GURU BK

57 11 32
                                    

Brak!!!

Vanya menggebrak meja dengan keras, melihat Zeerah disampingnya ia langsung menjambak rambut Zeerah.

Zeerah yang sedang menikmati makanannya pun tersedak, Hasta yang melihat itu pun segera memberi Zeerah minum.

"VANYA, APAAN SIH LO." bentak Agra.

"LO GAUSAH IKUT CAMPUR YA, INI MASALAH GUE SAMA ANAK KEGANJENAN, GATAU DIRI INI."

Zeerah membiarkan dirinya diolok depan semua orang, ia hanya ingin melihat sampai mana Vanya bertindak.

"Zee, kok lo diem aja sih." ucap Carine yang ikut kesal.

Kini Hasta yang mulanya diam saja ikut terbawa emosi, "Zeerah ganjen ke siapa gue tanya." ucapnya.

"Dia ganjen ke kamu sayang, kemarin aja dia minta dianterin sama kamu." ucap manja Vanya yang membuat ingin muntah.

"Huek jijik gue liatnya." cibir Arga.

"Aduh kak Vanya, mending pergi aja deh, Dari pada malu maluin diri sendiri kan." Meisya ikut berbicara.

Vanya pergi sembari menarik Zeerah, "KAK VANYA, LEPASIN GUE GAK." ucap Zeerah sambil berusaha melepas genggaman Vanya yang cukup kuat.

"Berisik lo."

Zeerah dibawa ke lapangan sekolah dan disana sudah ada banyak siswa yang memperhatikan mereka.

Vanya mendorong Zeerah hingga terjatuh, saat ingin menaburi Zeerah dengan tepung, terhalang karena kecepatan Zeerah yang mulai bangkit dan menendang tulang kering Vanya sampai ia terjatuh.

Semua orang dilapangan terkejut tak terkecuali Hasta dan anak Darvegas lainnya, Carine dan Meisya yang melihat itu pun tersenyum bangga pada sahabatnya.

"YEYY KEREN ZEERAH"

"JANGAN KASIH AMPUN ZEE"

Begitulah sorak sorak dari mereka. Vanya merintih kesakitan, akibat tendangan Zeerah yang cukup kuat.

"Gue diem bukan berarti gue takut, gue mau liat seberapa berani lo bertindak." ucap Zeerah sambil mengulurkan tangannya ingin membantu Vanya berdiri.

Vanya menerima bantuan Zeerah, dan berjalan meninggalkan area lapangan.

"Gue keterlaluan ya? kasian kak Vanya." meski Vanya seperti itu, Zeerah masih memiliki rasa kasihan terhadapnya.

"Engga Zee, Vanya yang mulai ini semua, dia harus bisa terima akibat perbuatannya sendiri." jelas Hasta.

•••

Keesokan harinya, saat Zeerah dan teman temannya berada dikantin suara pemberitahuan terdengar.

"kepada siswa kelas XI Ips 1, bernama Laurencia Zeerah Tanisha. Dimohon segera keruangan saya secepatnya, terimakasih."

"Kak Vanya laporin lo Zee?" tanya Meisya.

"Gatau Mei, mungkin kak Vanya ga terima gue gituin kemarin." jawab Zeerah.

"Gapapa Zee, kita ada disamping lo saat kejadian, mungkin kita bisa jadi saksi." ujar Carine.

"Iya, gue gapapa. Paling cuma diskros."

"Tenang Zee, kalo lo diskros gue maju paling depan." bela Agra.

Hasta cemburu mendengarnya, "Siapa lo?" ucapnya.

"Yaelah Ta, gue kan pengen ngebela Zeerahnya Agra." jawab Agra murung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MANDALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang