Duri

1.1K 164 23
                                    

A/N: setengah chapter ini menggunakan POV Mijin dari chapter, "Perempuan Itu."

𖣘

Kim Mijin's POV

"Zin sudah, biarkan saja. Dia enggak melakukan apapun padaku, kok."

"Mijin, dia itu mau mendorongmu!"

"Enggak, dia itu enggak-"

"Kim Mijin. Pokoknya jangan dekat-dekat dengannya. Kalau dia berulah, langsung panggil aku saja."

"Zin, dengar dulu. Dia itu-"

Zin tidak membiarkanku menyelesaikan apa yang ingin kukatakan padanya, dia membawaku ke kantin dengan tangan kami yang menyatu.

Aku paham betul kemarahan Zin pada Fai karena insiden saat kami masih duduk di bangku menengah pertama.

"Berhenti peduli padanya, dia bahkan enggak pernah peduli padamu! Orang seperti dia hanya memikirkan diri sendiri, kau yang akan dirugikan kalau peduli padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti peduli padanya, dia bahkan enggak pernah peduli padamu! Orang seperti dia hanya memikirkan diri sendiri, kau yang akan dirugikan kalau peduli padanya." Zin terus mengomel untuk menjauhi Fai.

Aku tahu Zin peduli padaku, Zin hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padaku.

"Aku tahu aku enggak berhak melarang siapa yang ingin kau dekati, tapi Kim Mijin aku mohon padamu. Cukup Yohan saja, jangan kau juga."

Zin selalu bersikap tegas dan menjunjung tinggi harga dirinya.

Tapi Zin yang ada di depanku ini, menatapku sendu dengan air yang menggenangi bagian bawah sklera putihnya.

Tidak ada yang bisa melupakan insiden itu, bahkan Zin sekalipun. Semua itu menempanya menjadi pribadi yang keras seperti sekarang.

Apalagi saat itu umur kami masih 15 tahun.

⋘ Flashback...⋙

⋙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You And Me - LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang