Selamat malam reader's-nim
Akhirnya bisa update lg
Maaf ya kalo lama
Jangan lupa vote & komennya
Typo betebaran
Happy readingPening, hal pertama yang di rasakan Shara kala membuka matanya di pagi hari. Semalam Shara baik-baik saja, tetapi kenapa sekarang saat pagi, kepalanya terasa sangat berat. Bahkan untuk melangkah menuju kamar mandi pun terasa berat.
Sekuat tenaga Shara berdiri, sepelan mungkin dia menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Mau meminta tolong Jeyan pun rasanya tidak mungkin , pasti lelaki itu sedang mengarungi alam mimpinya.
Selesai dengan kegiatan mencuci muka, Shara kembali meringkuk di atas ranjang, membungkus tubuhnya dengan selimut tebal. Matanya masih terasa berat, hingga berakhirlah dirinya kembali terlelap. Harapannya ketika bangun nanti, kondisinya membaik.
10.04 layar ponsel Shara menampakkan jam yang sudah bisa di bilang cukup siang. Meski masih pening, Shara keluar kamar berusaha memanggil Jeyan yang kini menempati kamar di sebelahnya.
"Je, bangun." Tangannya mengetuk pintu kamar Jeyan yang tertutup rapat, masih bersandar di daun pintu untuk membantu tubuhnya agar tidak limbung.
"Mbak lo kenapa?" Tanya Jeyan panik ketika mendapati sepupunya pucat pasi bersandar di depan pintu kamarnya
"Anterin gue ke klinik, badan gue nggak enak dari tadi pagi." Ucapnya masih berusaha mempertahankan badannya agar tetap berdiri.
Sadar akan kondisi Shara yang lemah, Jeyan merangkul tubuh ramping Shara. Membawanya masuk ke mobil serta mengantarkannya menuju klinik terdekat.
Beruntung, klinik tidak terlalu sepi. Dengan sepenuh hati Jeyan memapah tubuh Shara. Setelah di periksa ternyata Shara mengalami radang tenggorokan serta kelelahan. Mungkin penyebabnya, seminggu terakhir ini Shara di sibukkan dengan bisnisnya yang sangat ramai, hingga perempuan itu sering melupakan banyak hal.
Tepat ketika dua orang ini keluar dari ruangan dokter, saat itu pula mereka berpapasan dengan Aby.
"Mbak Aby." Panggil Jeyan
"Jeyan, Shara, kebetulan ya ketemu disini." Sapa perempuan cantik ini pada Jeyan serta Shara
"Iya Mbak, nggak sama Mas Theo?"
Aby menggeleng, "Mas Theo lagi dinas luar kota. Siapa yang sakit?"
"Mbak Shara, radang tenggorokan nih. Mbak Aby ngapain kesini?"
Sedari tadi Jeyan yang banyak berbicara, sementara Shara memilih untuk banyak diam karena merasakan tubuhnya yang tidak karuan.
Tersirat di wajah cantik Aby, perempuan ini ingin menjawab tetapi batinnya cukup terasa perih meski hanya sekedar menjawab pertanyaan Jeyan, "Aku kontrol rutin Je sama dokter Thara."
Jeyan paham akan balasan yang di terimanya, sepertinya Aby enggan melanjutkan obrolan perihal sakit yang di alaminya.
"Ya udah Mbak, kita duluan." Pamit Jeyan
Sampai di mobil Shara baru membuka suara, "Setau gue, Dokter Thara itu spesialis penyakit dalam deh Je."
"Duh." Jeyan merasa kesal pada dirinya sendiri, menyesal setelah tadi bertanya hal yang tidak mengenakkan pada Aby.
Shara menepuk pelan pundak Jeyan yang duduk di kursi kemudi, "Doakan yang terbaik aja buat dia, gue yakin banget dia itu orang yang kuat kok."
*
*
Aby merasakan sakit yang mendera tubuhnya semakin lama semakin membuatnya menderita, belum lagi Theo juga sedang pergi dinas keluar kota. Pikirannya kacau, hatinya sakit ketika menyadari bahwa Bhara menangis kencang. Aby merasa jika dia tidak bisa mengurus anak. Dia bingung harus meminta tolong pada siapa.

YOU ARE READING
Bless [V X Seulgi || VSeul]
FanfictionVseul alternative universe alias cerita VSeul versi lokal