13 ; Get You The Moon

295 46 1
                                    



                                        ***








Pesawat pribadi yang membawa keduanya terbang dari Seoul menuju pulau Jeju telah mendarat, tas yang mereka persiapkan juga sudah dibawa masing masing oleh para staff hotel tempat mereka akan menginap nantinya.

Mercedes-Benz hitam melesat dengan cepat membelah jalanan membawa keduanya ke hotel. Jeno mendesah lega dan menyandarkan bahunya di kursi penumpang, diikuti oleh Jaemin yang juga melakukan hal yang sama.

"Are you okay?."

"Yeah, i think so."

Jeno hanya mengangguk, mendengar jawaban dari Jaemin setelahnya keduanya tak lagi membuka suara sampai mereka tiba di hotel yang sudah Tiffany siapkan untuk keduanya. Tiffany nampaknya lebih bersemangat untuk menyiapkan liburan ketimbang kedua anaknya yang sedang menjalani liburan kali ini.

JW Marriot Jeju Resort & Spa

Hotel mewah, tentu saja. Jaemin sudah menduganya, memangnya siapa yang akan memberikan fasilitas yang biasa-biasa saja untuk si tuan muda Devonte satu ini.

Premium King Room.

Adalah nama kamar yang beberapa kali terucap oleh para staff hotel ketika keduanya sampai di reception.

Begitu staff mengantarkan pasangan ini sampai di depan kamar, Jeno langsung menempelkan kartu yang sudah diberikan oleh ayahnya kemarin padanya. Kamar dengan view yang memanjakan mata seakan sudah menanti keduanya untuk melepas penat setelah menghabiskan waktu selama perjalanan, memang hanya perjalan singkat tapi rupanya cukup menguras tenaga bagi Jaemin yang jarang pergi terlalu jauh dari Seoul.

Jaemin mengitari kamar sembari mengamati apa saja yang ada di dalam kamar ini. Sementara suaminya sedang melentangkan tubuh diatas ranjang empuk yang terasa begitu nyaman untuk Jeno. Hanya selang beberapa saat ia mulai merapikan bajunya dan baju Jeno, lelaki itu bangun dan ikut membantu Jaemin meletakkan pakaian di dalam lemari.

"Kau ingin makan malam apa."

"Terserahmu saja, aku ikut denganmu."

Jeno tak ambil pusing dengan jawaban Jaemin ia hanya perlu memesan makanan yang ia sukai, Jemin bukan tipikal yang terlalu pemilih soal makan, ia akan makan apapun selagi itu bukan buah stroberi.



.


.


.



Ketika memutuskan untuk berkeliling di sekitaran kawasan pulau ini, keduanya memutuskan untuk tidak membawa terlalu banyak bodyguard, ayolah mereka sedang liburan bukan sedang menjalani misi khusus.

Taman kecil yang tak terlalu banyak orang berlalu lalang menjadi tujuan keduanya untuk sekedar duduk beristirahat setelah beberapa jam berkeliling. Jaemin dengan membawa ice cream cup di tangan menikmati dengan seksama paduan rasa chocolate dan vanilla yang berpadu di mulutnya, tak buruk juga taman kecil ini , wanita itu merasa nyaman berada di sini karena tidak terlalu banyak orang.

Mata rusa itu memandang lurus, sesekali terpejam ketika hembusan angin menghampiri wajahnya, tanpa menyadari sedari tadi ada tatapan elang yang hanya tertuju memandang kearahnya.

"Bagaimana perasaanmu, setelah semua ini terjadi diantara kita." Jeno membuka pertanyaan diantara kesunyian yang menerpa mereka selama beberapa menit.

"Semuanya, terasa asing, aneh, bagaikan mimpi. Aku akan merasa mual jika aku mengingatnya kembali."

STYGIAN [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang