ꞈ 05

378 43 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















Yanan sudah dipindahkan keruang inap nya, untungnya ruangan Yanan  VVIP, jadi semua temannya bisa masuk menjenguk.

Raffi menangis melihat keadaan Yanan, dia jadi menyalakan dirinya sendiri. Kenapa tadi dia tidak menemani Yanan.

"Sudah jangan nangis, Genta gapapa dia kan anak yang kuat" Hasel menenangkan Rafisky dengan memeluk nya.

"Jadi gimana dad? Nunggu rekaman nya dikirim apa kita langsung cek aja ke sekolah?" Tanya Hengkara, jujur dia sangat ingin menghabisi orang yang sudah membuat adik nya seperti ini.

Tidak terima tentu saja, dirumah Yanan dijaga dengan baik. Tidak pernah dipukul sekalipun, dan ini orang lain semena-mena dengan adiknya, cari mati memang ya.

"Besok kita cek kesekolah sekalian ajak Kakek juga" Johnny akan membawa Sang ayah agar melihat siapa yang berani melukai cucu kesayangan nya.

"Kalian pulang gih, udah malam besok juga suruh orang tua kalian kesekolah ya karena bakalan ada rapat nanti nya"

"Rafi jangan nangis lagi ya nak, Gentara gapapa kok, ayo kalian pulang nanti di antar supir nya om ya" suruh Johnny, teman teman Yanan pun pamit pulang.

"Abang sama Kakak pulang juga, mandi sama makan ya nanti kalau sudah baru kesini lagi kita gantian jaga adek."

"Iya Dad" jawab Hengkara, sebelum pulang dia mencium kening sang Adik.

Begitu juga dengan Madava, setelah mencium kening Yanan, dia dan Hengkara pun pulang.

Teon yang menangis sedari tadi juga tertidur disebelah ranjang sang anak.

Johnny menelpon orang suruhan nya untuk mencari informasi siapa yang menyakiti anak nya.






Johnny menelpon orang suruhan nya untuk mencari informasi siapa yang menyakiti anak nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bodyguard (Jaemyang) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang