Bab 1

5.1K 765 248
                                    

Jake memasang apronnya dengan senyum tulus yang tersemat sembari menyapa rekan-rekan kerjanya.

"Maaf, telat."

Chenle tersenyum maklum, ia mengangguk lalu memberi tau apa saja yang harus Jake kerjakan saat ini.

"Ini malam weekend, bakalan lebih rame dari biasanya. Kamu udah makan, Jake?"

Atasan mereka, manajer cafe ini menatap Jake yang ada di ujung barisan.

"Sudah, Tuan."

Lelaki dewasa itu mengangguk dengan senyum penuh arti mengarah pada Jake. Tuan Choi memang sudah lama memperlihatkan ketertarikannya pada pemuda Shim itu.

Satu jam setelah cafe dibuka sudah banyak kaum muda yang berdatangan. Semua orang sibuk menjalankan pekerjaannya.

Jake tak sengaja mengotori baju dengan minuman sisa pelanggan, jadi ia terpaksa pergi ke toilet untuk membersihkan diri.

Di toilet khusus karyawan itu sepi, hanya ada Jake yang tengah sibuk membersihkan noda bajunya di wastafel.

Klik

Jake reflek menoleh saat mendengar pintu yang dikunci dari dalam.

Tuan Choi, manajernya itu kini berjalan mendekati dirinya.

Jake yang peka terhadap gerak gerik lelaki itu segera mundur dan menghindar.

"Jake, selama ini gajimu saya lebihkan dari yang lain. Saya juga lebih memperhatikanmu. Menurutmu kenapa?"

Jake meneguk ludah kasar, ia sadar kalau bosnya itu tertarik padanya namun Jake mencoba abai selama itu tak merugikannya.

Tapi sekarang, melihat seringai bosnya membuat Jake kesal setengah mati.

Jake segera berlari menuju pintu keluar ketika Tuan Choi hendak memeluknya, tapi sayang sekali pintu sudah terkunci rapat.

"Saya tau kau meminjam uang cafe pada Chenle."

"Saya akan mengganti itu secepatnya."

"Apa kau butuh uang yang banyak? Saya bisa memberimu lebih banyak."

Tangan Tuan Choi yang hendak mengelus pipinya segara ditepis kasar oleh Jake.

"Jaga sikap anda, Tuan!"

Jake masih mencoba untuk berani walau kini beberapa bagian tubuhnya sudah bergetar takut.

Tuan Choi yang ditolak menggeram marah, hampir saja ia melayangkan tamparan sebelum pintu toilet diketuk dan ada suara Chenle yang memanggil namanya.

Jake tak menyia-nyiakan kesempatan, segera saja ia menyahut mendekati pintu dan membuka kuncinya.

Ia sungguh berterimakasih pada Chenle dan segera pergi menjauh.

Chenle mengernyit heran menatap manajernya yang berdiri diam di toilet.

























Jake baru beberapa bulan bekerja di restoran ini. Namun karena sikap manajernya barusan membuat Jake menjadi risih. Ingin resign sayangnya ia sangat butuh pekerjaan.

Cafe cukup sibuk saat segerombolan anak muda masuk, Jake memasang senyum ramah dan menyambut dengan baik.

Tiga perempuan dan tiga pemuda di belakangnya, napas Jake tercekat saat mengetahui mereka adalah kawanan Sunghoon.

Kepalang basah, Jake tetap tersenyum ramah ketika Sunghoon menatapnya penuh jijik.

"Kenapa kalian mesen tempat di sini?" Tanya Sunghoon setengah membentak.

[✔️] Time's Up, Baby! - SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang