Udara masih begitu dingin ketika aku akhirnya bangun dan memutuskan untuk mandi. Hari ini adalah hari pertamaku kembali ke sekolah. Hari pertamaku di kelas tiga dan hari pertama Nuraga di TK.
Aku tidak boleh terlambat, aku harus menjadi orang yang mengantar ia kedepan kelasnya.
Aku mempercepat mandi ku dan bergegas untuk berpakaian. Setelah persiapan yang begitu lama—bahkan aku merasa seperti selamanya— akhirnya aku selesai dan segera berlari keluar menuju rumah sebrang. Rumah dengan cat putih bersih tanpa celah. Seperti pemiliknya yang manis.
"Fardhan! Mau kemana kamu? Sarapan dulu!" aku berdecak kesal mendengar teriakkan ibu. Dan segera melangkahkan kaki ku untuk kembali memasuki rumah. Semakin cepat aku sarapan maka semakin cepat juga aku menjemput Nuraga.
"Bu, kenapa si Ibu suruh-suruh aku sarapan dulu? Aku tuh mau jemput Nuraga, biar aku bisa anter dia ke sekolah. Nanti kalau dia berangkat duluan sama Tante Risa, aku ga bisa anter dia ke sekolah. Ini kan hari spesial, hari pertamanya dia di TK Bu!!"
Ibu tak menjawab. Dia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya kecil tanpa memandangku sedikitpun. Aku mendengus gusar. Ibu menyebalkan.
"Ibu sudah bilang sama Mbak Risa, kalau kamu mau ikut anter Nuraga ke TK. Terus dia bilang, kalau Nuraga masuk TK nya jam sepuluh. Yang berarti, Nuraga masuk TK nya, pas kamu lagi belajar di sekolah."
Belum sempat aku membuka mulut untuk membalas perkataan Ibu, Ayahku sudah terlebih dahulu menepuk bahuku.
Aku menoleh. "Cepat sarapan, nanti kamu terlambat." Katanya dengan pelan. Aku mendengus dan segera mulai memakan sarapanku.
Sekesal-kesalnya aku pada orang-orang dirumah ini, aku tetap tidak akan membantah Ayah.