Parallel Universe

2.2K 236 38
                                    

Hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan...

Sejak kecil aku sangat menyukai hujan.

Hujan memberikan perasaan tersendiri dalam hatiku dan aku menyukai perasaan itu.

Dulu aku suka sekali menatap hujan dari balik jendela kamar, sekarang aku bisa melihatnya dari balik kaca gedung tinggi yang besar.

Plus pemandangan gedung lain di bawahnya, sungguh luar biasa.

Tok tok

"Masuk."

Ceklek

"Ruang meeting sudah siap, Nona."

"Panggil semuanya, akan kumulai 30 menit lagi."

"Baik."

"Pintunya enggak usah ditutup. Nanti aku saja sekalian."

"Baik, saya permisi."

Ah, meeting.

Aku benci sekali dengan kata itu.

Setiap minggu selalu saja ada meeting, belum lagi pertemuan menyebalkan dimana para penjilat berkumpul untuk memperluas koneksi.

Aku paham mereka melakukan itu demi bisnis mereka agar tetap berjalan.

Tapi tetap saja, terkadang mereka sampai bersikap menyebalkan.

Orang-orang seperti itu juga selalu berusaha mendekatiku.

Kenapa enggak? Aku wanita yang sukses dan bonus masih lajang.

Biasanya mereka akan mendekatkan diri atau anak cowoknya padaku.

Aku enggak butuh pria.

Aku sudah bahagia seperti ini.

Tanpa pria, yang ada hanya uang dan kekuasaan.

Rich aunty or they call me 'Mommy'.

Yes, that 'Mommy'. If you know what I mean.

Masih ada 20 menit sebelum meeting dimulai, kurasa aku akan menutup mata sebentar saja.

Tik...tik...tik

Ahh..damai sekali.

Beberapa menit setelah menutup mata, aku melihat bundaran cahaya yang semakin mendekat juga membesar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You And Me - LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang