🍭Qin Mo And Fu/Bo Jiu (√)🍭

431-440 selain aku siapa lagi?

🍭431🍭
Setiap tim pertempuran memiliki aula sendiri di dalam gedung. Oleh karena itu, orang di dalam berbeda dengan orang di luar.

Semua orang melihat ke atas ketika Aliansi Tertinggi masuk, tetapi mereka tidak melihat Aliansi Tertinggi. Mereka melihat Qin Mo.

Aliansi Tertinggi masih merupakan tim yang kuat, tetapi dibandingkan dengan tim itu sendiri, Kaptennya, Qin Mo, yang pernah menekan Tim Xiang Nan, adalah yang paling menjanjikan.

Gelar MVP yang paling berharga adalah sesuatu yang hampir semua orang harapkan.

Aliansi Tertinggi bukanlah tim juara nasional.

Tapi gelar MVP adalah milik Qin Mo.

Faktanya, bahkan Feng Yi merasa sangat terkejut.

Ketika berita ini diumumkan bertahun-tahun yang lalu, ketidakpercayaan tertulis di seluruh wajahnya.

Betapa menakjubkannya seorang pemain untuk dianggap paling berharga?

Jumlah pembunuhan?

Tidak.

Tidak hanya itu.

Selain memiliki teknik yang solid, MVP juga harus memiliki kemampuan memimpin.

Banyak orang mengklaim bahwa untuk meningkatkan kemampuan seluruh tim ke level lain, satu-satunya orang yang mampu adalah Qin Mo.

Karena itu, begitu dia masuk, banyak orang yang menilai dia dan berdiskusi di tengah bisikan.

"Lihat dia? Itu Qin Mo, orang yang paling banyak memenangkan gelar MVP.”

“Itu dulu, jadi siapa yang tahu apakah dia bisa melakukannya sekarang. Aliansi Tertinggi bahkan tidak lolos seleksi tahun lalu.”

“Benar, dan setelah itu, Qin Mo jarang menunjukkan wajahnya di depan umum, dan dia mulai memainkan pertandingan yang tidak profesional baru-baru ini. Apakah karena skillnya menurun? Dia tidak berani menunjukkan dirinya?”

"Itu mungkin. Mungkin juga dia belum pulih dari cedera tangannya. Bagaimanapun, MVP tahun ini akan menjadi orang lain, jangan lupa bahwa ada Yang Mahakuasa yang kuat hanya dalam kontes regional…”

Begitu mereka masuk ke arena, mereka bisa mencium aroma bubuk mesiu yang kaya.

Itu umum di semua jenis turnamen besar lainnya.

Saat Aliansi Tertinggi mengambil tempat duduk mereka, suasana di sana memanas ke tingkat lain.

Bahkan narator berhenti ketika dia melihat Qin Mo.

Segera, dia melanjutkan dengan suaranya yang rendah dan dalam. “Tim yang belum mendaftar, silakan kirim Kapten Anda, mereka yang melakukannya harap tetap duduk.”

Ketertiban sangat penting untuk kesempatan seperti itu.

Ada lebih dari 10 Kapten di jalur pendaftaran, dan semuanya ditekan di bawah bayang-bayang Qin Mo.

Narator melihat formulir yang telah diisi di tangannya, menyesuaikan mikrofon, dan berkata, “Sekarang mari kita sambut juara distrik dari tahun lalu, 4 teratas di negara ini, Tim Yun Zhong, untuk menyampaikan aturan untuk kita. Tolong angkat tanganmu untuk mengundangnya.”

Ini adalah prosedurnya.

Fu Jiu duduk di kursinya, merasa seperti seorang siswa yang mendengarkan khotbah pemimpin sekolah di podium.

Dia sedang bermain dengan ponsel di tangannya, bertanya-tanya bagaimana dia bisa melakukan percakapan dengan Yang Mahakuasa.

Yang mengejutkannya, sikunya ditabrak oleh seseorang.