***Canggung adalah hal pertama yang ia rasakan ketika membuka mata. Tatapan tajam Jeno seakan mengunci dirinya saat ini, Jaemin tak bisa mengatakan apapun lagi ketika menyadari tangan Jeno dengan kurang ajarnya bergerak mengelus pinggangnya ketika keduanya masih saling berpandangan.
"H-hentikan." Cicit Jaemin pelan, ia menahan tangan Jeno yang semakin naik keatas, hampir menyentuh dadanya.
Jeno menyunggingkan senyum tipis, bukannya menghentikan ia malah menurunkan tangannya lalu mencengkram kuat pinggang Jaemin hingga membuat perempuan itu menegang di tempatnya. "Kau terlalu mudah diperdaya." Hanya ucapan itu yang keluar sebelum Jeno akhirnya bangkit dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi. Meninggalkan Jaemin yang masih terdiam akibat ulahnya sendiri.
.
.
.
Suasana sarapan pagi hari ini terasa tenang tanpa ada sesiapapun yang berani menginstrupsi karena untuk pertama kalinya setelah dua bulan setelah pernikahannya, sang tuan muda Devonte akhirnya menginjakkan kaki di ruangan makan di mansion ini untuk sarapan bersama dengan sang istri. Tatapan kasihan yang selama ini para pelayan berikan untuk sang nyonya, kini berubah, malahan nampaknya semua pelayan nampak bersemangat sekali untuk menyiapkan sarapan untuk tuan dan nyonyanya. Padahal ini hanya sarapan biasa, tapi harapan agar kedua pasangan itu bisa semakin dekat membuat para pelayan sesekali mengintip interaksi kedua pasangan tersebut.
Setelah selesai menyantap sarapan Jeno langsung pergi, lelaki itu bilang bahwa ia akan segera kembali setelah mengirim beberapa barang dan dokumen ke kediaman Lee. Sebelum lelaki blonde itu pergi ia dengan sengaja mencium kening dan menyesap singkat bibir Jaemin di depan pintu masuk mansion yang berhasil membuat Jaemin kembali mematung karena terlalu terkejut dengan semua hal yang Jeno lakukan di pagi hari ini.
"Sepertinya tuan muda sangat mencintai anda." Ucapan dari salah satu pelayan disana membuat Jaemin hanya bisa memberikan senyuman tipis sebagai respon. Adalah hal yang tak mungkin jika Jeno mencintainya secepat ini, ia hanya sesosok 'pengganti' yang tiba-tiba saja merangsak masuk ke dalam lingkup keluarga ini akibat sebuah kesalahan tak disengaja, jadi Jaemin tidak terlalu berharap lebih pada Jeno maupun keluarga Devonte , jikapun nanti ia akan diceraikan ataupun tak lagi diterima di keluarga Devonte, Jaemin akan dengan senang hati untuk angkat kaki, dan pergi jauh dari hadapan semua orang.
"Aku hanya tak ingin mengecewakan diriku dan keluargaku lagi."Andai pelayan itu bisa mendegar jawabannya.
.
.
.
Hari sudah hampir beranjak sore tapi entah kenapa suasana di mansion ini terasa sangat ramai setelah puluhan mobil yang didominasi oleh warna hitam berjejer rapi terparkir di halaman depan mansion, orang-orang berbadan tegap satu persatu keluar dari mobil dan langsung membentuk barisan rapi di lapangan luas yang berada di halaman belakang mansion Jeno.
Jaemin yang saat itu tengah berada di dapur hanya bisa melihat dari jendela yang mengarah langsung ke halaman belakang, ia merasa sedikit takut ketika melihat orang-orang dalam jumlah tak sedikit itu mulai membentuk barisan, tubuh penuh tatto, bahkan ada yang memiliki beberapa bekas sayatan di wajah.
"Mereka mengerikan." Ucap Jaemin tanpa sadar menghentikan sendiri bayangan tak masuk akal yang terus berputar di kepalanya.
"Semua orang itu adalah pasukan khusus milik tuan Aiden dan tuan Jeno di wilayah Korea. Mereka yang bertugas khusus untuk melancarkan aksi transaksi gelap selama ini, dan mereka juga bertugas mengeksekusi para musuh." Salah satu kepala pelayan disana menjelaskan. Jaemin membatin dalam hati dan kini ia membenarkan semua yang Karina katakan tempo hari tentang Devonte, ia kira tidak ada hal seperti ini, tapi disinilah dirinya sekarang, Jaemin menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri orang-orang yang melakukan hal-hal mengerikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STYGIAN [Slow Up]
RomanceA NoMin fanfiction ; GENDERSWITCH "Aku..." mengucapkan kalimat singkat yang akan mengubah hidupnya dalam sekejap, membuat bibir merah itu bergetar hebat. "Aku yang akan menggantikan posisi sepupuku untuk menikahi puteramu tuan. Demi menyelamatkan na...