Lika-liku perjalanan Nakula sang Bodyguard dan tuan muda nya Yanan.
Warn
Bxb
Crack pair
Hash word.
Local Au
Semi baku
( Jika ada kesamaan dalam nama karakter dan lain-lain nya itu merupakan ketidaksengajaan. )
@ciousmixxiw
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yanan sadar setelah empat hari dirawat.
"Ugh" Yanan membuka matanya dan orang pertama dilihat nya ada Nakula. Kebetulan Nakula yang menjaga Yanan hari ini, Karena Hengkara dan kedua orangtuanya masih sibuk mencari beberapa orang lagi yang sebelumnya membully Yanan.
"Jangan banyak gerak dulu ya, sebentar saya panggilin dokter" Nakula menekan tombol di sisi ranjang Yanan, tidak lupa setelah itu dia menghubungi orang tua Yanan dan Sabahat nya.
"Ada yang sakit?" Tanya Nakula, matanya menatap wajah manis Yanan yang sebelah pipinya tertutup perban.
Yanan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Maafkan saya tidak becus menjaga tuan"
"Gue gapapa Aga. Gausah minta maaf ya? Bukan salah lo" Yanan meringis ketika mencoba tersenyum karena luka di pipinya.
Dengan reflek Nakula mengelus pelan pipi Yanan yang di perban
"Eh- maafkan saya lancang tuan" dengan cepat Nakula menarik tangannya.
"Aga... Boleh peluk?" Yanan menatap Nakula.
"Hah?"
"Yeuu malah ngang ngong ngang ngong" - Hasel numpang lewat.
"Gue boleh meluk lo? Anu.. soalnya gak ada momma jadi gue minta peluk lo heheh"
Setelah itu Nakula memeluk Yanan dengan hati-hati.
"Makasih ya udah datang tepat waktu, karena kalau gak ada lo gue bisa mati di tempat itu"
Nakula merasakan bahunya basah, ternyata Yanan menangis. Nakula mengelus kepala Yanan guna menenangkan Yanan.
"Saya mohon jangan berkata seperti itu, itu memang sudah kewajiban saya untuk menjaga kamu. Jadi jangan berkata begitu Anan."
Nakula melepaskan pelukan nya ketika mendengar Dokter dan kedua orangtuanya Yanan datang.
"Saya periksa dulu ya" Dokter tersebut memeriksa keadaan Yanan.
"Bagaimana dok?" Tanya Teon.
"Kondisi nya sudah baik-baik saja mungkin 2 hari lagi sudah bisa pulang. Oh iya sebentar lagi Yanan harus minum obat nya, nanti perawat akan mengantarkan obatnya" dokter bernama Dareel itu pun pamit pergi.