Gila 2 🌳🌳 1 🍩

615 39 71
                                    

Mau lanjutin yang kemaren "^".....
Book sebelah di anggurin dulu....🙏🏻🙏🏻😥 masih cari pecerahan & ide dari otak kecil author 👊😭

BTW senin & selasa depan pada libur ngak? "^" kalo thor bisa jadi libur bisa juga masuk "^"

Moga aja libur 🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂
emotnya kebanyakan soalnya gabut "^"

Skip lanjut
















_______________

Sanzu kemudian menindihnya di bawah, mencium selakangannya dan lidahnya menjilat lubang nafsu merah muda yang panas.

"nghm." ran

"apa kau menyukainya?" sanzu

Seakan sudah puas bermain sanzu perlahan lahan menempatkan ayamnya di depan vagina kemudian menggososkkannya tepat di depannya.

Seolah keduanya sama sekali tak menyadari bahwa ada orang lain yang datang dan memperhatikan keduanya.

"bajingan" rindou

Ran terkejut, sangat takut dan berkeringat dingin, air matanya jatuh membasahi pipi dan tidak berani menatap rindou.

"rinrin ma.. maafkan aku, ini tidak seperti yang kamu kira" Ran

Rindou yang terlihat sangat marah dengan sikap dingin mulai mendekat dan menantang sanzu.
Sedangkan sanzu masih tersenyum puas dengan permainan yang dia buat.

"Mendengarkan mu, sekarang jawab aku, apa kau sudah bosan dengan ayamku dan memilih bermain dengan orang lain Ran...." tanya rindou dengan nada datar.

"He... he... santailah rindou, jangan berdebat dengan orang yang lebih tua, aku tau ini akan seru, kita lihat siapa di antara kita yang akan mendapatkan ran dia lah yang akan menang" sanzu

"kalo begitu aku menerima" Rindou

Kedua orang didepan ran terus berdebat,.dan kata-kata terakhir membuat hati ran menjadi sedih dan takut sejadi-jadinya.

"ya dua pohon untuk satu lubang" sanzu

"kurasa idemu, tidak cukup buruk" rindou

"Aa... apa yang kalin maksud?" ran

"Tenang kami akan menjadi baik, dan kami akan menyelesaikan masalah ini" sanzu

"orang harus dihukum, untuk kesalahan dan aku akan memberikan hukumn untukmu kakak" rindou

"rin rin jangan marah, rin rin ini salah sanzu, dia yang memaksa ku" ran

"Aku tau kakak, tapi sikapmu juga seperti berkata lain" rindou

"seperti pelacur,dan jadilah pelacurku" sanzu

"sanzu baji...ngh... ah, ss  sakit" ran

Rindou memasukkan ayamnya langsung ke lubang daging yang masih hangat dan membuat ran tanpa sadar merasakan sakit di bagian bawah.

"ck kau main dan tidak menungguku?" sanzu

"ran... cepat kulum" sanzu

"ah... tidak kamu... bukan, .. ah rin" ran

Hentakan demi hentakan dibawahnya yang mengambil alih membuat ran kehilangat pola pikirnya dan mengerang di bawah.

"ck harus aku yang menangani"sanzu

Sanzu menjambak rambut dan menarik kepala ran, kemudin memaksanya untuk mengulum seluruh bagian ayam yang besar dan berurat.

"uhum...auh.." ran

Melihat aksi sanzu pada ran yang sewenang-wenang rindou yang di campakan di bagian bawah merasa kesal dan dengan cepat menusuk ke bagian terdalam dari daging, menubruk di satu titik yang membuat ran semakin bahagia.

"uhuukkm... muhukk... kamu gila ah..." ran yang baru saja selesai dengan sanzu yang melepaskn air mani di dalam mulutnya.

"rindm... pelan... aku... ingin keluar..uhnm."ran

"keluar bersama ku"rindou

"tidak ahumm.. jangan.. dim.. ad.. jangan di tutup" ran

Rindou seakan tidak memperdulikan perkataan kakanya dan menutup tiruan ran agar tidak keluar mendahuluinya.

"ah... " rindou & ran ketika selesai dan menembak.

Air mani keluar di dalam dan diluar,mengotori spray. Sanzu masih menunggu saat yang tepat ketika dia mulai tidak tahan dan langsung memasukkan ayamnya di lubang hangat..

"akhm.... apa.m... robek.. sakit... keluarkan.. ss...asa kit, robek itu.... akan robek" ran

Penis keduanya bersarang di dalam gua hangat, dengan tangisan dan tubuh yang bergetar hebat ran membuat kedua orang yang dipenuhu hawa nafsu sedikit prihatin, kemudian dengan perlahan rindou mencium bibirnya dan sanzu menyeka air matanya.

Sedikit rileks karena mereka tidak ingin membuat ran menjadi sakit, perlahan-lahan bergerak dengan persetujuan.

"bergeraklah" ran

"kamu memang jalang" rindou

"jalangku aku akan membuatmu lumpuh" sanzu

Keduanya bergerak dengan kerjasama dan saling mengerti, keduanya merasakan bahwa ran sudah tidak terkendali dan kehilangan kontrol karena rasa sakit dan kesenangan yang menjadi satu.

"ahm.. uhum.. kalian jahat..." ran

"kamu baik, sangat cantik" sanzu

"sekarang memilih ku atau sanzu?, bicara dengan ku atau aku tidak memberimu ampun" rindou

"uhumm... aku... suka... tidak ah.. bisa memilih.... kalin jahat... " ran

"karna kamu tidak memilih diantara kami, kamu akan menjadi jalang kami" sanzu

"bukan masalah" rindou

"kalau begitu, kita baik rin?" sanzu

"ya, aku setuju" rindou

"ehm.... uhg... sialan... kalian.. ahm.." ran

Selama beberapa jam mereka terus menyiksa ran dengan berbagai ronde, 20 ronde terkadng satu lubang dengan sanzu, terkadang satu lubang dengan rindou, dan terkadang dua pohon dengan satu lubang.

......

"mereka mempermainkanku seperti ini, aku tidak akan melepaskan kalian akan kubunuh suatu saat, aku tau mereka baik, tapi di dalam mereka seperi iblis yang merayu dengan paksaan karena meskipun mereka tau aku tidak sadarkan diri mereka akan tetap mempermainkanku" ran

•••







TBC

Saya menulis karena kurang ide, jadi maaf kurang puas karena saya belum ada mood sama sekali, tapi saya akan lakukan sebisa saya untuk bab selanjutnya🤝🙂


Selamat malam😇😇😇🙏🏻

*°*[[ RAN MILIK KU ]]*°*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang