00 : Renjun dan masa SMA

2.2K 180 0
                                    




"bunnn plis yaa.. home schooling lagi deh gapapa.. asal jangan asrama ya? Yayayayaa.. masa bunda mau jauh jauh dari Njun? Kan aku ga pernah jauh dari bunda. Kalo tiba-tiba ada sesuatu nanti gimana? Nanti kalo aku dibully gimana? Bunda kan tau asrama—"

"ah kamu mah banyak alesan. Pokoknya keputusan bunda udah bulat. Kamu bunda taroh di asrama demi kebaikan kamu. Biar gak salah gaul lagi, biar gak ketemu orang-orang berasep gitu lagi. Lagian asramamu itu bebas kok Njun, biar kamu ada mandirinya dikit. Udah mending kamu siap-siap beresin tuh barangmu yang penting-penting. Bunda gamau bantuin, masih ngambek sama kamu."

Renjun hanya bisa menghela nafas melihat bundanya beranjak dari sofa. Ini sudah ke 17653x dalam 3 hari ia membujuk agar bundanya batal menyekolahkan dia di asrama. Yaa memang salahnya juga sih gabisa menjaga kepercayaan bundanya itu. Tapi Renjun juga gamau kali jauh-jauh dari bunda. Asal kalian tahu, Renjun masih sering ngumpet di ketek bunda xixixi

Sebenarnya apa yang dilakukan Renjun dalam satu semester ini mungkin adalah hal yang biasa dilakukan Anak Baru Gede atau ABG di kota-kota besar. Nongkrong sambil ngopi, merokok, main kartu, bolos sekolah, keluyuran sampai pagi bahkan sampai ikut-ikut balap liar.

Renjun ini dari SD sampai SMP home schooling atau sekolah dari rumah. Ah, waktu kelas 1 SD dia pernah kok masuk sekolah swasta berbasis internasional. Tapi karena alasan Kesehatan, orang tua Renjun memutuskan bahwa anak satu-satunya mereka sekolah di rumah aja. Kondisi Renjun semasa home schooling berangsur membaik, dan dicoba lagi Renjun sekolah di swasta saat kelas 1 SMP. Tapi gak bertahan lama, cuman 1 atau 2 bulan deh kayaknya. Karena Renjun waktu itu malah dibully. Biasalah, anak SMP liat yang beda dikit mah dirundung. Mungkin karena ngeliat Renjun levelnya di atas mereka, ditambah dia adalah anak home schooling yang terlihat kurang pergaulan. Untungnya masa-masa Renjun dirundung gak berlangsung lama dan bikin psikis dia terganggu atau trauma. Buktinya, Renjun pas lulus SMP minta buat dia sekolah di SMA umum aja. Gamau yang swasta, alias dia mau masuk SMA negri.

Syukur seribu syukur, anak-anak di SMA Renjun ini gaada yang ngerundung dia. Selesai MPLS dia bahkan diajak nongkrong nongkrong cantik Bersama abang-abang kelas. Yang tanpa dia sadari kelakuan anak tongkrongan ini kadang cukup maksa dia. Contohnya kayak,

"wah Renjun nih. Jun, gua kopi sama rokok sebungkus ya. Mampu kan? Ah masa nggak sih? Gas lah ya."

"jun lupa bawa topi nih gua. Minjem ye, OSIS galak ni pada ngincer gua. Lu beli baru aja ye"

Yah.. kira-kira begitu.

Tapi Renjun ga merasa terbebani kok. Karena di tongkrongan itu dia pertama kali belajar gimana caranya ngisep benda silinder berisi tembakau, dia juga jadi tau asiknya manjat pager demi ke warung nasi uduk, tau tempat-tempat bolos di sekolahnya, dan tau ternyata balapan liar tuh aslinya gimana. Duh, Renjun ini anaknya polos-polos gampang dihasut.

Sampai tiba saatnya, sang ibunda tercinta sadar bahwa jam setengah satu pagi kamar anak tunggalnya itu kosong.

Bunda Renjun saat itu panik, langsung buru-buru bilang ke ayahnya takut anaknya diculik. Mereka nyari Renjun, sampai anak buah sang ayah pun ikut dikerahkan. Renjun yang saat itu lagi nonton balapan tanpa memperdulikan handphone nya yang ditinggal di kamar, ikut icip-icip beberapa minuman beralkohol. Pas dia mau nyeruput satu gelas lagi, kerahnya ditarik dari belakang.

"ayah bebasin kamu bukan buat kayak gini, Renjun."

Dan itulah akhir dari perjalanan Renjun sebagai anak SMA negri.





TO BE CONTINUE!

In The Bed(room) | NoRenMinHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang