| Awal |

15 1 0
                                    

Setelah bunda menyuapiku, aku lanjut membantu pesanan bunda. 

" Bulan kali ini cantik ya bunda, seperti bunda yang menyinari kakak di kala gelapnya kehidupan ini." sahutku sembari menuangkan adonan pudding ke cup.

" Hehehe bisa aja ni, anak bunda yang manis."

Suasana yang hening, angin yang menghembus di kala malam yang menemani kita di teras rumah. Keesokan harinya, setelah aku solat subuh. langsung satsetsut menaburi topping di cup yang sudah aku taruh satu persatu. aku dan bunda dengan terburu-buru mengerjakannya karena jam 06.00 pagi sudah harus sampai di rumah bu Santi. Tidak ketinggalan ayah membantu kami packing ke dalam plastik.

Di tengah kepanikan kami karena mengejar waktu, tiba-tiba ada suara dering telepon. Sudah kuduga pasti bu Santi, seketika ayah mengangkat telepon tersebut.

'' Ayo bundddddd, bu Santi sudah menelepon."

" Iya ayah, jangan buat bunda tambah panik,"

" Ayok gess, gercep." lirihku pada ayah dan bunda yang sedang panik hihi

Setelah keringat bercucur di pipiku, aku menyekanya sambil mengucapkan Hamdallah. Setelah semua beres, ayah langsung cus otw ke rumah bu Santi. Aku seperti biasa, langsung mandi bau tengik sekujur badanku.

Setelah mandi, aku baringkan tubuhku di kasur lalu menscroll Instagram. Ketika asyiknya, muncul di beranda Lomba Puisi. Dengan penasaran aku langsung klik pamflet dan membaca juknis apa yang harus di lakukan saat mengikuti perlombaan berlangsung. Ini menarik menurutku, mencoba hal yang baru dan pastinya bertanya-tanya gimana si rasanya ikut lomba kaya gini tu.

Kalau kalian gimana perasaanya terjun pertama kali ikut lomba ? degdegdeg ga si suasana hatinya?

Setelah aku membaca mengenai juknis lombanya, aku berniat untuk ikut serta kebetulan lombanya juga di adakan secara online.  Aku sudah berjanji kepada diriku sendiri, kalau nanti hasilnya belum sesuai apa yang aku harapkan jangan pernah ada rasa kecewa, apalagi mutung. Judul puisinya sudah ditentuin oleh panitia, aku tinggal memilih dari judul yang sudah dilampirin ke dalam juknis tersebut lalu aku membacanya. Di antara pilihan judul yang harus di bacakan setiap peserta yaitu Surat Ini adalah Sebuah Sajak Terbuka karya Taufik Ismail, Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini karya Taufik Ismail, Sajak Rajawali karya W.S Rendra, Tak Sepadan karya Chairil Anwar.  Sebelumnya aku harus mengisi pendaftaran ke dalam g-form, melengkapi identitasku dan asal sekolah. 

Setelah mengisi pendaftaran, aku langsung membaca setiap isi judulnya satu persatu, tapi masih bingung mau pakai yang mana judul puisi yang pas untuk di rekam buat lomba.

Menurut kalian, kira-kira aku harus bawain judul puisi yang mana ges? Komen ya...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SANG PEMIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang