Vante memandang bangunan besar di hadapan nya, bangunan kokoh yang merupakan pusat membaca buku, perpustakaan besar yang berada di pusat kota. Vante masuk ke dalam dan menatap tempat yang luas itu, sejujurnya ia ogah-ogahan mendatangi tempat ini, kendati dirinya sangat menghindari tumpukan kertas-kertas berkata itu. Namun ia mendatangi tempat ini tak lain karena Kim Namjoon, pria itu meminta Vante mencarikan buku tentang ilmu psikologi, merepotkan memang, tapi berdalih dengan alasan sangat sibuk, Vante yang merasa muak dengan permohonan pria itu pun memilih untuk menyanggupinya.
"Permisi .. ada yang bisa saya bantu?"
Seseorang menghampiri Vante, Vante menoleh dan dahinya berkerut bingung, menatap wanita yang kini berdiri di depan nya dengan senyum ramah khas wanita itu.
"Kau ... Kau wanita yang malam itu 'kan?"
Kejadian 1 minggu lalu, dimana Vante bertemu dengan seorang gadis yang ia sebut gadis kucing itu, kini ia bertemu lagi dengan nya, sayang nya penampilan gadis itu tampak berbeda dengan yang sekarang, wanita yang sekarang jauh lebih terlihat dewasa dengan kacamata tebal yang bertengger manis di atas hidung nya, tapi wajah dan paras nya benar-benar mirip.
"Maaf. Seperti nya anda salah orang." Wanita itu menolak dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak mungkin. Kau mirip sekali dengan gadis itu, warna rambut mu bahkan sama."
Wanita itu sontak memegang rambutnya sendiri, ia jadi kikuk namun sedetik kemudian wajah nya berubah menjadi datar, wow! perubahan yang sangat cepat, Vante semakin yakin jika wanita di depan nya ini memang gadis kucing itu, si Rosé.
Dalam sekali sentakan tubuhnya di tarik kasar oleh Rosé sampai ke sudut perpustakaan, disana kosong, tidak ada cctv, tidak ada pengawas, Rosé mendorong tubuhnya dengan kasar menubruk dinding lalu mengunci setiap pergerakan nya, terakhir ia mencengkram leher Vante agar pria itu tidak kemana pun atau mencoba melepas, sekali bergerak lehernya akan robek karena kuku tajam dan panjang milik Rosé.
Vante hanya bisa menahan nafas, dada bidang nya bersinggungan dengan dada montok milik Rosé, benar-benar membuatnya panas dingin.
"Jangan pernah ikut campur urusan ku! Anggap saja malam itu tidak pernah terjadi, lupakan saja semuanya! Anggap lah kita tidak pernah bertemu sebelumnya, jika kau sekali lagi menyinggung tentang malam itu, maka aku tidak akan segan-segan untuk merobek mulutmu, menusuk mata mu dan menghancurkan semua organ tubuhmu, camkan itu!"
Setelah mengucapkan hal mengerikan itu Rosé menarik mundur dirinya, lalu bergegas untuk pergi tetapi Vante dengan sigap menarik tubuhnya lalu memutar keadaan, mengunci pergerakan nya lalu menatap tajam dalam manik matanya, Rosé tanpa gentar menatap balik dengan tajam ke dalam manik mata Vante.
"Apa mau mu?"
"Kau."
Rosé berdecih, "Jangan gila Kim!"
Dahi Vante mengerut, "Oh .. selain menjadi psychopat, kau ini hacker juga ya? Bagaimana bisa kau mengetahui marga ku, kau penguntit?"
Rosé meraba dagu Vante dan tersenyum kecut disana, "Aku bahkan tau ukuran celana dalam mu."
Wajah Vante berubah datar, "Kau gila ya?"
Rosé mendorong Vante menjauh dalam satu sentakan, ia memperbaiki bajunya lalu pergi begitu saja dari sana tanpa memperdulikan Vante.
"Menarik, menarik sekali nona Rosé .."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho🔞 [✓]
Fanfiction"Playing a little game before die ?" Start on; 1 feb 22 End on; 22 feb 22