Einde Verhaal

15 6 7
                                    

Do young. Seorang pemuda bertubuh mungil yang tinggal disebuah apartemen kecil dipertengahan kota. Dari ketinggian,sering kali ku melihatnya berlalu lalang menelusuri jalanan kota yang indah dengan menggandeng tangan seorang wanita. Senyum merekah diwajahnya yang tampak memerah. Sangat indah dipandang.

Beberapa waktu kemudian... Aku melihat dua sejoli yang sama dijalanan kota yang sama seperti pada malam tempo hari. Do young tak menggandengnya. Namun kini ia memegang erat tangan wanita itu dengan menganyun-ngayunkan tangannya layaknya seorang anak kecil yang sedang asik bermain dengan bahagia. Oww....

Waktu terus melaju menuju hari-hari berikutnya. Aku melihat kembali keduanya. Do young terlihat tak menggandeng bahkan memegang erat tangan wanita itu seperti biasanya. Senyum bahagia terpancar pada wanita itu tampak berbeda dengan senyum semu diwajah Do young.

Seiring berjalannya waktu cinta dalam diri Do young semakin memudar. Binar pada kedua mata cokelatnya pun kini tak terlihat lagi. Tangan yang selalu melambai,memeluk, dan menggenggam eratnya pun telah layu termakan waktu. Mulut manisnya pun hanya mampu berucap kecil,
"Ohh"
"Begitukah?"
"Ya..."
Hingga akhirnya... "Terserah."

Hal seperti itu terus berlanjut hingga batas waktu yang telah membatasi hatinya. Pikirannya berkata untuk mensudahinya saja akan tetapi hatinya? Tidak. Berikan sedikit lagi waktu, dan semuanya akan kembali.

Yahhh benar pada awalnya Do young berpikir jika dirinya dan wanita itu menjadi lebih dekat dengan keterikatan cinta dan akan terus berbahagia dengan keterikatan itu. Tapi apakah keterikatan juga hanyalah sebuah emosi? Jika benar... Mengapa rasa itu tetap tinggal lagi dan lagi didalam hati mereka?

Waktu telah berlalu dengan cepat sangat cepat hingga Do young merasa muak. Jelas... Sudah begitu banyak Do young melewatinya yang telah terluka, terluka karena tingkahnya itu. Keduanya terus berjalan,memaksakan diri melewati waktu yang tak bisa diputar kembali. Waktu yang telah kehilangan semuanya. Kecuali. Keterikatan itu.

Do young tak mengerti... Apa yang terjadi pada dirinya?! Mengapa dia seperti itu? Dia tak tahu mengapa itu terjadi. Dia menjadi mati rasa.

"Seharusnya aku dulu melepaskannya. Aku pikir tak apa-apa, aku pikir ini belum berakhir. Aku menyangkalnya dengan jeritan. Tapi,"

Do young memutuskan untuk menemui wanita itu disebuah kedai kopi kecil. Ia duduk berhadapan dengan wanita itu dan meletakan kedua tangannya di atas sebuah meja bundar.
Wanita itu berkata "ini belum selesai..." namun Do young berteriak dan berkata "Tidak!" ia pun memaksakan mulut manisnya untuk tidak berkata manis pada wanita itu "Aku pikir... Ini telah berakhir."

"Kumohon... Jangan katakan itu..." Derai air mulai menuruni kedua pelipis mata wanita malang itu,kedua tangannya menggenggam erat tangan mungil milik lelaki yang telah memutus kebahagiaanya.
"Yah, aku tahu kamu mencintaiku. Aku tahu itu. Tapi,aku pikir ini sudah berakhir. Aku menyesal, ini sudah berakhir..." Do young menghempaskan kedua tangan wanita itu darinya. Ia telah memutus harapan wanita itu dengan hati dinginnya.

Pada akhirnya,lelaki mungil itu telah mengatakan hal-hal yang tak ingin wanita itu dengar. Wanita itu terdiam dan hanya memasang wajah yang tak dapat menutupi kebohongannya. Wanita itu berusaha untuk tetap tegar. Namun,kedua matanya tak dapat membendung semua itu.

Sepertinya ia tampak begitu frustasi. Berulang kali ia mengatakan pada lelaki itu "Ini tidak benarkan? Apa kau yakin dengan apa yang kau lakukan ini? Ini tidak benarkan?! Hiks... Hiks... Hiks... Kumohon... Katakan jika semua ini tidak benar...."

Kedua tangannya meraih coat hitam yang dikenakan Do young. Ia mengguncang tubuhnya berharap lelaki itu sadar dengan apa yang telah dikatannya "Lebih baik begini,bahkan jiga rasa itu tetap ada. Itu lebih baik seperti ini..." Do young tampak baik-baik saja didepan wanita itu setelah apa yang dia katakan. Ia melepaskan kembali kedua tangannya dari coat yang ia kenakan. Do young telah memukul perasaan wanita itu dengan tenang. Lihatlah bagaimana dia sudah terbiasa dengan mati rasa seperti itu.

Kini filmnya telah berakhir,wanita itu tahu jika semua ini nyata. Dia melihat Do young dan dia kian terpuruk saat melihatnya. Kisahnya telah berakhir sudah... Ia mencoba tuk berpegang pada apapun yg ada saat ia memaksakan diri untuk bernafas dikehidupan yang sedang berjalan.

Do young kini meninggalkannya tanpa sedikitpun menolehkan wajahnya pada wanita malang itu. Do young tak ingin membohongi perasaannya untuk terus berpura-pura bahagia dengan kebahagian wanita itu. Ia pun tak ingin memaksakan Cinta yang telah memudar untuk tetap diam bersemayam dihatinya.

Beban dihatinya kini telah berakhir.
Benar benar berakhir.

-
-
-

Kurasa apa yang dilakukan Do young pada wanita itu bukanlah tindakan yang kejam. Akan lebih kejam lagi jika Do young mempertahankan hubungannya dan membiarkan wanita itu berjuang sendiri. Kisah keduanya telah berakhir itu adalah suatu kebaikan besar bagi wanita itu.

-
-
-

*Pentagon-It's Over

Leven ( Your Life )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang