Nevan mencoba melebarkan selangkangan Zetta yang kini dirapatkan oleh pemiliknya."Kak gw gak mau kak. Gw takut," lirih Zetta memohon kepada Nevan agar tak melanjutkan kegiatannya semakin jauh.
Padahal mereka berdua sudah bermain cukup jauh. Tapi tetap saja Zetta masih merasa takut, takut dirinya hamil nanti.
"Ta percaya sama gw. Gw bakal main pelan dan itu gak akan sakit. Dan gak akan membuat lo hamil juga. Sekalipun lo hamil gw bakal tanggung jawab!"
Zetta menggeleng kuat, dirinya masih tak yakin dengan ucapan Nevan.
Nevan menarik kedua paha Zetta secara paksa dengan kuat, dan kini Zetta sudah dalam posisi mengangkang.
Nevan menindih paha Zetta agar terus dalam posisi tersebut, lalu mencium bibir Zetta lembut supaya dirinya merasa rilex.
Nevan mengurut penis besarnya kemudian meletakkan ke tengah-tengah lubang vagina Zetta. Dan...
Jlebb...
"Aaaaagghhhh..." desah Zetta saat merasa ada benda asing memasuki liangnya.
Nevan melepas tautan bibirnya, mengusap lembut pipi Zetta. Lalu berkata "Jangan tegang, percaya sama gw semuanya akan baik-baik saja."
"Ta-tapi dibawah sana sakit," lirih Zetta kemudian memeluk leher Nevan erat.
Perlahan Nevan memperdalam penyatuannya. Tadi baru setengah penis Nevan yang masuk, dan itu sudah membuat Zetta cukup kesakitan.
"Aaaahhhh... sa-sakit kak," ucap Zetta sambil menjambak rambut belakang Nevan.
Zetta merasa ada yang sobek di area vaginanya. Mungkinkah itu karena dirinya yang masih perawan?
"Gapapa jambak saja rambut gw sesuka lo, nanti juga gak bakal sakit Ta."
Beberapa menit Nevan mendiamkan penisnya didalam Vagina Zetta supaya beradaptasi.
Zetta melepas pelukannya dari leher Nevan.
Setelah Zetta terlihat cukup tenang dibawahnya, Nevan mulai menggenjot pelan-pelan liang Zetta yang masih sempit.
"Aaaagghhhh..." Zetta mengigit bibir bawahnya kuat dan tangan meremas seprei kuat.
Kini Nevan semakin mempercepat tempo genjotannya membuat Zetta kewalahan dan mereka berdua saling mendesah bersahutan.
Setelah mereka berdua mencapai puncak klimaks, Nevan segera mencabut penisnya dan mengeluarkan cairannya di perut rata Zetta. Lalu membaringkan tubuhnya disebelah Zetta.
Zetta terlihat kelelahan karena ini kali pertamanya dia melakukan sex. Tapi Nevan terlihat belum puas jika hanya melakukan satu ronde.
Tanpa aba-aba Nevan kembali menindih tubuh Zetta dan meremas payudaranya, menyesap payudara sebelahnya sangat kuat layaknya bayi besar, sehingga Zetta hanya bisa mendesah.
"Aaaaaggghhhhh..."
Dan mereka berdua kembali melakukan sex sampai subuh.
•••
09:10 AM.
Zetta membuka mata pelan dan menguceknya. Matanya terasa berat saat di buka.
"Hng, jam berapa sekarang?" Tanya Zetta kepada diri sendiri.
"Tu-tunggu!" Mata Zetta melotot saat mengingat kejadian semalam.
Apakah kejadian semalam itu nyata atau hanya mimpi? -batin Zetta.
Zetta melihat ke samping kanannya yang terdapat Nevan tengah tertidur lelap di balik selimut tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME & His Secret
Romance| WARNING 21+ | Bijaklah dalam membaca! Tidak diperuntukan bagi anak dibawah umur. Yang masih dibawah umur mohon menjauh!