Jeon jungkook menepi di pinggiran halte, rambutnya acak-acakan serta muka masam tercetak diwajahnya, minuman boba yang telah habis ia minum diremasnya dengan kesal. otaknya kembali memutar kejadian saat di cafe satu jam yang lalu.
"Emm, honey.." berhenti sejenak."aku mau ngomong jujur sama kamu." ucap wanita cantik dengan rambutnya yang diurai curly dengan sebagian ujung rambut di. cat warna coklat , perhiasan yang berkilau nampak manis melingkar pada leher serta tangannya yang putih mulus bak tangan bayi. blouse kotak-kotak dengan variasi lengan balon sampai siku begitu pas melekat di tubuhnya yang semampai.
"Tinggal bilang saja, aku akan mendengarkan." jawab jungkook lembut setelah menyeruput cappucino latte miliknya serta menyunggingkan senyum manis kearah wanita itu.
"A.. a..aku akan menikah.'' ucap wanita itu gagap
jungkook yang sedang menyantap spaghetti brulee itu pun refleks mengangkat kepala yang semula tertunduk ke arah wanita itu dan menatap nya tanpa berkedip.
seperti layaknya vidio yang sedang di paouse, mereka nampak terdiam sejenak sampai pada jeon membuka mulutnya yang didalamnya masih menyisakan spagetti yang baru ini ia telan.
"Apa maksudmu akan menikah, bukankah kamu akan menikah denganku, tapi nanti." ucapnya dengan penuh tanya sambil mengernyitkan dahi.
"Tidak, bukan dengan kamu jeon."wanita itu mengambil nafas perlahan kemudian menghembuskan dengan berat "aku akan menceritakannya padamu, jadi beberapa bulan ini aku dekat dengan seseorang, tapi kami berdua memang sudah dekat dari dulu, karena memang ia temanku sejak saat di SMA. dia menyukaiku tapi waktu itu aku tidak menggubris perasaanya karena aku bilang aku sudah mempunyai kekasih. tapi setelah melihat keseriusannya denganku hati aku pun luluh , bukan tanpa alasan setelah bagaimana hubungan kita yang tidak tau akan dibawa kemana, sementara itu ayahmu juga tidak suka dengan hubungan kita jeon."
jungkook tertawa kecil"Kamu bercanda kan honey, kamu membuat karangan cerita yang bagus."Cetus jungkook yang terus tertawa kecil
"Maaf jungkook, tapi kali ini aku sedang tidak bercanda, aku benar-benar mengatakan yang sebenarnya padamu." ucap wanita itu serius, tak terlihat seperti candaan yang jungkook pikirkan
jeon yang masih tertawa kecil berubah ekspresi tegang.
"sudahi candaan mu honey,"
"tapi memang ini kenyataanya. kita berdua sepertinya terlalu memaksa takdir untuk segera menyatukan hubungan kita, tapi semuanya bakalan sia-sia karena kita emang gak akan ditakdirkan untuk bersama-sama."
jeon jungkook kembali pada mode diam dengan ekspresi muka yang tak beraturan, mendengar ucapan wanita itu barusan, jantungnya kini berdebar dengan kencang. tangan nya seketika mengepal lalu berubah gebrakan tak berarti yang hanya membuat makanan beserta alat-alat nya berserakan di atas meja dibarengi dengan berdirinya jungkook dari atas kursi sambil memandangi wajah wanita itu dengan tatapan tajam. untung saja susana kafe masih terlihat sepi belum banyak orang yang berdatangan, meski begitu,beberapa pasang mata menyorot kearah mereka, mendapati hal tersebut terdapat dari mereka yang meraih handphone dari atas meja, apalagi kalo bukan untuk konten.
Alhasil wanita dihadapan jungkook tercekat , ia masih di posisi nya duduk namun bola matanya bergerak ke atas memfokuskan pandanganya kearah dimana jungkook kini berdiri dengan kedua telapak tangannya yang menumpu diatas meja.
jungkook mengambil nafas dan menghembuskan kasar "Kamu tega sekali mengatakan hal itu seakan akan selamanya ini aku hanya main-main denganmu, bukankah selama ini aku berusaha untuk tidak pernah mencintai wanita lain selain dirimu, aku hanya ingin kau tau berjuang nya aku untuk dirimu." ucap jungkook serak seakan amarah dan kesedihan beradu didalam batinnya.
wanita itu kini ikut mengangkat tubuhnya berdiri. sekarang terlihat tinggi wanita itu sepadan dengan jungkook, ya mungkin tingginya hanya kurang sedikit jika ia melepas high heels di kakinya.
"Ya aku akui itu, tapi kamu harus ingat hubungan kita sudah lima tahun lamanya, dan aku tidak akan lagi menunggu lebih dari itu. aku ingin hubungan kita berakhir sampai disini."
"kamu benar-benar mengatakan hal itu juga akhirnya. dan aku benar-benar kecewa dengan kamu." ucap jeon jungkook dengan pandangan nanar.
"Terserah apa yang mau kamu katakan jeon, pertemuan kita mungkin cukup sampai disini." ucap wanita itu seraya meraih tas bling-bling nya lalu pergi.
kemudian beberapa langkah wanita itu balik menghampiri jungkook.
"Oh ya, dan Terimakasih untuk semuanya." ucap wanita itu sebelum dirinya benar-benar tak terlihat batang hidungnya yang hanya meninggalkan jejak wangi parfum .
bersambung...
.
.