SATU

44 17 8
                                    

       °  Dicintai oleh seseorang yang paham                  agama, The best happiness in love °
                       SYAHIRA AMARTHA .
                                               .
                                               .
                                               .
" Agrhh Bunda, Syahira bukan anak kecil lagi," rengek Syahira kepada Bunda.

" Bagi Bunda kamu masih anak kecil," ucap Bunda lalu menyodorkan bekal makanan yang sudah beliau siapkan untuk Syahira.

Syahira menerima bekal makanan dari Bunda walau rasanya terpaksa, Bunda emang selalu gitu takut jika Syahira jajan di tempat sembarangan, takut--nya malah sakit.

Syahira mencium punggung tangan Bunda hal yang wajib sebelum berangkat sekolah.

Kaki jenjangnya berjalan menghampiri motor sport yang di naiki Ziko sepupu Syahira adik dari Bundanya, Syahira langsung memakai helm Bogo yang sudah terpasang apik di kepalanya, cewek dengan lesung pipi itu melambaikan tangan ke Bundanya tanda ia akan pergi.

:):):)

" Jangan lupa jemput gue,? " Ucap Syahira seraya menyodorkan helm kepada Ziko.

Ziko tersenyum tipis " sorry Sya gue gak bisa, Ada les. "

" Ada les, apa ngeles?! " Kata Syahira malas.

" Beneran, gue gak bohong, " Ziko mengangkat kedua tangannya pertanda ia serius.

Berasa pertanyaan nya sudah cukup, Syahira meninggalkan Ziko yang masih berada di depan gerbang.

Syahira melangkahkan kakinya malas menuju kelas, dengan seenak jidat ia melempar tas ke bangkunya, hingga membuat kaget Thalita temen bangkunya sekaligus bestie Syahira.

" ANJIR, "

" Astaghfirullah, bukan anjir," kritik Syahira sambil mendudukkan dirinya.

Thalita cengengesan, " sorry, Btw tadi siapa? kenalin dong," ucap Thalita sambil menepuk bahu Syahira pelan.

Syahira membulatkan matanya, lalu menatap
Thalita, " Lo suka? "

" Emmmm, belom sih, kagum aja. ganteng soalnya," ucap Thalita dengan seyum simpul.

" Giliran ganteng di embat, giliran jelek lo kasih ke orang, ingat, semua manusia itu sempurna. " Kata Syahira Finish.

" Iya deh Bu ustazah. " Goda Thalita ke Syahira.

Bu Ita baru saja memasuki kelas, dengan sigap semua siswa yang tadinya recok diem seketika melihat Bu Ita, Bu Ita terkenal guru paling galak bahkan sampai melebihi guru BK, pantas semua siswa gak berani berkutik
Termasuk Syahira dan Thalita.

" Gue tadinya gak mau berangkat sekolah, terpaksa sih, cuma untuk ngehindarin Bu Ita, " bisik Thalita.

" Dasar," gumam Syahira.

Bu Ita menyorotkan mata elangnya ke bangku Paling belakang, bangku yang di rumuni para Lelaki.
" HEH KALIAN NGAPAIN? KALO MAU NGOMONG DI LUAR, GAK USAH IKUT PELAJARAN IBU, NGERTI?! "

Bu Ita melontarkan omongan sarkas sampai Thalita takut jika ikut di marahi.

Syahira menutup matanya sekejab, di dalam hatinya mengucap istighfar  suara Bu Ita mampu membuat seorang Syahira ketakutan.

" Langsung inti aja, yang gak mau ikut pelajaran ibu bisa langsung ngomong," kata Bu Ita sambil membuka jurnal kelas.

Kelas Syahira emang terkenal paling Rusuh di bandingkan dengan kelas lain, banyak guru yang kualahan untuk mendidiknya termasuk anak laki-laki, kenapa Syahira di masukan kelas ini, kenapa gak yang lain aja.

:):):)

BUNDA AY🤍
Syahira pulang cepat, ada orang spesial untuk kamu!!
   
                                                                .  SYAHIRA
                                                         Hah?! Siapa?

BUNDA AY🤍
pokoknya spesial 😊

Syahira menutup HP-nya lalu ia taruh ke kantong seragamnya, benar benar membuat Syahira binggung sekaligus kepo siapa orang spesial untuk Syahira.

Ada yang bisa nebak????

Syahira menatap nyalang dengan pandangan
Kosong, dengan pikiran yang kemana-mana gadis yang memiliki lesung pipi itu mencoba menebak dalam hatinya.

(  Zidan, apa  Marselino? )

Ya Marselino, Syahira sangat menyukai pemain timnas yang satu ini.
Zidan adalah sahabat Syahira waktu kecil, sudah 2thn ia tak bertemu, karena Zidan ikut orang tuanya ke negeri orang.

" Woyy, ngapain sih. Makan bekal Lo.  makan kasihan Bunda Lo," tegur  Thalita, membuat lamunan Syahira buyar.

" iya bawel, " celoteh Syahira

Mereka berdua sedang berada di kantin sekolah tempat yang selalu Syahira tunggu-tunggu selama jam pelajaran.
Karena otaknya tak bisa menampung pelajaran terlalu banyak.
Dasar Syahira.

Segini dulu.
🌟💬 Tinggalin jejak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THIRD NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang