BAGIAN 2.

38 15 9
                                    

"Tetaplah mengumbar tawa walau hati memendam luka"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tetaplah mengumbar tawa walau hati memendam luka"

-Aghnia


Sesampainya di rumah Nia tidak melihat keberadaan Abang serta papa nya yang bernama Fenzo Nugraha itu.Walaupun papah Nia jarang berada di rumah karna sibuk bekerja ia akan sesekali mengunjungi rumah Nia untuk melihat keadaan anaknya lebih tepatnya melihat Abangnya.

Sedangkan Arisa Higashino Nugraha atau bunda Nia ia telah meninggal saat umur Nia baru menginjak 14 tahun.Ia meninggalkan karena kecelakaan mobil saat ingin menjemput Nia di sekolah.Karena insiden itu pula papa Nia selalu mengacuhkan Nia sebab ia merasa bahwa yang membuat istrinya meninggal adalah Nia.Walaupun begitu ia tetap memberikan kebutuhan Nia dan selalu menyibukan diri dengan pekerjaannya.

Papa Fenzo tidak ada niatan untuk menikah lagi ia masih mencintai istrinya dan tidak bisa melupakan kenangan mendiam istrinya.Devan Dan Nia pun tidak keberatan bila papa mereka tidak ingin menikah lagi sebeb mereka tidak ingin posisi bunda mereka digantikan oleh orang lain.

Semenjak itu Nia pindah ke rumah yang dulu ia beli dari hasil usaha cafenya.Rumah yang sederhana karena ia ingin hidup mandiri dan tidak ingin menyusahkan papanya tetapi bang Devan memaksa ingin ikut dengannya karna ia sangat menyayangi adiknya itu dan tidak mau jauh" dari adiknya.

Awalnya papah Nia tidak mengizinkan Devan untuk tinggal di rumah baru Nia tetapi karena paksaan Devan anak kesayangannya itu ia langsung mengizinkan.

Nia segera memasuki kamar miliknya membersihkan badannya lalu merebahkan tubuhnya mencari posisi tidur yang nyaman setelah itu memejamkan matanya dan segera menjelajahi mimpinya.

***

Matahari telah berganti menjadi bulan.

Saat ini Nia,Abang Devan dan papa Fenzo sedang di meja makan untuk melaksanakan makan malam.papa Fenzo baru berkunjung lagi selama 2 bulan ini biasanya ia berkunjung 1 bulan 2 sampai 3 kali.Ia tetap tinggal di kediaman ia dan istrinya.

Kondisi Papa Fenzo dan Nia sedang di landa kecanggungan dan tidak saling menyapa seperti orang yang tidak saling kenal.

Sedangkan Devan,cowok itu hanya diam di tempat duduknya sesekali ia melirik adiknya.

"Papah mau makan sama apa?" tanya Nia seraya ingin menyendokkan nasi dan lauk untuk papa Fanzo.

"Tidak usah saya bisa sendiri" ketus papa Fenzo seraya menyendokkan nasi dan lauk pauk untuk dirinya sendiri.

Melihat itu Nia dan Devan hanya bisa menghela nafasnya dan mulai makan malamnya.

Saat setelah selesai makan Nia segera pamit kepada papa Fenzo dan Devan untuk kekamar.Nia tidak peduli dengan piring" kotor itu biar maid atau bo karti yang mencuci piringnya.Ia hanya ingin segera menenangkan pikiran nya.

ALGHNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang