| MAMANG DUDUNG |

29 1 1
                                    

Selepas sholat, lalu aku menemui ibu yang sedang masak di dapur...

"Iya ibu ratu, kenapa ? Aku habis sholat nich," aku sahut suara ibu yang memanggilku dari dapur.

"Eh habis sholat toh sholeha nya ibu, maaf ya cantik ibu ngga tau," ucap nya dengan bibir tersenyum lebar.

"Oh ya ibu, kenapa manggil aku?why?what happen?," ucapku dengan sok ke inggrisannya, padahal ngomong aja masih blepotan hehe.

"Cantiknya ibu, boleh minta tolong ga?,"

"Pasti nya boleh dong ibuku, ibu mau aku bantu apa?"

" Tolong belikan ibu ke warung ya beli beras 2 liter yang 10 ribuan ya ka, minyak 1 liter, telor ½ kg sama tomat 3 biji aja ka, Jangan lupa ya ka."

" Siap bundahara." sahutku dengan semangat.

Kemudian aku memakai sandal jepit berwarna pinky, langsung cus otw ke warung mamang Dudung ditemani dengan cuaca yang agak mendung.

Aku sudah membayangkan di jalan betapa sampai di warungnya pasti membuatku ngakak terbahak-bahak karena celotehan nya yang bikin perut orang sakit peyut.

Setelah aku senyam-senyum sendiri membayangkan itu semua, tidak lama sampai juga ke warung pak Dudung.

" Mang Dudung, mang, mang." aku teriaki karena dia menyetel lagu yang amat kencang membuat gendang telingaku hampir pecah, mana lagu nya Dangdutan jadi nya ikutan goyang 2 jari.

Biasalah refleks guys 😆

Setelah lagunya selesai, eh si mamang Dudung baru nyahut ucapanku.

" Neng geulis, mau beli apa? Telor ada, beras ada, sayur-mayur ada, ikan, daging ada. Sok di pilih neng, kualitas fresh, harga merakyat."  sahut mamang Dudung dengan gaya bahasa nya kaya lagi nge endors barang.

" Kalau harga nya merakyat, jadi Nika boleh dung bayarnya cuma setengah nya ?, " ucapku dengan nada usilnya.

" Et si eneng mah, nanti mamang ngga bisa modal jualan kalau gitu mah, " ucapnya sembari ketawa ngakak.

" Mang Dudung, Nika mau beli beras 2 liter yang 10 ribuan, telor ½ kg, minyak 1 liter itu aja ya mang,"

" Oke siap neng, tunggu bentar ya."

Lalu aku pilih tomat 3 biji yang bagus kemudian  taruh di belanjaanku yang lainnya agar tidak terpencar kemana-mana, setelah itu waktu nya berhitung.

 '' Sudah mang, jadi berapa ya belanjaannya Nika?,''

" Belanjanya ini aja neng ?, belanja yang banyak atuh neng.'' kata mamang Dudung sembari jarinya memainkan kalkulator.

" Iya mang, ini saja," 

" Jadi 45 ribu ya neng,''

" Oke mang, ini ya," ucapku mengeluarkan uang 50 ribu di saku celana.

" Ini ya neng kembali 5 ribu, oh ya ini mamang kasih tahu tempe buat ibunya neng ya." sahut mamang.

" Alhamdulillah, hatur nuhun mamang kasep,'' kataku sambil ketawa karena si mamang mulai berkomedi kembali.

" Sami-sami, haduh, haduh, mamang dibilang kasep uyy sama neng geulis,'' ucapnya sambil memainkan rambutnya.

Itulah mamang Dudung yang baik hati, suka ngelawak, membuat kustomernya jadi ceria. Meski uang di dompet sudah krisis hehehe...

Lalu aku bergegas pulang, pasti bunda sudah menunggu agak lama. Sesampainya di rumah, aku langsung mencuci tangan dan seperti biasa laporan berbelanja tadi.

" Ibu maaf ya kakak lama, biasalah si mamang,'' sahutku sambil ketawa.

'' Iya kak gapapa, tadi jadi berapa kak?,'' kata bunda.

'' Jadi 45 ribu bunda, oh ya mamang kasih tempe dan tahu ini buat bunda," sahutku.

" Alhamdulillah, kak senggang hari ini?," tanya bunda sembari mencuci sayuran.

" Iya bunda, kenapa? ada yang perlu aku bantu?," 

" Bunda bikin pudding coklat krim vanilla, kakak cobain ya buat tester hehehe," kata bunda menyuapi potongan pudding tersebut ke dalam mulutku.

" Wah bunda mantulll bangettt, enak menurutku perpaduan rasa yang manis dan di taburi keju, aku si yes," sahutku bergembira.

" Alhamdulillah kalau kaya gitu kak, soalnya bunda ada pesanan besok lusa ke rumah bu Santi," ucap bunda menyogokkan potongan yang besar ke dalam mulutku.

Ya begitulah bundaku yang cantik, pintar masak pula, anaknya jadi endut nich xixixixi....

kalau bunda kalian gimana nich bestie???

Cerita hari ini sampai di sini dulu ya, selamat membaca sayangnya Arunika....

SANG PEMIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang