Bagian 7

309 6 0
                                    

“ Huh... kenapa tua bangka itu minta gue buat datang kerumah?” monolog Reina yang saat ini tengah berbaring di atas ranjangnya memandang langit-langit kamar sembari memikirkan tentang pesan yang barusan diterima dari Papanya. Yah sayangnya tua bangka itu adalah Papa kandungnya sendiri. Lelaki yang setengah mati iya benci lantaran pernah mengkhianati Mamanya dulu.

“ Males banget ketemu istri mudanya.” Reina menghela napas.

Bramantyo Danuarta, Papa Reina memang telah menikahi wanita yang menjadi selingkuhanya tepat sehari sebelum Mama kandung Reina meninggal dunia. Jenny Rosalinna nama wanita itu. Entah apa yang Papanya lihat dari Jenny. Wanita jalang yang berulang kali menjadi janda, mata duitan dan memiliki atitude yang sangat buruk. Apakah Papanya itu buta. Atau jangan-jangan mata Papanya Kelilipan sama susu Jenny yang sampe tumpeh-tumpeh itu.

*******

“ Selamat pagi bos.” Joko mengucap salam dengan semangat sembari membuka gorden kamar Reina.

Reina mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk melalui jendela besar kamarnya.

“ Hm.” Guman Reina menjawab Joko. Joko tersenyum kecil mendengar itu, tidak heran bila bosnya itu sedemikian cuek.

Entah mengapa melihat Joko yang bersemangat membuat Reina menjadi lebih rileks, setelah semalaman dadanya sesak mengingat kehidupanya dulu.

Seperti biasa, Joko akan menyiapkan pakaian Reina sementara Reina mandi. Tidak lupa Joko juga membersihkan ranjang Reina terlebih dahulu.

Pagi ini Joko memasak nasi goreng terasi sebagai sarapan. Dikarenakan Bi Jum sudah pulang kampung Joko berkewajiban menyiapkan sarapan untuk Bos cantiknya itu.

Reina menuruni tangga sambil menenteng stiletto merahnya. Joko memperhatikan Reina yang begitu cantik dan elegan dengan baju pilihanya. Setelan kerja berwarna putih, di padukan dengan handbag berwarna putih dan jangan lupakan stiletto merah kesayangan Reina. Aura lady boss begitu memancar dalam diri Reina.

“ Kamu masak apa hari ini Joko? Aromanya enak.” Reina duduk di kursi meja makan yang sudah di siapkan Joko.

“ Nasi goreng terasi bos. Semoga bos suka. Silahkan di cicipi.”

Reina segera melahap nasi goreng buatan Joko. Seperti aromanya, rasa nasi goreng ini begitu nikmat. Mengingatkanya dengan masakan mamanya dulu. Seketika Reina terpaku menatap nasi goreng di piringnya. Air mata nya menetes dengan sendirinya. Joko yang melihat itupun seketika panik.

“ Aduh maaf bos, makananya nggak enak ya? Apa perlu saya beli sarapan di luar saja?” Reina seakan tersadar dari lamunanya mendengar suara Joko.

“ Nggak perlu, makanan kamu enak Joko.” Reina buru-buru menghapus air matanya.

“ Kenapa Bos Rei nangis?” Joko tetap menatap Reina khawatir, meskipun ada perasaan lega saat Reina bilang masakanya enak.

“ Nggak papa, hanya saja makanan ini mengingatkan saya dengan almarhumah mama saya.” Air mata Reina semakin bercucuran. Dadanya sesak kembali teringat kejadian di masalalu. Joko semakin panik melihat Reina menangis. Joko berdiri di samping Reina, mengusap bahu Reina dengan lembut. Berusaha menenangkan Reina.

Tanpa sadar Reina memeluk perut Joko menenggelamkan wajahnya disana. Reina menangis terisak saat Joko mengusap rambutnya lembut. Joko menatap iba Bos cantiknya itu. Tidak menyangka Bos nya yang garang ini bisa terlihat begitu rapuh. Joko hanya bisa berdoa semoga setelah ini dirinya tidak di gampar Reina. Huh semoga saja.

1 menit...

2 menit...

Bermenit-menit kemudian...

Dan yah Joko...

Sepertinya anda belum beruntung.

Plak

Plak

Reina yang begitu tersadar reflek menampar Joko dengan sekuat tenaga.

“ Astaga Bos, kenapa menampar saya? Saya kan nggak bikin salah apa-apa.”

“ Kamu ngapain peluk-peluk saya hah?”

“ Siapa yang meluk. Kan Bos sendiri tadi tiba-tiba meluk saya.” Joko mengambil tisu di atas meja untuk menyeka darah yang keluar dari hidungnya. Gamparan Reina berhasil membuat Joko mimisan gaes.

“ Mana ada, nggak mungkin saya melukin kamu duluan!” Reina tetep membantah, meskipun sebenarnya Reina mengingat dengan jelas bahwa dialah yang memeluk Joko. Reina malu mengakuinya.

“ Terus siapa tadi yang nangis-nangis terus meluk saya, apa iya hantu? Hah sudah lah, saya minta maaf. Sebaiknya Bos Rei lanjutin aja sarapanya. Saya mau ke belakang dulu, mau bersihin hidung saya. Lagian Bos mukulnya niat banget sih. Lagi Pms ya, kok tambah galak aja.” Joko mendumel kesal.

“ Sekalian tolong ambilin kotak makan yang besar buat tempat nasi goreng yang di mangkuk besar itu. Mau saya bawa buat bekal.” Perintah Reina kembali duduk melanjutkan sarapan nya.

“ Itu semua mau Bos bawa?” Joko hanya memastikan, meskipun dirinya di buat heran juga dengan tingkah Bos nya.

“ Iya, udah sana cepetan!”

Tidak lama kemudian Joko kembali dari dapur membawa kota makan besar di tangan nya.

“ Ini sebenarnya mau saya kasih buat pak satpam di depan loh Bos.” Joko memindahkan nasi goreng kedalam kotak makan.

“ Kamu beliin aja nanti. Saya mau nasi goreng itu semuanya.” Reina makan dengan lahap sekali.

“ Iya nanti saya beliin aja lewat ojek online.” Joko berpikir memangnya Bosnya itu sanggup menghabiskan nasi goreng porsi kuli itu? Ah sudahlah dari pada nanti Bos Rei marah terus di gampar lagi, mending cari aman lah.

*******

Jam kantor telah usai. Reina menghela napas pelan kemudian beranjak keluar dari dalam ruang kerjanya.

“ Joko antar saya menemui seseorang.” Reina tengah berjalan dengan Joko berjalan di belakangnya.

“ Siap Bos.”

Didalam mobil berulang kali Reina mengehela napas. Joko yang melihatnya merasa sedikit heran. Tampak sekali Bos nya itu sedang tidak bersemangat.

Mobil berhenti di depan gerbang rumah mewah yang sangat megah. Joko kagum melihatnya. Tapi tidak dengan Bosnya. Malahan Reina tampak sama sekali tidak tertarik.

“ Apa Bos baik-baik saja?” Joko memberanikan diri bertanya kepada Reina.

“ Semoga saja iya.” Jawab Reina ambigu.

“ Perlu saya temani?” Joko khawatir melihat Bosnya.

“ Tidak perlu, kamu tunggu disini saja.”

“ Baiklah.”

Reina keluar dari dalam mobil. Memencet bel, tidak lama kemudian ada seseorang yang berlari tergopoh gopoh membukakan pintu gerbang.













Hai gaes gimana kabarnya, sehat sehat terus ya...
Sorry banget baru bisa update
Makasih banyak buat yang mau baca cerita ini
Aku usahain update setelah target terpenuhi...
Apa tuh targetnya?
Hanya Tuhan dan aku yang tau wkwkwkwk
Sampai ketemu lagi
Terimakasih
Bye bye...

My Sexy AngryBossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang