chapter one

9 3 0
                                        

Kelvin mengerjabkan matanya, ia melenguh pelan. Matanya melirik tubuhnya sendiri. Pria itu terkekeh kecil melihat tubuhnya yang dipeluk oleh Alex seperti guling.

Kaki Alex yang memeluk pinggang nya, jangan lupakan tangan nya yang juga memeluk leher Kelvin, dengan kepala yang berada didekat leher Kelvin.

Kelvin yang melihat itu, menjitak kepala Alex pelan, ia menatap Alex dengan gemas, sembari bergumam.

"Dasar, kamu bisanya cuma buat orang jadi salting, tapi gak mau tanggung jawab."

Alex mengernyitkan dahinya, saat tangan Kelvin menjitak kepala nya. ia mengerjabkan matanya pelan.

Kelvin yang melihat itu, segera menutup matanya seolah olah masih tertidur. Dirinya bersikap senatural mungkin.

"Ughhh, aku dimana?" Gumam Alex, ia memegang dahinya pelan.

Matanya melirik kearah tangan, dan kakinya yang memeluk tubuh seseorang seperti guling. Lalu ia juga baru menyadari jika kepalanya berada didekat leher seseorang itu.

"Gawat, apa yang sudah kulakukan!" Ucap Alex dengan pelan, ia menatap sekelilingnya -tepatnya ia menatap ruangan yang sedang dirinya tempati.

"Huh? Ruangan ini seperti tidak asing lagi. Tunggu sebentar! Aroma dari tubuh seseorang ini juga tidak asing!" Batin Alex, ia terdiam sebentar. Lalu menyadari sesuatu.

Dengan pelan pelan pria itu menatap wajah seseorang itu. Seseorang yang sangat sangat Alex hindari selama ini, walaupun kegiatan kampus sering membuat nya selalu bertemu dengan dia.

Secara refleks, alex melepaskan seluruh kontak fisik antara tubuhnya dan tubuh dia.

Alex tersenyum simpul, matanya menyorot Kelvin dengan gelap. Ia mengingat semua perlakuan Kelvin, yang selama ini selalu semena mena pada nya.

"Tuhan, kumohon maafkan aku. Kali ini saja, Aku ingin membalaskan dendam ku pada orang gila didepan ku!" Batin Alex sambil memejamkan matanya.

Setelah berdoa, Alex membuka matanya, dan menatap Kelvin tajam.

Sementara itu Kelvin mulai merasa tidak enak, pria itu merasa tubuhnya sedang ditatap tajam. Ia juga merasa akan terjadi sesuatu yang buruk padanya.

Alex berdiri diatas ranjang, lalu mengangkat salah satu kakinya. Dan

Brukk!

Kelvin terjerambab dari atas ranjang, wajahnya mencium lantai dengan keras.

Kelvin meringis, bangkit dari posisi tubuhnya yang sangat tidak estetik.

Ia menatap Alex, sembari meringis. Tangan nya mengusap bibirnya yang memerah karena mencium lantai.

Sedangkan Alex yang melihat Kelvin meringis, tertawa terbahak bahak. Dirinya menatap Kelvin dengan sombong.

Saat pria itu berjalan mendekati Kelvin, tepat diujung ranjang. Mendadak Alex merasa kakinya terasa keram, dan tubuh nya oleng didepan kelvin yang masih menggerutu.

Karena tidak siap, Alex menimpa tubuh Kelvin. Alhasil Kelvin kembali jatuh diatas lantai.

Cupp...

Bibir Alex menyentuh bibir Kelvin.

Alex mengerjabkan matanya, ia menatap Kelvin yang ada dibawahnya dengan polos. Dirinya sedang merespon apa yang baru saja terjadi.

Sedangkan Kelvin yang merasa bibirnya disentuh oleh benda kenyal berwarna pink alami milik Alex. langsung memelototkan matanya.

Pria dengan mata violetnya tersenyum kesenangan. Ia tidak menyesal tadi berpura pura masih tertidur.

" Rezeki memang tidak kemana hehehe." Batin Kelvin, mata nya menatap wajah Alex dengan lembut.
Ia ingin tertawa melihat sorot mata dan wajah alex yang seperti masih merespon apa yang sedang terjadi.

[Bl] Love Me PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang