Bag 3 - Abyss

50 3 4
                                    


"Eek. Kalah terus sy"

"Tumben bngt kau selemah ini Ardana-kun~ ew jijik sy." Ejek Rana.

"Meh, aku cuman ngalah kok. Jngn ngadi-ngadi"

"Alesan. Beneran lo cuman bakal duduk gitu? Kok bisa sih lo masih hidup?"

"Klo km mau aku serius boleh, ayo lanjut bewan dek."

Rana dan Ardana terus bertarung sampai mereka lelah sendiri.

10 menit kemudian

"Kali ini km menang y Ran."

"Tentu aku bakal menang. Sekarang stop gombal sy yang menjijikan itu."

"Lah ngatur, gamau."

"Y."

Rana pergi meninggalkan Ardana.

"Mau kmn neng?"

"Lanjut menyelidiki."

"Lo belum sarapan bego."

"Bomat. Gk lapar." Jawab Rana

Ardana pun nyusul Rana yang sudah mulai menjauh darinya.

~

Malam harinya

"Fontaine sudah mulai membaik, besok mungkin hari terakhir kita di Fontaine dan mulai bergantian dengan tim lain nya."

"Baguslah kalau sudah membaik." Jawab Rana

Rana berencana untuk cepat-cepat tidur, tapi dia merasa ada yang aneh. Kenapa tempatnya sepi sekali dan mulai ngerasa kalau ada yang mengikuti?

"Tunggu."

"Aku tau ada sesuatu yang aneh disini."

"Kau benar."

...

⚠️WARN, CRINGE MODE⚠️










"AWAS!!"

Ardana gercep menarik tangan Rana dan akhirnya malah berakhir jatuh kepelukannya. Saat Rana membuka matanya, ada Ardana yang sedang memeluknya sambil melindunginya.

"Ini mau bertarung kok malah nge romantis sih?"

Rana dan Ardana sontak kaget mendengar suara itu.

"Halloo Rana! Kita akhirnya bertemu."

Rana terkejut karena orang itu mengetahui namanya.

"Siapa kau?! Dan bagaimana kau bisa tau namaku?!" Tanya Rana

"Pertanyaan yang bagus.." Orang itu mengeluarkan senjata polearmnya.

"Izinkan aku memperkenalkan diri. Aku, adalah Alysa. Manusia yang diutus untuk membunuh mu. Hanasaki Rana."

Alysa. Salah satu asisten khusus. Yang diutus oleh pemimpin abyss untuk membunuh targetnya karena alasan tertentu.

Rana pun berdiri dan mulai mengeluarkan senjata swordnya, diikuti oleh Ardana yang ikut mengeluarkan senjatanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rana pun berdiri dan mulai mengeluarkan senjata swordnya, diikuti oleh Ardana yang ikut mengeluarkan senjatanya.

"Pfft, aku dijadiin incaran toh? Keren sekali. Pdhl aku cuman manusia biasa loh."

"Apa katamu? Manusia biasa? Haha, ternyata kau belum tau yang sebenarnya.."

"Apa maksud-" Belum selesai bicara, Alysa mulai menyerang Rana dengan berencana membunuhnya. Beruntung, Rana dilindungi Ardana lagi.

"RANA! JANGAN MELAMUN TERUS, BANTU CEPETAN!"

Rana yang shock mulai membantu Ardana dengan melawan Alysa.

Alysa yang merasa Rana mulai akan menebasnya, dia menghindar.

"Eit, harusnya sy yang membunuhmu, bukan km yang bunuh saya" Ucap Alysa.

Rana yang kesal mulai fokus untuk segera membunuhnya.

"Ardana, mending lo mundur dan cari bantuan deh." Ucap Rana yang masih fokus menatap Alysa untuk jaga-jaga.

"TPI NTAR KM GIMANA?"

"CEPAT! Aku punya rencana sendiri."

Rana mulai menyerang Alysa, Alysa yang gercep langsung menghindar dan mulai menyerang balik dengan ingin menusuk Rana dari belakang, tapi Rana menghindar.

Ardana yang diam hanya bisa diam mengikuti perintah Rana karena Ardana sedang berada di keadaan lemah. Dia pun kabur mencari bantuan. (Dsr beban)

Rana segera menebas Alysa, tapi ditahan.

"Sebenarnya siapa yang mengutus mu untuk membunuh ku?"

"Mau tau mbak?"

Perang tetap berlanjut.

"Ya"

"Tuan muda abyss, Rai-Hana."

Rana dengan cepat menyerang Alysa dan akhirnya Alysa kalah dan pedang Rana sudah berada didekat leher Alysa.

"Menyerah lo buru, Alysa."

"Haha, ternyata kau kuat juga ya." Alysa menghilangkan tubuhnya dan berpindah kebelakang Rana.

"Kali ini kau menang, Hanasaki Rana, lain waktu kita akan bertemu lagi, sampai jumpa!" Alysa pun kabur melewati portal.

"TUNGGU! JANGAN KABUR!"

Terlambat. Alysa sudah tidak ada dan portalnya sudah menghilang.

"Asu. ARRGGHHH. KENAPA HARUS KABUR SI."

Tak lama kemudian Ardana datang dengan bala bantuan yang segera datang.

"Dimana.. Dia?"

".... Kabur."

"..."

"Rencana sendiri apaan coba, pasti ini diluar rencana kan? Ngaku lo"

"Klo udh tau gsh nanya lgi kali."

Mereka hanya pasrah dan hanya bisa menunggu bala bantuan datang.

~

Besok siang, di markas.

"Oi beban, katanya lo ketemu sama asisten khusus abyss ya?" Ucap Aydan.

"Siapa yang lo sebut beban, pendek?" Ardana menoleh.

"Ya lo lah, siapa lagi. Dan jangan panggil saya pendek."

"Y slh sendiri, lo duluan manggil beban." Balas Ardana.

Hanasaki Aydan. Kakak laki-laki kedua Rana.

Ardana mulai khawatir terhadap Rana karena dia dari kemarin murung terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ardana mulai khawatir terhadap Rana karena dia dari kemarin murung terus.
Ardana kira Rana ngambek karena Alysa kabur, ternyata..

"Rai-Hana.." Ucap Vira.

"Bukan kah dia..."

"Ya, pemimpin abyss, musuh utama kerajaan Hanasaki."





















Author : HAHAHAHA KENAPA SAYA YANG BACANYA MERASA CRINGE😩😩









To be continue

✿ 𝐀𝐑𝐍𝐀 ✿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang