🍭Qin Mo And Fu/Bo Jiu (√)🍭

571-580 kiss, hug, ditahan

🍭571🍭
Lin Feng bukan satu-satunya yang linglung, seluruh tim Aliansi Tertinggi di belakangnya tercengang.

Bukankah kapten mereka sedang mengurus urusan penting?

Apakah ini urusannya yang penting?

Poin utamanya adalah, ini adalah pertama kalinya ada seorang gadis di samping kapten mereka!

Lin Feng menyenggol Yun Hu, yang memasang wajah bingung.

Wu Zhen adalah yang terakhir masuk. Ketika dia melihat pemandangan di toko serba ada, wajahnya yang cerah menjadi gelap beberapa tingkat. “Kakak Mo, apa yang kamu lakukan? Apa kau sudah menangkap tersangka?”

Hanya dari suaranya saja, Fu Jiu bisa tahu bahwa ada kerumunan orang yang berkumpul.

Jika Yang Mahakuasa ingin mengeksposnya dalam situasi ini, dia hanya bisa pergi dengan polisi dan memikirkan rencana lain sesudahnya.

Tapi sebelum dia bisa berbicara, seseorang menarik tangan kirinya.

Detik berikutnya, aroma maskulin aromatik yang familiar membanjiri indranya.

Qin Mo tidak melihat siapa pun, menekan meja di belakang Fu Jiu, seluruh tubuhnya membungkuk rendah. Dia mengabaikan keterkejutan yang mengalir melalui sepasang mata dan menekan bibirnya ke bawah untuk ciuman yang dalam!

Profil samping yang mulia dan gagah itu, yang terlihat melalui jendela kaca, tampak langsung dari poster film romantis.

Sirene masih meraung-raung di luar.

Selain tarikan napas yang tajam, suara sirene memenuhi udara.

Fu Jiu sepertinya tidak bisa fokus pada adegan kacau di belakangnya.

Jantungnya berdebar kencang saat bibirnya yang dingin bertabrakan dengan bibirnya.

Ciumannya sama seperti dia; sombong, gagah berani, tidak mengizinkan konsesi apa pun, tetapi tetap lembut.

Lin Feng kehilangan kata-kata, matanya melebar saat dia menunjuk ke arah mereka. "Ini-ini-ini..."  Ada apa dengan situasi ini, apakah dia memamerkan cintanya sekarang?

Yun Hu masih linglung.

Pada dasarnya, tidak ada yang mengantisipasi tindakan Qin Mo.

Hanya Yang Mahakuasa yang bisa bertindak dengan pelupaan seperti itu di depan penonton.

Mata Wu Zhen mulai memerah, kecemburuan bergejolak di kedalamannya.

Fatty masih memegang laptopnya, seluruh tubuhnya shock. Tidak, tunggu sebentar, bukankah Kapten setuju untuk menemukan tersangka?

Adegan di depan membuatnya pusing.

Fu Jiu sudah pusing, napasnya benar-benar hilang.

Aroma tembakau aromatik Qin Mo memenuhi indranya, mengusir yang lainnya.

Jantungnya berdebar kencang dan bahkan mulai meningkat karena kekurangan oksigen.

Ciuman itu merampas setiap inci kekuatannya.

Begitu dia melepaskannya, kedua tangannya menekan di belakangnya dengan sikap posesif yang sombong. Dia mengarahkan kepalanya ke kiri menuju kerumunan. "Apa itu?"

Kata-katanya tenang, nadanya — serak dari ciuman itu — masih membawa aura memesona.

Profilnya yang sempurna, tatapannya yang dalam, dan sikap acuh tak acuh membuat orang banyak lengah.

Lin Feng mengumpulkan keberaniannya, melompat ke depan untuk bertanya, "Fatty berkata bahwa kamu di sini untuk urusan penting."

Yang lain mengangguk, mengarahkan perhatian mereka ke wajah Qin Mo.