"Pagi!!" Seru Kelvin, ia berlari dari gerbang kampus sampai kebelakang Alex yang sudah ada didepan pintu masuk.
"Hm, pagi juga." Gumam Alex, ia menatap malas Kelvin. Dirinya masih kesal pasal kejadian dikampus kemarin. karena pria itu membuatnya tidak mengikuti rapat penting untuk para pengurus kampus.
"Eh, kamu kenapa?apa ada yang sakit?" Tanya Kelvin dan menyenderkan tangan nya diatas kepala Alex. Maklum jika Kelvin merangkul bahu Alex ia harus menunduk dulu.
"Ada! Dan lepaskan tangan mu dari kepala ku!"
"Tidak." Jawab Kelvin singkat, ia dan Alex berjalan masuk kedalam kampus diiringi dengan ocehan Alex.
Para mahasiswa, dan mahasiswi yang melihat kejadian dimana Alex, dan Kelvin rukun. membuat mereka tidak bisa melepas pandangan dari Alex dan Kelvin.
Itu adalah momen paling langka! Bagaimana bisa dua orang penting dalam organisasi kampus yang selalu bertengkar, sekarang berangkat bersama bahkan saling rukun?
"Yo, Kelvin!"
Pria yang dipanggil namanya menoleh, ia memandang riv dengan datar.
Langkah nya berhenti yang membuat Alex terpaksa berhenti juga.
"Kenapa?"
"Oh tidak, momen langka saja kamu rukun dengan Alex hehe." Ucap riv, ia mengusap belakang kepalanya dengan canggung, karena ditatap Alex . Yang tatapan nya sangat dingin, sepi, dan mengerikan.
"Kel, lepaskan tangan mu. Aku ingin kekelas." Ucap Alex dingin. Yeah, Alex memang terkenal dengan sikap acuhnya. Itupun dia akan sedikit ramah jika ada yang membuatnya senang.
"O-oh aku pergi dulu Kel, selamat tinggal!" Riv segera berbalik badan dan berlari menjauhi Kelvin dan Alex.
"Huh, Alex sangat menyeramkan!" Batin riv sambil bergidik ngeri.
Kelvin melanjutkan langkah nya acuh diiringi dengan Alex. Karena kelasnya dan kelas Alex sama, yaitu ada dilantai tiga. Mereka memakai lift yang memang disediakan untuk para mahasiswa.
Sesampainya didepan lift.
"Ale, Kamu kenapa?" Tanya Kelvin sambil memandangi kertas yang tertempel dilift.
MAAF, LIFT SAAT INI SEDANG DIPERBAIKI, HARAP GUNAKAN TANGGA ATAU LIFT YANG LAINNYA!
"Hah! Berarti kita harus naik tangga dong!"
"Kenapa gak naik lift yang lain aja, Ale?"
"Kamu yakin lift nya tidak penuh huh! Untuk menghemat waktu sebaiknya menaiki tangga." Jelas Alex sambil memutar bola matanya malas.
"Ayo jalan."
Alex membuka pintu tangga darurat, disana sangat sepi dan tidak ada siapapun. Sebenarnya mereka bisa saja jika melewati tangga biasa, tapi Alex hanya tidak suka kerumunan. Jadi memilih tangga darurat. Walau harus naik berpuluh puluh tangga sih.
Sudah sekitar lima menit mereka berdua menaiki tangga. Saat ini mereka ada di lantai dua.
"Hah, sebentar Kel!" Langkah kaki Alex berhenti diujung pijakan tangga, itu hampir membuatnya jatuh kebelakang jika saja Kelvin tidak segera menangkap tubuhnya.
"Hati hati." Bisik Kelvin tepat disebelah telinga Alex. Pria itu membenarkan posisi Alex, baru melepaskan pegangan tangan nya pada tubuh Alex.
"Terimakasih... Kel." Gumam Alex, ia menggigit bibir bawahnya menahan malu sekaligus menahan ringisan nya.
Pria kecil didepan kelvin mencengkeram erat pegangan tangga disebelahnya.
Kelvin yang melihat itu segera memegang pundak Alex, dan melihat raut wajah nya yang seperti menahan sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Bl] Love Me Please
Короткий рассказLangsung baca aja _________'____ ⚠️Warning bl Budayakan vote and komen ya. ("' • - •)