Hari ini jennie ikut dengan jisoo untuk membersihkan taman belakang milik lisa, ah jennie juga sudah keluar dari cafe nyaa, sangat mencengangkan karna kemarin jennie ke cafe nya nama jennie di coret begitu saja
padahal jennie tau dia masih dalam masa kontrak, tapi kata bos nyaa seseorang sudah membayar denda tersebut dengan 10 kali lipat, tentu saja dengan senang nya bos jennie langsung mengusir jennie
"wahh aku masih tak menyangka aku diusir begitu saja ketika ia mendapatkan uang" decak jennie masih agak kesal dengan bos nya itu
"dan lagi untuk apa lisa membayar dengan harga sepuluh kali lipat, aku tau uang dia banyak tapi itu membuat si tua itu kesenangan" gerutu jennie
"jadi nona lisa benar benar membuatmu berhenti bekerja?" tanya jisoo ia sedang sibuk menanam tanaman baru ke dalam pot
"iyaa, lantas aku harus apa disini?" tanya jennie
"yasudah membantuku saja kalau begitu" ucap jisoo enteng
"haish kenapa aku malah terjebak disini, jisoo kau senang berada disini?" tanya jennie, jisoo mengangguk
"tentu saja, aku tidak kekurangan apapun disini nona lisa sangat baik" ucap jisoo
"hah jisoo aku ke kamar dulu yaa" ucap jennie, jisoo mengangguk saja
pergi ke kamar hanya alasan saja, sebenernya ia masih penasaran dengan lisa, maka dari itu karna jennie tau semua penghuni rumah sedang keluar, ia akan masuk lagi ke kamar milik lisa
tujuan nya tidak kemana mana ia langsung mengambil lukisan yang memang sejak kemarin menganggu fikirannya
"benar aku tidak salah lagi ini park chaeyoung" ucap jennie setelah ia mengamati lebih dekat lagi lukisan tersebut
"dia rose" ucap seseorang di belakang jennie
"aaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak jennie ketakutan spontan ia menjatuhkan lukisan nyaa,
"kkkau?bbagaimana bisa?" gagap jennie setelah melihat siapa yang berbicara di belakang nyaa
"tentu saja aku bisa ini kamarku" ucap nya santai yang tak lain adalah lisa
"ttapi kau sedang berada di kantor" ucap jennie entah kenapa tiba tiba ia merinding
"hah kata siapa? aku di kamar seharian" ucap lisa, ia berjongkok mengambil lukisan itu
"tidak tidak, aku melihat mu memasuki mobil dan pergi" ucap jennie
lisa menempatkan kembali lukisan itu, ia duduk di pinggiran kasur lalu menatap jennie, memang benar lisa tadi pergi dari rumah, namun di kantor lisa mencium aroma jennie yang memasuki kamar nyaa dengan kekuatan nya ia langsung berteleport dari kantor ke kakamar nyaa
"aku sudah pulang, bukankah kau sibuk di taman belakang?" ucap lisa, seketika jennie manggut manggut pikir nya ah memang mungkin lisa pulang pas dirinya sedang di taman belakang
"ada apa di kamarku, apa yang sedang kau cari?" tanya lisa
"tidak ada, hanya saja aku penasaran dengan kamarmu dan aku melihat lukisan itu, tunggu dulu kau bilang itu rose, apa rose nama lain dari park chaeyoung?" tanya jennie dengan wajah lugu nyaa, membuat lisa terkekeh
"bukan, dia adalah seseorang dimasa lalu, dia sudah tidak ada wajahnya memang mirip park chaeyoung" ucap lisa
"apa rose mantan kekasihmu?" celetuk jennie, seketika ia mengutuk bibirnya kenapa juga harus menanyakan hal konyol seperti itu
"tidak, aku tidak punya mantan kekasih, rose dia lebih berharga daripada seorang kekasih" ucap lisa, yang entah kenapa jennie semakin penasaran
"cih aku tidak percaya kau tidak punya mantan kekasih, kau kaya kau cantik dan juga tampan, biasa nyaa orang seperti mu adalah pemain handal dalam percintaan" decak jennie
"hey hey mulutmu nona jennie, aku tidak menggunakan kekayaan ku dan ke cantikanku atau ketampanaku atau apalah itu untuk menarik hal semacam itu, aku tidak tertarik" ucap lisa mendadak kesal pada jennie
"cih aku tidak percaya, sudahlah aku akan keluar" ucap jennie ia akan melangkah namun dengan sigap lisa menahan nyaa
"kenapa kulit dia selalu saja dingin" ucap jennie dalam hati ketika merasakan tangan lisa memegang tanganya, namun dengan segera jennie sadar dan melepaskan tangan lisa
"jangan menyentuhku, bagaimana jika kau pingsan lagi" ucap jennie dengan nada khawatir
lisa menatap tangannya, ada perasaan aneh yang muncul ketika ia memegang tangan jennie, hangat seperti sesuatu mengalir ke dalam tubuh nyaa, tidak ada perasaan sakit lagi seperti awal awal ia menyentuh jennie
dengan spontan lisa pun memeluk jennie, jennie membulatkan matanyaa terkejut
"yak apa apaan kau ini" ucap jennie ingin melepaskan pelukan lisa, namun lisa semakin erat memeluk nyaa
"tunggu sebentar biarkan seperti ini, hangat" ucap lisa ia benar benar merasakan serasa ia telah menghisap sesuatu dari tubuh jennie
dug
jentung lisa mendadak berdetak walaupun hanya sekali, lisa melototkan matanya tiba tiba mengerang ia meremas dada nyaa
"kkau kenapaa hey lisaa" teriak jennie panik
"ada apa, suara apa itu? tidak mungkin jantungku, ahh rasa nya sakit sekali" ucap lisa dalam hatinya matanya mulai mengabur
ia melihat samar samar jennie yang sedang ketakutan dan panik
"arghhh" ringis lisa dan kemudian ia tak sadarkan diri
"sudah kubilang jangan menyentuh ku, lihat kau pingsan lagi dasar bodohhh" teriak jennie air matanya tiba tiba saja menetes dan mengenai wajah lisa
"Ya Tuhan bagaimana ini, dia berat sekali" ucap jennie dengan sedikit terisak
"jisoo tolonggggg, chaenggg" teriak jennie, hah bahkan jennie sendiri tidak tau mereka akan mendengar nya atau tidak jelas jelas jennie tau jisoo berada di taman belakang dan chaeng entah kemana jennie bahkan belum melihat nya sedari pagi
"Nona jennie" ucap seseorang yang baru saja datang ia adalah bodyguard pribadi lisa
"ahh kau pria jangkung cepat bantu bos mu, dia pingsan" ucap jennie, pria itu langsung memangku lisa dan memindahkan nya ke atas kasur
"aku akan menelpon tuan eun woo" ucap bodyguard itu, jennie mengangguk saja, ia kembali melihat lisa
"apa kau alergi tehadap ku hah? kenapa setiap menyentuh ku kau pingsan lisaa" ucap jennie entah bagaimana ia menggambarkan nya sekarang antara sedih dan kesal
pikir nyaa apa ia seburuk itu sehingga lisa selalu pingsan setelah bersentuhan denganya jennie kesal tentu saja karna rasanya tidak ada yang salah dengan dirinya toh orang orang yang menyentuh nya tidak apa apa
sedih karna entah kenapa melihat kesakitan, membuat hatinya sedikit terenyuh, ia merasakan cubitan kecil di dalam hatinyaa
pikiran jennie pun terhenti ketika ia tak sengaja melihat memar biru di bagian perut lisa, jennie dengan penasaran pun dengan lancang membuka sedikit pakaian milik lisa
jennie menutup mulutnya ketika melihat memar biru yang mengerikan menurut jennie
"apa dia disiksa oleh seseorang? Ya Tuhan ini pasti sakit sekali" ucap jennie, namun seketika ia membulatkan matanya kaget karna memar biru itu perlahan menghilang
"lisa sebenernya kau ini siapa?" ucap jennie ia menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang ia lihat baru saja
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TASIKMALAYA, 24 FEBRUARI 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Zombie
Misteri / ThrillerTentang dia yang terlahir sebagai monster dan harus menemukan sang obat , obat yang entah akan membawa kebahagiaan atau justru kematian story by keylimario 29 September 2020