Aku itu adalah kita yang selama ini telah kehilangan arah, disuatu fase dimana kita akan menjadi manusia dewasa, tetapi tak semua yang kita harapkan tak sejalan dengan apa yang kita inginkan. Rasa panas, khawatir, lemah, dan berfikir lebih adalah salah satu faktor dimana kita akan segera dewasa.Tak semua orang bisa memaknai apa yang ia harapkan dan apa yang ia inginkan. Tetapi semua itu adalah kita yang memaknai hidup itu berharga karena hidup itu adalah bagian dari kita dan kita harus mampu bersyukur dengan kehiduan yang telah membawa kita sampai disini dan menikmati apa yang kamu mau dan apa yang kamu tak suka.
Pernah kah kita dimasa sedang sulit, apa yang kita milki tak bisa memenuhi apa yang kita mau dan menyelesaikan apa yang terjadi, saran terkadang tak membuahkan sebuah hasil yang sempurna bahkan terkadang kita lupa dan memaknai saran yang sudah kita terima, masa sulit membuat kita tak terarah terkadang kita menyalahkan situasi dan lebih baik menggerutu yang tak pasti, ocehan demi ocehan, saran demi saran saling bertolak belakang dan tak sesuai pasti kita tinggalkan karena itu hanya menambah masalah yang semakin membuat kita menjadi tak terarah, rasa terpojok sudah terjadi kita seperti dijauhkan oleh sekitar kita karena tindakan kita bagaikan langit yang ditutup oleh awan yang awan itu adalah sifat egois yang kita lempar dan langit itu adalah saran dan uluran tangan orang sekitar kita, tuan dan nyonya adalah dua insan yang digambarkan sedang berbicara di meja makan sambil meminum secangkir teh dan membicarakan tentang apa yang terjadi hari ini, ia lebih mirip seperti kedua orang tua kita sedang menanti kita untuk berbicara tentang hari ini dan berharap kita menjalani ini semua dengan harapan yang telah kita rencanakan.
Pernahkah kita merasa sedang jatuh cinta ? iya pasti semua orang pernah mengalami jatuh cinta, tapi pernahkah kamu merasakan sebagai pemuja rahasia ? hal itu pasti menjadi bimbang bukan ? satu sisi kamu takut ia merasa terganggu dan satu sisi lagi kamu takut kehilangan nya. Perasaan itu adalah hal yang wajar terjadi pada kita siapapun takut kehilangan dan takut cintai yang selama ini kita bentuk akan menjadi cinta tak akan pernah tersampaikan. Seperti langit senja dan semua yang terjadi di dalamnya semuanya adalah hal yang paling berharga dalam hidup karena hari itu akan segera beristirahat dan berganti dengan hari yang baru, Senja itu seperti seseorang yang kita suka dia sangat indah, dia seperti segalanya yang akan kita miliki bila itu terjadi banyak orang yang tak mau ketinggalan dengan saat-saat senja dan bahkan dai mereka ingin bersama dengan senja dan mejadi pengagum nya saja dan tidak bisa memiliki senja itu.
Apakah kita ingin seperti pengagum senja yang dapat kita lihat dan nikmati suasana kebersamaan nya namun tak dapat kita miliki, terlebih waktu senja yang singkat tak bisa kita berharap selamanya ia akan menjadi gelap dan akan menjadi cahaya selanjutnya, walaupun akan terjadi senja selanjutnya namun itu takkan bisa sama seperti senja sebelumnya, karena kita menunggu itu hanya ingin tahu bukan karena perasaan yang tumbuh untuk menikmati senja dan memilkinya. Semoga kita bisa menyampaikan perasaan kita kepadanya walaupun hanya senyuman atau lirikan saja yang kita dapatkan setidaknya kita sudah mendapatkan langkah untuk takkan kehilangannya, perasaan kita akan selalu mengalir untuk dirinya dan perasaan ini mengalir untuk apa yang terjadi pada hari ini.
Namun dengan memikirkanmu akankah semua baik-baik saja ? bagaimana dengan pengadlan hidup ? dia adalah yang terdekat dengan aku dan kamu dia yang setiap saat memperhatikan kita dan mempermainkan takdir kita nama nya adalah waktu. Waktu bukanlah mainan, waktu juga bukanlah hal yang mampu kita sepelekan, tetapi waktu merupakan tanda dari kehidupanmu. Sudah sampai manakah kita mampu memanfaatkan waktu yang terus bergerak ini, banyak diantara kita telah gugur dan menjadi pecundang namun apakah semua itu terlambat bagi kita yang masih menyadari hal itu ? entahlah kita sendiri saja masih tidak mampu memahami diri kita sendiri apalagi waktu yang selama ini yang mengikuti kita seperti malaikat maut, setiap jam nya adalah teguran, setiap menitnya adalah siksaan, dan setiap detiknya adalah nyawa yang tercabut dan terlahir kembali. Apkah masih ada kesempatan untuk memperbaiki semua yang telah terjadi ?, apakah masih ada kesempatan untuk keluar dari siksaan ini ?, layaknya manusia yang tak ada arah kita hanya bisa kebingungan dari atas apa yang kita perbuat dan waktu yang mengadili kita. Waktu adalah sangsakala dan kita adalah bumi nya jika sangsakala berbunyi maka semua yang terjadi telah berhenti, dan jika waktu sudah terjadi maka kita hanya bisa berdiam diri, karena waktu pun bisa menjadi pengadilan dalam hidup kita yang telah penjadi pelaku dalam memperkosa kehidupan yang diterima tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Perkata
PoesiaAku melihat langit yang sangat indah nan biru namun entah mengapa awan itu hadir bisa menjadi dua petanda apakah itu buruk atau tidak, namun yang aku tahu itu lah hidup ada kala nya semua yang indah akan menjadi abu dan putih, yang dapat membasahi b...