"Kapan?" Tanya mitsuya.
Takemichi terdiam, menatap gilbert, zack dan taiju lalu kembali menatap mitsuya yg menyentuh tangan besinya.
"Itu sekitar pertengahan era meiji, pertengahan bulan, tahun 1901" ucap takemichi.
*kalo kalian ga tau era meiji itu ngambil tahun berapa, tanya google*
*aoi sedikit bingung disini, kalo di animenya kan awal abad ke 20 = 1901, dan 1901 itu masuk era meiji jepang. Tapi kalo pakai tahun asli yg lebih akurat dari perang dunia 1 didunia nyata itu jatuh tahun 1914-1918 dan kalo masuk ke era jepang itu jatuhnya era taisho.
Kenapa?
Karna era meiji= 1868-1912, sedangkan
Era taisho= 1912-1926.Kalo kata google, ok balik kecerita*
"Takemichi" panggil shinichiro.
"Ya?"
"Bagaimana dokter yg menangani draken?" Tanya shinichiro.
Takemichi terdiam.
"Entah, aku lupa. Tadi sepertinya aku terlalu mendalami pikiranku, kalau tak salah ingat, tubuhnya sudah tidak ada disana saat aku pergi" jelas takemichi.
"... kau yakin akan menyerah?" Tanya shinichiro.
Yg membuat atmosfer yg tadi sedikit hangat langsung dingin mencekam dan diselimuti hawa membunuh.
"Kau berniat menghasut ray lagi dan membuat nyawanya terancang untuk yg kesekian kalinya?!" Tanya zack tak terima.
"Tidak. Aku hanya-"
"AKU TIDAK PEDULI DENGAN ALASANMU!! Sudah cukup adikmu menyakiti hati dan mental ray yg sudah susah-susah aku dan gilbert perbaiki! Jika kau sangat sayang adik gilamu itu coba bujuk dan seret dia kemari, sabitku sudah lama tidak mandi darah, siapa tau adikmu mau berbagi sedikit!" murka zack.
"Aku setuju apa yg zack katakan, maaf shinichiro tapi adikmu sudah sangat keterlaluan, jika violet tadi sampai nekat mungkin tangan kirinya itu juga harus diganti menjadi besi" ucap gilbert.
"Maaf shinichiro-san, selain karna zack dan gilbert tak mengijinkan. Aku memang ingin berhenti dari awal jika tidak ingat tentang permintaan kalian untuk menjaga mikey-kun, kupikir karna sekarang yg lain sudah tau, aku rasa kalian sudah boleh keluar dan membawa serta memberikan pencerahan kepada mikey-kun, sekali lagi aku minta maaf" ucap takemichi sedikit membungkuk.
"Kau seharusnya tak perlu membungkuk didepannya ray, dia bahkan tidak tau apa yg selama ini 'sudah adiknya perbuat' " ucap zack.
"Sudah zack, kita pergi" ucap takemichi mendorong zack menuju kamar.
"Gilbert, taiju tolong urus para tamu. Aku akan mendinginkan kepala zack terlebih dahulu" ucap takemichi lalu hilang ditelan pintu kamar.
"Bisa tolong jelaskan apa yg sebenarnya terjadi?" Pinta mitsuya.
Gilbert dan taiju saling pandang.
"Aku dekat dengan hana tak selama gilbert apa lagi zack, jadi aku tak tau banyak. Tapi aku tau beberapa hal yg mungkin gilbert dan zack tidak tau" jelas taiju lalu melangkah untuk duduk diruang tamu.
Disusul yg lain juga gilbert.
◇☆☆☆☆◇
"KAU SEHARUSNYA TAK PERLU MINTA MAAF, 'Pria Buta' itu bahkan TAK TAU APA APA TENTANG ADIKNYA YG BERWAJAH POLOS DIDEPANNYA!!" Bentak zack.
(Pria buta: shinichiro)
Beruntung kamar yg mereka masuki kedap suara, jadi sangat kecil kemungkinan orang luar bisa mendengar teriakan zack.
Menarik tangan zack untuk duduk didepan dirinya yg juga duduk ditepi kasur.
Membekap kepala zack dan mengelus surai dark brown miliknya yg halus dan kontras dengan kulitnya yg gelap bekas luka bakar.
Zack terdiam lalu perlahan tubuhnya bergetar.
"Aku, aku tidak ingin kau pergi jauh lagi. Cukup dengan perang bodoh itu yg membuat tangan kananmu berubah menjadi besi, bahkan jika aku tau itu akan membuat salah satu tanganmu hilang aku pasti tidak akan mengizinkanmu pergi" ucap zack pelan.
◇☆☆☆☆◇
"Jadi mau dimulai dari mana?" Tanya gilbert setelah menyeruput coklat panas miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menerima Cinta Kami. [Take Harem]
Fantasytakemichi diam membeku dihadapan tubuh draken yg terbujur kaku, dengan sang pria bertato yg juga terdiam menikmati tetesan hujan membasahi tubuhnya sambil mengingat momen momen terindahnya bersama teman temannya. "ne... takemichi-" "kenapa?" "kenapa...