Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Happy reading.
Pagi hari menyambut nya dengan cerah, qiandra menatap pemandangan paginya di jendela kamar. Entahlah tiba-tiba dia suka melihat perkebunan yang ada di villa ini. Karena males melakukan apapun jadi dia hanya rebahan dan memainkan ponselnya.
Qiandra melihat jam sudah menunjukan pukul 09:15 , dia mengakhirkan main ponselnya, karena bosen dia keluar kamar untuk menemui orang tuanya, tapi di setiap ruangan mereka gak kelihatan sama sekali.
"Kemana mamih sama papih kok gak ada dimana-mana?." Gumamnya
Qiandra berjalan ke dapur, tapi tak menemukan siapa- siapa. Di saat qiandra mengambil minuman di dalam kulkas dia mendengar seseorang sedang berbicara di arah halaman belakang . Karena penasaran qiandra berjalan dan berdiri di dekat pintu yang terbuka, di sana menampilkan pak anton dan bi anih yang sedang merapihkan sesuatu yang qiandra tidak tau itu apa.
"Pak, menurut bapak teh kunaon tuan sareng nyonya bawa neng qiandra kesini. Pasti atuh aya alesana kan."ucap bi anih sambil mengambil bibit tanaman.
"Kalo bapak mah sudah tau atuh bu, kemarin tuan bicara sama bapak maksud kedatangan ke sini teh." Jawab pak anton dengan santai.
Qiandra mengernyitkan halisnya bingung saat mendengar perkataan pak anton, apa maksud yang mereka bicarakan.
"Emangnya apa alasan papih membawa gue ke sini, apa ada sesuatu yang mereka sembunyikan." Tanya nya dalam hati.
"Emangna naon atuh pak, ibu jadina teh penasaran teu biasana kan tuan sama nyonya membawa neng qiandra."
"Kata tuan mah, neng qiandra teh mau di pesantrenkan di kyai abdurrahman."
Deg..
Qiandra yang mendengar itu menegang di tempat, meski sedikit tak mengerti pembicaraan mereka tapi qiandra tau akan maksud di pesantrenkan."Apa..gue akan masuk pesantren, kenapa papih melakukan itu."ucap lirih, qiandra yang memegang air dalam botol langsung membantingnya sangat keras.
Pak anton dan bi anih sangat terkejut, mereka melihat pintu dapur yang terbuka di sana ada qiandra yang sedang menahan emosinya.
"Pak gimana atuh neng qiandra kayaknya teh ngadangukeun pembicaraan nu tadi." Bi anih langsung panik menatap putri tuannya itu.
"Ibu tenang atuh, bapak juga bingung, mending kita samperin neng qiandra dulu." Bi anih menganggukan kepalanya dan berjalan menghampiri qiandra yang terbeku di tempat.
"Neng qiandra." Panggil bi anih hati-hati
"Papih sama mamih gue dimana,?" Todong qiandra menatap mereka dengan tajam.
"Tuan sama nyonya teh pergi neng, neng mau memakan sesuatu atuh biar bibi ambilkan nya ."
"Gak usah, pak anton kemana papih sekarang, pak anton pasti taukan."
Qiandra menatap pak anton"Tuan sareng nyonya teh ke pesantren neng , anu di seberang sebelum villa ini."
Qiandra baru menyadari akan hal itu, kemarin dia melihat pondok pesantren tapi tak menduga kalo kedua orang tuanya akan memasukan dia kesana.
Qiandra langsung pergi tanpa berkata apapun, bahkan bi anih yang memanggilnya pun dia abaikan.
Sekarang yang di pikirnya, dia harus menggagalkan rencana kedua orang tuanya."Bisa-bisanya mamih sama papih mengambil keputusan seperti itu, gue gak mau pesantren apalagi harus menetap di sana." Dumel qiandra kesal. Qiandra terus saja berjalan keluar villa, mencari pesantren yang kedua orang tuanya datangi saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
QIANDRA ARSYANA
RomanceMenceritakan gadis muda yang angkuh dan sombong selalu membuat keonaran . Dia harus rela tinggal di pondok pesantren atas perintah kedua orang tuanya, bisa di sebut itu sebuah hukuman yang telah ia lakukan.. penasaran... jangan lupa baca..😊