Chapter 5

29 25 22
                                    


"Kar, kantin yuk? ," Ucap Aretha mengelus elus perutnya dan melirik Karina seolah memberi kode bahwa ia lapar.

"aihh yaudah deh ayuk," jawab Karina memutar bola matanya malas.

mereka pun berjalan menuju kantin yang belum Terlalu ramai,mungkin karna masih pagi dan belum banyak orang yang datang.

"Alhamdulillah,masih sepi jadi gak perlu ngantri," Ucap Karina menghela nafas panjang dan mengelus elus dadanya tanda ketenangan.

Setelah itu Aretha segera memesan makanan karna sudah lapar dan tidak sempat sarapan saat dirumah tadi,maid nya mungkin memasak di rumah walaupun ibunya sedang tidak di rumah,tetapi tetap saja,karna Aretha sangat sangat bersemangat sekolah ia cepat cepat berangkat dan tidak mementingkan perutnya yang kelaparan karna tidak makan dari kemarin sore.

"aghhh Akhirnya, kenyang juga," ucap Aretha sambil mengelus-elus perut nya kekenyangan yang dibalas senyuman oleh Karina.

"ehhh? PR gua kemarin belom anjir," Aretha yang ingat akan PR yang kemarin belum sempat ia kerjakan itupun langsung panik , bagaimana tidak? itu adalah PR dari salah satu guru yang galak kemarin.

"gue ke kelas dulu ya kar," Ucap Aretha sambil berlari menuju kelas.

"oke,gua masih mau jalan jalan," jawab Karina.

Setelah berpisah dengan Aretha Karina pun jalan jalan keliling sekolah dan berhenti di taman belakang sekolah, dulu ia sering sekali berdiam disitu saat sedang kesepian,sekarang? sudah ada Aretha jadi ia tidak akan pernah kesepian lagi.

"taman ini ya? kenapa gua gak pernah kesini lagi ya?... agh kan sudah ada Aretha,jadi gua gak akan pernah sendiri lagi," ucap Karina tersenyum.

"Karina," panggil seorang remaja laki laki yang bisa dibilang ganteng menghampiri Karina.

"i-iya? kenapa ya Lex? karna kemarin ya? gu-gua sama Aretha beneran gak denger apa apa kok ,gua juga gak sengaja, beneran, gak bohong gua, sorry," ucap Karina takut,bagaimana ia tidak takut,ia di panggil dan dihampiri oleh ketua geng vanster,geng yang bisa dibilang ditakuti oleh banyak orang.

"Hahaha,santai kali gua kesini cuma mau nanya nanya doang kok," Alex yang melihat Karina yang ketakutan itupun tertawa.

"nanya apa?," Karina kaget.

"itu lhooo temen lu yang kemaren,siapa? Aretha ya? dia tu orang nya kayak gimana sih? pindahan darimana?," tanya Alex penasaran.

"segitu pedulinya lu? biasanya bodo amat an," jawab Karina menaikan alisnya satu.

"Hehe, penasaran aja si," tawa kecil Alex.

"gak yakin gue," jawab Karina menaikan alus nya satu.

"Aretha ya?...orangnya kayak gimana gua gak bisa jawab, dia orangnya agak tertutup, bisa dibilang pemalu juga, tapi kalo pertanyaan lu pindahan darimana itu gua bisa jawab, Aretha pindahan dari SMA Darksinarga," lanjut Karina.

"sebenernya gua dah tau sihh dia pindahan dari SMA Darksinarga,hehe" Ucap Alex menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali.

"yeee ngapain nanya ogeb," jawab Karina dengan entengnya seolah dia lupa bahwa Alex adalah ketua geng vanster.

"ehhh btw dia pindah kenapa sih?," tanya Alex kepada Karina.

"katanya sih dia dibully,sampe trauma," jawab Karina menundukkan kepalanya sedih karna cerita dari ayahnya Aretha itu.

"dibully? sesuai dugaan gue,pasti ada masalah disekolah lamanya makanya dia bisa pindah, padahal kan satu kota," Ucap Alex.

"Entahlah,dia cantik,baik,pinter,kaya, apa lagi coba yang kurang? ," balas Karina.

Forget The Past [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang