2. Under The Same Roof

1.4K 234 65
                                    

The Lovebirds
●●●

Anehnya, Sakura tidur cukup lelap semalaman. Saat dia bangun, Sasuke ada di sampingnya. Tidur terlihat tidak nyaman membelakanginya dan posisinya sangat tepi sekali hingga Sakura takut jika salah pergerakan sedikit saja maka Sasuke bisa terjatuh.

Wajahnya masih merah padam jika mengingat apa yang didengarnya semalam. Jika disimpulkan maka Sakura akan mengatakan kalau tetangga mereka benar-benar terlalu bergairah. Apalagi Sasuke bilang kalau hal itu terjadi hampir tiap malam.

Karena itu Sakura mulai nanti malam akan tidur dengan penutup telinga. Dia tidak akan sanggup jika sedikit saja mendengar suara desahan seperti semalam lalu pikirannya mulai melayang kemana-mana. Belum lagi tubuhnya jadi terasa menegang dan kaku. Seperti tidak bisa bergerak.

Seketika dia berpikir tentang apa yang ada di kepala Sasuke tiap kali mendengar suara-suara itu selama tinggal sendiri di unit ini? Pasti dia terganggu sekali tiap kali mendengarnya. Apalagi suara itu berlangsung cukup lama. Dari malam masih cukup muda hingga menua.

Perlahan, Sakura turun dari tempat tidur. Dia harus membuat sarapan untuk mereka berdua. Sesuatu yang mudah dibuat dan enak dimakan untuk mengenyangkan perut keduanya.

Tidak mau terlalu bersusah payah sepagi ini, Sakura membuat omelet dan menggoreng nasi sisa semalam. Dia tidak tahu bagaimana selera Sasuke, tapi dia cukup berharap kalau pemuda itu akan makan dengan lahan nanti.

Saat dia tengah mengatur hasil masakannya di atas meja makan mereka yang sederhana, Sasuke tiba-tiba datang. Rambutnya terlihat berantakan dan ada lingkaran hitam di bawah matanya.

"Kau memasak? Terima kasih kalau begitu." Ucap Sasuke sambil tersenyum dan duduk di salah satu kursi kosong.

Sakura menyusul tak lama kemudian sambil membawa dua gelas jus jeruk yang baru dia pindahkan ke gelas dari kartonnya.

"Aku bisa sehat jika diurus olehmu seperti ini." Sasuke mulai memotong omeletnya lalu menyuapnya bersamaan dengan nasi goreng yang masih mengepulkan asap.

"Aku senang memasak. Di rumah, aku juga sering membuat sarapan untuk keluargaku." Cerita Sakura dengan mata berbinar. Dia jadi lupa apa yang tadi malam terjadi di antaranya dan Sasuke.

"Kau akan jadi ibu rumah tangga yang baik kedengarannya." Kata-kata itu meluncur spontan dari mulut Sasuke. Dia bermaksud ingin bercanda tapi saat sadar apa yang baru saja dia katakan, pipinya jadi memanas. Saat melihat Sakura, ternyata gadis itu sudah tertunduk dan telinganya yang tidak tertutup rambut tampak memerah.

Karena hal itu, Sasuke jadi terbatuk-batuk. Membuat Sakura mengangkat kepalanya dan panik memberinya air putih.

"Pelan-pelan makannya." Sakura terdengar khawatir. Suara Sakura yang lembut dan sifat perhatiannya yang luar biasa sekali lagi membuat Sasuke yakin kalau kalimatnya tadi tidak salah. Gadis di dekatnya ini akan jadi calon istri dan calon ibu yang baik. Tinggal menunggu siapa calon suaminya saja.

"Terima kasih." Ujar Sasuke tulus. Dia bisa merasakan kalau tidak lama lagi mereka akan kembali jadi canggung. Memang tidak mudah hidup bersama orang asing apalagi jika orang itu adalah lawan jenis.

Untuk membuat suasana sedikit ringan di antara mereka, Sasuke menghidupkan televisi. Dia memutar saluran yang menayangkan program komedi sepagi ini. Tapi sayangnya mereka berdua sama sekali tidak tertawa. Kemungkinan besar mereka punya selera humor yang sama.

We Found Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang