GOW~1

3.1K 257 42
                                    

Cerita ini masih dan akan selalu menjadi miliknya Ka, IkaZordick.
Saya hanya me-REMAKE dan tentusaja atas persetujuannya
Tolong jangan bosen bacanya ya dan jangan lupa tinggalkan komen biar saya nggak males update :v




Seorang kaisar itu utusan dewa. Kekuasaan itu kesombongan yang memiliki batasan. Cinta itu seluruh dunia ini." Xiao Zhan seorang pangeran yang tidak bisa memegang pedang dan menjadi kaisar adalah takdirnya.

.
..
...
....
....

Drama

.
..
...



"Rembulan telah menunjukkannya." Hembusan angin di malam itu bertiup lembut. Seorang wanita dengan gaun China putihnya berdiri di hadapan kaisar. Di taman halaman belakang istana dan wajah cantiknya bagaikan bersinar mengimbangi pantulan permukaan kolam ikan koi yang juga berada di sana.

Rambut hitamnya tertiup lembut, menjuntai indah hingga pinggang—selembut sutra. Kaisar seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat. Apakah ia sedang melihat perwujutan dari seorang dewi. Ia tak ingat ada wanita secantik itu di istananya. Mengalahkan rambulan yang bersinar di atas sana bahkan bunga tak bisa dibandingkan dengannya.


Wanita elok rupawan itu tersenyum. Membuat sang kaisar—lelaki berpakaian warna emas dengan lambang naga di punggungnya tergugup. "Anak yang baru terlahir ini akan membawa dataran Han menguasai dunia"


"Si—siapa?" kaisar gugup. "Siapa kau?" hatinya menjerit ingin mengetahui nama wanita itu.

Wanita cantik itu mengibaskan lengan bajunya, membuat sebuah percikan cahaya yang terlihat ajaib. Kemudian ia menghilang.

"HORMAT KAISAR!" seorang Kasim menundukan tubuhnya—menghampiri sang kaisar dengan terburu-buru. Wajahnya dipenuhi dengan rona kebahagiaan—tentu saja ini berita baik. Sang kaisar memutar tubuhnya menatap penuh tanya sang kasim yang sibuk mengatur nafasnya.

"Selir Yue baru saja melahirkan putra anda, yang mulia."


Ika. Zordick



Namaku Xiao Zhan, margaku Liu. Anak dari kaisar China. Pangeran yang terkutuk—karena aku dilahirkan dari rahim seorang selir bukan dari permainsuri.




PAK

PAK

PAK

"Yang mulia! Jika kau mengayunkan pedang seperti itu kau tidak akan pernah bisa membunuh musuhmu."—dan aku benci kenyataan bahwa aku seseorang yang harus mengambil nyawa orang semudah membunuh lalat.

Xiao Zhan menghempas pedang kayu yang ada di tangannya ke tanah. Dia memilih duduk bersila di tanah dengan tangan bersidekap di depan dadanya—melakukan aksi mogok yang selalu ia lakukan rutin ketika berlatih pedang. "Kasim Shen Dong, aku tidak ingin berlatih lagi! Suruh saja pengawal itu pergi" seorang pangeran tetaplah seorang pangeran. Dia bebas melakukan apapun ketika ia tidak suka. Dan pedang adalah benda yang tidak ia sukai.

"Yang mulia akan marah kalau anda tetap seperti ini" kasim bertubuh gempal itu masih berusaha membujuk. Dia selalu yang menjadi bulan-bulanan sang kaisar ketika sang pangeran yang dilayaninya sejak kecil itu melakukan tindakan keras kepala seperti saat ini.

GOD OF WAR (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang