Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Happy reading.
Hari ini adalah masuk kembalinya qiandra ke sekolah, setelah pak irfan yang memberikan hukuman skorsing di rumah selama tiga hari sebagai perenungan atas perbuatannya. Tapi hal itu tidak membuat qiandra menyesal bahkan semakin memicu untuk melakukan kenakalannya.
Mobil yang qiandra tumpangi memasuki area parkiran sekolah, hari ini mungkin seterusnya qiandra akan diantarkan oleh asisten pribadi gunawan yaitu alex. Untuk masalah semalam di apartemen davin qiandra akhirnya dengan terpaksa ikut pulang dengan alex meski banyak percecokan sebelumnya. Alex pun mengancam apabila qiandra tidak mau pulang bersamanya semua fasilitas yang selama ini qiandra gunakan akan di sita beserta rekening pun akan di bekukan atas perintah gunawan.
Davin yang selalu mendapatkan transferan dari qiandra tak mau sampai itu terjadi, dia pun langsung ikut membujuk qiandra untuk pulang bersama alex dengan alesan tidak boleh membuat kedua orang tua qiandra khawatir, qiandra pun menyetujuinya tanpa komentar lebih.
Qiandra keluar dari mobilnya dengan memasang wajah angkuh, banyak siswa-siswi yang menatapnya penuh iri dan dengki. Mungkin irinya karena qiandra putri tunggal kaya raya yang pasti semua keinginanannya akan langsung terpenuhi tanpa kendala apapun. Namun dengkinya adalah sifat qiandra yang mencerminkan bahwa dia punya kuasa penuh membuatnya jadi pribadi yang sombong dan banyak melakukan seenaknya saja tanpa memperdulikan orang lain.
Qiandra pun sadar akan tatapan kebencian semua orang padanya tapi dia hanya acuh saja, menurutnya mereka hanya bisa membicarakan dirinya dari belakang tak pernah menentang dari depan kecuali ketua osis dan guru-guru sekolah.
Mungkin hanya kejadian kemarin saja ada seseorang yang berani membuat keributan dengannya secara langsung. Itu pun dia kalah telak karena sudah melawan qiandra tanpa berfikir dahulu.
Qiandra yang sudah memasuki ruangan kelas 12 Ipa langsung menduduki bangkunya, dia mengeluarkan hp dari tas dan memainkan untuk mengusir jenuhnya sampai suara seseorang memekik gendang telinganya.
"Ya ampun qia, akhirnya lo masuk juga sekolah." Heboh nadia menghampiri qiandra ke bangkunya.
Qiandra memutar bola mata malasnya tak perduli, masih tetap fokus dengan hpnya tanpa mendengarkan ocehan nadia yang ada di sebelahnya.
"Ish qia demi apa gue baru tau lo pergi ke bandung, pantesan gue mau ngajak lo club langsung lo tolak gitu aja." Qiandra hanya menatap tak minat kepada nadia apalagi mendengar kota bandung yang membuatnya kesal.
"Jangan bahas itu gue benci mendengarnya." Nadia hanya mengernyitkan tak paham.
"Loh kenapa,? emang ada kejadian apa di sana.?" Qiandra langsung mematikan hpnya dan menoleh ke nadia yang menatapnya penuh tanya.
Qiandra pun menceritakan semuanya dari maksud kedua orang tuanya yang membawa dirinya ke bandung untuk di pesantrenkan sampai dia yang di jemput sama alex asisten pribadi gunawan di apartemen kekasihnya karena telah kabur dengan davin dari bandung.
"Gila gue gak habis pikir sama om gunawan yang berniat banget memasukan lo ke pesantren." Jangan tanya ekspresi nadia saat mendengarkan cerita qiandra dia begitu heboh menanggapinya.
"Iya kan emang aneh papih gue tuh."
"Gue gak kebayang kalo itu sampe terjadi lo mendadak akan jadi ukhti, berucap lemah lembut dan bertutur dengan manis." Ucap nadia dengan terkekeh geli.
"Sialan lo itu bukan gue banget." Nadia langsung tertawa lepas mendengar jawaban qiandra yang geram dengan ucapannya.
"Eh lo juga bisa-bisanya kabur dengan davin dan diam di apartemen nya segala, pasti om gunawan marah bangetkan.?"
"Kalo gue diem aja bisa-bisa gue langsung di masukan ke sana, sebelum itu terjadi yah gue kabur lah." Ungkap qiandra santai.
"Iya sih tapi kan gak kabur juga."
"Waktu itu pikiran gue lagi buntu gak ada rencana apapun, yang terpentingkan gue udah pergi dari sana."
"Om gunawan gak maksa lo ke sana lagi.?" Qiandra mengendikkan bahunya tak tahu.
"Cuma marahin gue aja yang kabur dari sana dari situ gak ada pembicaraan lain, selain gue harus diem di rumah sebagai hukumannya dan di antar jemput sama alex."
"Dan gue rasa lo akan melanggar itu semua." Tebak nadia.
Qiandra hanya tertawa mendengarnya, temannya ini sangat tau tabiat dirinya.
"Tentu saja."
🍀🍀🍀
Qiandra terus saja mengotak-atik hp nya dia saat semua siswa sedang mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, karena sedang berhalangan untuk hadir mengajar.
"Qia lo nyantai banget jadi cewe, gak ngerjain tugas lagi lo." Ucap nadia yang sedang menulis.
"Itu kan tugas lo nad." Timpal qiandra santai. Sedangkan nadia hanya mendengus sebal selalu seperti itu jawaban dari temannya ini. Memang benar semua tugas qiandra selalu dia yang ngerjakan tapi kan seharusnya qiandra ini sadar diri agar tidak selalu membebani orang lain.
"Lo emang bener-bener yah qia, gak mau berubah gitu."
Qiandra tak menjawabnya dia hanya fokus dengan hp yang ada di genggamannya. Seolah-olah itu sangat berarti dari apapun.
Beberapa menit kemudian qiandra langsung membereskan semua alat tulis dan memasukan ke tas satu persatu. Nadia yang melihat itu heran karena jadwal pulang masih satu jam lebih lagi tapi qiandra sudah bersiap-siap dari sekarang.
"Eh lo mau kemana.?" Nadia mencekal tangan qiandra yang udah berdiri.
"Mau bolos, emangnya mau ngapain lagi." Timpal qiandra yang udah melepaskan cekalan tangan nadia.
"Ishh, dan lo gak mau ngajak gue gitu." Decaknya sambil membereskan semua alat tulisnya ke tas.
"Dih, gue kira lo mau cosplay jadi murid teladan."
"Gak dulu deh kapan-kapan lagi aja kalo mau jadi anak baik, sekarang gue mau terbebas dulu sama soal-soal yang membuat kepala gue pening."
"Ya udah jangan banyak bacot mulu, mending kita segera pergi davin dan yang lainnya udah pada nungguin nih." Qiandra yang sudah mengecek pesan dari kekasihnya davin.
"Oke lets go."
Qiandra dan nadia pun keluar dari kelasnya dengan santai banyak siswa-siswi yang menatapnya jengah. Mereka emang sering begitu tidak ada yang berani untuk mencegahnya karena kalo sudah urusan dengan qiandra akan ribet nantinya dan ujung-ujungnya akan kena imbas yang tak terduga.
Halaman belakang sekolah jadi tujuan qiandra dan nadia menemui davin dan kawan-kawan, karena tempat itu jarang di singgahi murid-murid dan otomatis untuk di ketahui guru juga sangat mustahil.
"Oy lama banget sih, kita nungguin dari tadi nih." Kesal roby yang udah berdiri dari 30 menit untuk nungguin qiandra yang katanya mau ikut bolos.
"Nih nadia jalan nya lelet banget, jadi yah gitu." Ucap qiandra yang udah menghampiri mereka berlima yang berdiri di dekat gerbang kecil yang biasa untuk keluar bolos.
"Kok lo nyalahin gue sih qia, " nadia tak terima atas tuduhan temannya ini.
"Udah-udah jangan pada berantem mending kita cepat-cepat pergi takut keburu ketahuan guru kan bisa ribet urusannya." Semua nya mengangguk mengerti atas perkataan davin, mereka langsung keluar dan menaiki motor masing-masing yang udah di simpan di tempat yang aman.
Setelah beberapa menit kemudian mereka sampai ke tempat tujuan yaitu di kafe yang lumayan dekat di sekolah, mereka langsung memesan ruang vip karena qiandra takut kalo alex asisten papihnya pasti akan mencarinya.
Qiandra tidak mau hari kesenangannya di ganggu jadi lebih baik dia bersembunyi dulu, masalah kalo papihnya marah dia akan urus nanti yang penting sekarang dia bisa menikmati waktu tanpa hambatan.
Jangan lupa vote dan komen di setiap paragrafnya.
Follow ig arn al-hasanatul huda
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
QIANDRA ARSYANA
RomanceMenceritakan gadis muda yang angkuh dan sombong selalu membuat keonaran . Dia harus rela tinggal di pondok pesantren atas perintah kedua orang tuanya, bisa di sebut itu sebuah hukuman yang telah ia lakukan.. penasaran... jangan lupa baca..😊