Lelaki berusia 27 tahun itu sedang membaca surat penunjukkan pembimbing tugas akhir yang di sodorkan oleh perempuan yang terlihat seumuran dengannya. Dengan seksama Theo membaca nama perempuan ini yang tertera di selembar kertas tersebut.
“Shara Alhaeka.” Ucapnya pelan
“Iya Pak, saya bisa mulai bimbingan kapan ya?” Tanya Shara ingin tahu
Theo sedikit berpikir, “Secepatnya ya, atau mungkin kamu sudah bawa proposalnya?”
Shara bingung hendak menjawab apa, karena dirinya belum membawa satu lembar kertas pun yang digunakan untuk bimbingan. Bodoh, batinnya dalam hati.
“Itu Pak, saya belum bawa proposalnya. Tapi sudah ada soft file-nya.”
Theo mengangguk, “Kamu bisa kirim proposalnya ya, lewat e-mail saya.”
“Baik Pak. Kalau begitu saya permisi dulu.”
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sekilas cerita tentang Shara. Perempuan bermata sipit ini merupakan seorang perempuan yang sudah berkarir di beberapa bidang, namun memilih kembali menempuh pendidikan S1. Dulu dia sudah pernah berkuliah S1 tetapi tidak sesuai dengan passionnya. Sehingga kini saat kembali menempuh pendidikan kembali S1 dia memilih mengambil program studi yang sejalur dengan karirnya.
Shara adalah anak pertama dari dua saudara, keluarganya juga dari kalangan sederhana tetapi sangat mementingkan hal yang berkaitan dengan pendidikan. Kalau Shara di tanya kenapa memilih kembali mengambil pendidikan S1, jawabannya karena dia ingin mempelajari materi dari dasar. Jika Tuhan memberikan kesempatan lain, Shara juga ingin melanjutkan ke jenjang Pascasarjana.
Meski dia sibuk dengan urusan kuliahnya, Shara masih tetap bisa meng-handle bisnisnya. Sungguh, dia adalah sosok perempuan tangguh. Banyak juga lelai yang menyukainya, tapi Shara enggan menerimanya. Dia merasa nyaman saja dengan statusnya yang sekarang. Single but always happy. Shara memiliki banyak teman lelaki baik di kampus maupun di luar kampus. Karena memang dia orang yang mudah bergaul.
“Eh Mbak Shara abis dari mana?” Tanya perempuan berambut panjang yang berpapasan dengannya Shara melemparkan senyuman tulusnya, “Abis ketemu Pak Theo Sya, kamu mau kemana?”
Asya menunjukkan map berwarna biru pada Shara, “Mau minta tanda tangan Pak Dirgha Mbak, duluan ya.”
Shara mengangguk dan melambaikan tangannya pada Asya. Perlu di ketahui, Asya ini merupakan salah satu teman kuliah Shara. Perempuan itu lebih muda darinya sekitar 5 tahun tetapi memiliki pemikiran yang dewasa dan terbuka. Asya juga merupakan seorang aktifis kampus jadi tidak heran jika sibuk kesana kemari mengurus segala hal yang berkaitan dengan kegiatan kampus.
Setelah urusan kampus selesai Shara kembali ke rumah, mengistirahatkan tubuhnya sebelum kembali mengerjakan proposal tugas akhir yang di minta oleh Theo. Dalam laptop Shara memang sudah ada draft tetapi belum sepenuhnya selesai. Oleh karena itu, Shara berniat menyelesaikan agar Theo bisa segera mengkoreksi.