Chapter 1

131 73 113
                                    

langit terlihat cerah dengan sinar terang matahari yang terlihat dari jendela kamar milik sang gadis cantik bernama ARETHA
ZABYA ALMIRA, kini matahari telah tepat mengenai mata Aretha, dengan reflek akhirnya Aretha pun terbangun.

"sudah pagi ya? mengapa aku harus bersekolah?mengapa matahari harus terbit?kenapa tidak malam saja terus?" ucap Aretha dengan wajah murungnya.

ya..Aretha memang tidak pernah semangat untuk bersekolah,jika ditanya mengapa?tentu karna ia selalu di bully.

"Aretha? ayo bangun siap-siap untuk bersekolah, ini kan hari pertamamu bersekolah di sekolah baru mu," terdengar suara dari Ibunya Aretha yang berusaha membangunkan anaknya.

"t-tapi Bu, harus banget sekolah ya?"

"iya dong sayang...Gak usah khawatir, disekolah kali ini pengawasannya ketat kok jadi gak akan ada yang ganggu kamu lagi," jawab sang ibu sambil tersenyum berusaha menyemangati Aretha

tetapi tetap saja hati Aretha tidak tenang,bagaimana tidak? dia trauma karna disekolah lamanya ia selalu dibully oleh anak anak yang tidak punya hati nurani.

"iya Bu iya...Aretha siap-siap dulu kalo gitu," Ucap Aretha sambil mendorong punggung ibunya menuju pintu

Aretha pun berjalan kearah kamar mandi sambil merenungkan sekolah barunya.

"Aku harap sekolah baruku lebih baik dari sebelumnya,pasti akan baik-baik saja,ya..baik baik saja," ucap Aretha dalam hati.

setelah ia selesai mandi dan bersiap-siap ia pun keluar kamar lalu menuruni tangga,terlihat ibunya yang baru selesai menyiapkan sarapan di bantu oleh salah satu ART mereka,Ibunya Aretha memang selalu begitu, walaupun memiliki beberapa Asisten Rumah Tangga tetapi tetap saja membantu bersih-bersih.

"Aretha? sudah siap?sarapan dulu gih," Ucap seorang wanita yang tidak kalah cantik dengan Aretha..ya wanita itu adalah ibunya Aretha

"iya Bu," jawab Aretha.

setelah itu mereka lalu makan bersama..Aretha,Ayahnya,dan juga ibunya..Aretha adalah anak tunggal,jadi setiap hari nya mereka hanya makan bertiga saja,makanan sebanyak itu?hanya dimakan bertiga?tentu tidak Habis hehe,untung ada beberapa maid,security,serta beberapa supir mereka, jadi makanan itu tidak terbuang sia-sia.

"sudah selesai makan nya sayang? mau berangkat sekarang?," Ucap ayah Aretha kepada anak kesayangannya.

"i-iya yah a-ayo berangkat"jawab Aretha gugup

"kenapa? kamu GK usah khawatir,ayah yakin kamu anak yang hebat"

"iya kamu adalah anak yang hebat,jadi ibu yakin kamu pasti kuat"balas ibu ikut menyemangati Aretha

"aku GK khawatir kok Bu,yah, jadi kalian GK usah khawatirin aku,hehe,"jawab Aretha sambil tersenyum agar orang tua nya percaya dengan ucapannya.

lalu Aretha dan ayahnya pun pergi menaiki mobil mewah miliknya.

terdengar suara lagu favorit Aretha yang merdu mengiringi perjalanan mereka.

BRUMM!!!

tiba-tiba ada motor yang menyalip mobil mereka,yang mengharuskan ayah Aretha harus ngerem mendadak

"astaga!! apa-apaan motor barusan?!! masih berseragam sudah belagu," ucap Ayah Aretha kesal karna kejadian yang baru saja terjadi.

Aretha memperhatikan sosok diatas motor yang semakin menjauh itu, seorang remaja laki-laki dengan seragam yang terlihat familiar melaju dengan sangat kencang dan ugal-ugalan.

"se-seragam itu? bukanya itu seragam dari sekolah baruku ya yah?," Ucap Aretha sambil melihat punggung pria remaja yang telah semakin menjauh itu.

"ayah tidak tahu seragam darimana tadi,ayah tidak terlalu memperhatikan,yang jelas kamu jangan sampai bergaul dengan anak seperti itu ya nak!! ,"

"bergaul?aku bahkan tidak yakin aku bisa memiliki teman di sekolah baru ini," batin aretha


***


"kalau begitu saya titip Aretha ya buk," Ucap ayahnya Aretha kepada salah seorang guru sambil tersenyum dan mengusap usap kepala Aretha.

"iya pak, tenang saja, walaupun saya bukan wali kelas Aretha,saya akan terus pantau dia," balas guru tersebut sambil tersenyum.

"pantau?apakah aku seburuk itu hingga harus selalu dipantau?ya...aku memang buruk"batin aretha sedih

"Aretha?jangan melamun,"

Aretha sedikit terperanjat oleh ucapan bu sabrina, ini bukan pertemuan pertama nya dengan bu sabrina jadi seharusnya Aretha sudah terbiasa dengan penampilan Bu Sabrina yang tegas.

"oh iya?saya daritadi tidak melihat Karina?dimana dia?" Ucap ayahnya Aretha sambil melihat kanan kiri mencari Karina.

"Karina tadi saya minta pak Leo panggilkan...."

Aretha pun tenang setelah mendengar nama Karina, Karina Sherin Cintia adalah teman Aretha sejak Aretha menginjak bangku sekolah dasar,jika sudah selama itu...bisa dibilang Karina adalah sahabat Aretha.

"Aretha!!!"terdengar suara seorang gadis yang berlari sambil memeluk Aretha dari belakang.

"eh? jadi ini anak baru itu ya," salah seorang guru tiba-tiba masuk ke ruangan.

Aretha menunduk menyembunyikan wajahnya diantara rambut.

"HaHa tenang aja kali,kenalin saya leo,biasa dipanggil kak Leo,bukan Pak Leo ya," Ucap guru itu tertawa sedikit.

aretha mengangguk pada kak Leo

"......"

"....."

"aretha masih berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan baru Pak Leo,dia anak yang sedikit pemalu," Jelas bu sabrina.

"baik kalo begitu saya pamit dulu ya buk- pak, Aretha?ayah ke kantor dulu ya?kamu baik-baik disini," Ucap Ayahnya Aretha.

"iya yah"

gmn sm part pertama nya?><maaf ya kalo ada kesalahan penulisan,ini cerita pertama aku soalnya

kalau mau kasih saran komen aja ya...

jangan lupa vote ya And...thanks for reading

salam

Hanazahra502

Forget The Past [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang