Keesokan paginya Yanan tidak di ijinkan sekolah oleh johnny, karena takut tentang kejadian semalam.
"kamu diem dirumah aja dulu dek sampai daddy ketemu orangnya ya." ucap johnny, yanan cemberut. dia ingin sekolah tetapi sang ayah melarang nya.
"adek gapapa dad, kemarin cuma kaget aja kok"
johnny menghela napas, "yasudah dua hari lagi kamu sekolah ya"
Yanan tersenyum senang, "yayyy makasih dadd"
Johnny mengangguk sebagai jawaban. Setelah Johnny pun pamit keluar kamar Yanan karena masih ada pekerjaan yang harus dia urus.
Sepeninggal Johnny, Yanan merasa sangat bosan. Kakak dan abangnya tidak ada dirumah, dia pun memutuskan untuk menonton acara tv kesukaan nya.
1 jam berlalu, yanan sudah sangat bosan sekarang. Dia menoleh kearah jam dinding, dan sekarang jam menunjukkan pukul 1 siang. Yanan menghela nafas, jam pulang sekolah masih lama.
"Hahh, abang masih lama pulangnya. Daddy sama momma juga" ucapnya, sambil rebahan di sofa. Sampai tak sadar yanan pun tertidur.
Yanan terbangun dari tidurnya, dia mengecek jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 6 sore. Dia sedikit loading karena merasa aneh. Ternyata dia dikamar nya, terakhir dia sebelum tidur itu seingatnya dia di sofa.
Dia pun segera bangun, lalu bergegas mandi dan turun kebawah untuk menemui keluarga nya.
"Eh, anak kecil sudah bangun. Sini dek makan dulu" ucap Hengkara ketika melihat Yanan memasuki ruang makan.
Yanan duduk disebelah Hengkara, lalu menyederkan kepalanya di bahu sang abang.
"Tumben banget ini manja, kangen abang yaa?" Ucap Hengkara sambil mengelus kepala Yanan. Yang dibalas anggukan olehnya.
"Iyaa, bosan dirumah tadi sepi. Soalnya gak ada abang yang absurd"
"Nanti abis makan, katanya Madava sama yang lain mau kesini kok" jawab Hengkara.
"Beneran bang?"
"Iyaa anak kecill" ujar Hengkara, tidak lupa dia menguyel-uyel pipi Yanan karena gemas.
Seperti kata Hengkara, Madava, Rafisky, Hasel, Eric, Bima dan Juna datang kerumahnya.
Yang paling heboh selalu Hasel, seperti sekarang dia langsung memeluk Yanan sampai harus dipisahkan paksa oleh Hengkara.
"Santai aja napa mbul, engap adek gue lu bekep gitu" omel Hengara, sedangkan Hasel hanya cengengesan.
"Gimana? Ketemu gak siapa yang jahatin?" Tanya Madava ke Hengkara. Mata mereka berdua tertuju ke Yanan.
Hengkara menjawab sambil menghela nafas, "gak ada Dav, daddy juga belum ketemu orangnya. Gue gapaham, adek salah apa? Kenapa sampe segininya deh." Hengkara menatap nanar ke Yanan, merasa kasihan dengan sang adik.
"Kita harus cepat-cepat ketemu orang itu, gue gamau adek kenapa-kenapa lagi lagi." Ucap Madava.
Setelah itu mereka berdua bergabung dengan yang lain, bermain dengan Yanan.
Hai halo, kalian apakabar?
Maafin aku baru update lagi setelah sekian lama, mana sekalinya update cuma sedikit :D baru ada ide dan juga agak lupa sama alurnya, jadi aku harus baca ulang.Makasih buat yang vote dan nungguin cerita ini yaa. Gak nyangka aku ada yang nungguin cerita gaje ku ini hehehe.
Oke segitu aja, see you next chapter yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (Jaemyang) ✓
FanficLika-liku perjalanan Nakula sang Bodyguard dan tuan muda nya Yanan. Warn Bxb Crack pair Hash word. Local Au Semi baku ( Jika ada kesamaan dalam nama karakter dan lain-lain nya itu merupakan ketidaksengajaan. ) @ciousmixxiw