Bab 4 (Bercerita)

2 0 0
                                    

Pagi itu, aku melihat Lea dari belakang. Maka, ku sapa ia.

"Lea!" teriak memanggil

Lea melihat ke belakang, mencari siapa yang memanggilnya. Lalu, aku melambaikan tangan, dan Lea melihatku. Ternyata Lea memakai penjepit rambut, manis sekali. 

"istirahat kedua main yuk" ajakku

"oke, moga aja bisa" jawab Lea. Dengan sedikit tersenyum, dan akupun ikut tersenyum.

Sampainya dikelas, aku melihat Boy.

"woi Boy!" 

Boy tidak melihatku, ia asik dengan buku dan pensilnya. Ternyata sedang menggambar. Kutepuk pundaknya.

"oi, ga denger apa gw manggil" tanyaku

Boy kaget, melihatku.

"apa?" Boy kaget, tetapi matanya tetap lesu

"topik obrolan yang gak abis-abis sama nyambung terus apa ya?" Tanyaku

"lo ributin aja duluan ayam apa bebek"  Boy menjawab, tapi aku tak tahu ia bercanda atau tidak.

"cah gendeng" kesalku

Langsung saja, istirahat kedua pun datang.

"katanya mau main, main apa emang?" Lea bertanya

"ehh.. aku juga gatau hehe" jawabku ragu

Lea memandangiku.

"hmm.. gimana kalau cerita-cerita aja?" Lea mengusul sambil tersenyum dan melihat awan.

"boleh, kamu duluan tapi" usulku

"cerita apa ya.." Lea berpikir

"aku suka gunung" sebut Lea singkat

"karena?" aku penasaran

"karena.. bisa liat awan lebih deket" sebut Lea, dengan melihat kebawah

"sayangnya aku belum pernah naik gunung" lanjut Lea

Sepertinya, Lea melempar pembicaraannya.

"giliranku, ya?"

"yap"

Aku menceritakan pengalamanku, tentang banyak hal. Kalau kulihat, Lea menikmati obrolan ini. Lea tertawa, kali ini tawanya sangat cerah. Perlahan ku sadari, pipiku panas (sepertinya juga merah).

"kamu, kalau ketawa lucu deh" aku, mencoba mengatakan sejujurnya

"kenapa kamu jarang ketawa?" lanjutku.

"yang bikin ketawa aja jarang" jawabnya

"dirumahmu sepi ya" entahlah, mengapa aku mengatakan ini ya?

"ya.. begitulah" jawab Lea

"disekolahpun sama aja sih, tapi.." omongan Lea terputus

"tapi?" tanyaku

"sekarang udah ada yang nemenin" Lea tersenyum, dan melihat kearahku

"nemenin dirumah?" aku tak paham

"disekolah lah" jawab Lea memberi tanda

"siapa tuh?" aku masih tetap bingung

"siapa lagi? coba tebak" canda Lea

"siapa ya.. teman sekelas?"

"kau tak ingat aku gak punya teman?"

"kalo gitu, siapa?"

"ganti topik aja yuk, kamu gabisa nebak sih" omongannya seperti perempuan yang kesal, tetapi mukanya seperti ingin mengajak main lagi.

"okey.." jawabku putus asa

Sepanjang mengobrol, melewati jam pelajaran, pulang sekolah, makan, tidur, dan sebagainya, aku terus terpikirkan orang yang menemani Lea disekolah itu. Entah mengapa, terus terpikirkan.

Yap, lebih baik menunggu hari esok bertemu dengan Lea. Eh, kayaknya besok libur deh?

-BERSAMBUNG


Lea Life's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang