TBC

membosankan ya? part ini cuma isi flashback supaya gada kesalahpahaman sama Rosie:(
terimakasih sudah mau baca, di harapkan buat vote dan komen nya, i love you!

Psycho🔞 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang