pertemuan

4 2 0
                                    

"awas Tante....." gadis itu menarik lengan tante itu yang hampir ketebrak mobil dengan nafas yang terengah-engah

"Tante gak apa-apa?"tanya gadis itu

Tante itu menghela nafas lega"iya tante gak papa kok,makasih ya udah nolong Tante"jawab Tante itu senyum

"Iya Tante sama-sama"ucap gadis itu senyum dan gadis itu teringat bahwa dia membawa belanjaan dari pasar untuk di bawa pulang,dia menatap kebawah dan dugaan nya benar bahwa belanjaan nya berceceran lalu dia berjongkok dan mengambil bahan yang bisa di bawa pulang karna dia tidak mungkin akan membeli lagi Karna uang ya sudah habis

Tante itu melihat gerak-gerik gadis itu yang mengutip belanjaannya yang berceceran itu lalu dia ikut berjongkok dan menahan tangan gadis itu"udah biarin aja ini,kita beli lagi ya.."ucap Tante itu menatap gadis itu tulus

"Tapi aku tidak punya uang Tante.."ucap gadis itu menunduk
Tante itu senyum dan tangan nya mengangkat dagu gadis itu agar tidak menunduk"biar Tante yang bayar semuanya"

"Tapi Tan..."ucapan gadis itu Terpotong

"Ini sebagai balas Budi Tante,karna kamu sudah menyelamat kan Tante"ucap Tante itu mennyelak ucapan gadis itu dan gadis itu tampak ragu tapi dia mengangguk saja

Lalu Tante itu menarik tangan gadis itu lembut dan baru beberapa langkah ada seorang bapak yang ternyata sopir Tante itu dan dia meminta maaf karna dia memakir mobil di tempat lain sehingga Tante itu bingung mencari mobil nya hingga hampir tertabrak lalu mereka pergi kepasar untuk membeli belanjaan gadis itu...



_________________________

Sebuah mobil terpakir di halaman panti asuhan dan didalam mobil itu ada tante,gadis itu dan jangan lupa sopir itu

"Jadi kamu tinggal di panti asuhan?" Tanya Tante itu
"Iya Tante aku tinggal disini"jawab gadis itu lalu  mereka keluar dari mobil itu dan gadis itu mengambil belanjaan nya di bantu Sam sopir tadi " makasih pak" ucap gadis itu senyum

" Iya neng sama-sama" jawab sopir itu lalu mereka masuk ke panti asuhan itu dan Tante mengikuti gadis itu di belakang

"Assalamualaikum umi,ada tamu"teriak gadis itu lalu dia berbalik kebelakang menatap Tante itu " Tante duduk aja dulu,aku mau manggil umi dulu"Tante itu mengangguk dan dia duduk di sofa

Tak lama akhirnya ada seorang wanita paru baya berjalan menggunakan kerudung selubuk diikuti gadis itu dari belakang yang membawa secangkir teh dan di taruh di meja memberi nya kepada Tante itu "wahh ada tamu rupa nya.." seru umi itu bersalam dengan Tante itu yang tersenyum " silahkan duduk" ucap umi itu lembut dan mereka duduk dan gadis itu duduk di samping umi itu " ada apa ya.." tanya umi itu

"Ahh,begini tadi saya hampir tertabrak mobil dan di tolong sama gadis cantik itu" umi menoleh ke gadis itu lalu gadis itu senyum canggung"lalu saya melihat belanjaan nya berceceran di jalan jadi saya ganti dan sekalian saya anter pulang kesini"perjelasan Tante itu

"Ohhh...gitu terima kasih nya,jadi gak enak nih" ucap umi itu enggak enak
" Ohhh gak kok, justru saya yang harus berterimakasih karna sudah menolong saya" sanggah Tante itu" dan ya...kita belum kenalan loh" ucap Tante itu "iya-iya sampai lupa"ucap umi itu terkekeh

"Perkernakan saya Vani Stevina saya dari Jakarta" ucap Tante itu yang bernama Vani

"Kalau saya Syarah Wafiroh,biasa di panggil umi Syarah dan sekaligus pengasuh panti asuhan ini"ucap umi Syarah senyum

"Kalau disamping umi siapa namanya?" Ucap Tante Vani menatap gadis itu sedangkan umi menyenggol lengan gadis itu "ayo perkenalkan diri kamu nak" ucap umi Syarah lembut

Gadis itu menghela nafas sebentar" nama saya Larista,Larista Vionala"gadis yang berumur 16 tahun itu

"Nama kamu cantik,sama kayak yang punya namanya" ucap Tante Vani senyum lalu gadis itu yang bernama Larista balas senyum itu yang tak kalah manis

Lalu Tante Vani dan umi Syarah berbincang -bincang dan Larista hanya menyimak ya mau gimana lagi .....

"Jadi Tante Vani di Surabaya ngurusin perusahaan?"tanya umi Syarah

"Iya..ada masalah di perusahaan di sini,nanti kalau udah selesai nanti balik lagi ke Jakarta " umi Syarah mengangguk

Tante Vani melihat jam tangannya yang ternyata hampir sore " hmmm,umi saya mau pamit dulu soal nya udah mau sore,gak nyangka kalau kita ngobrol nya lama" pamit Tante Vani lalu dia berdiri

Umi dan Larista ikut berdiri "ohhh gitu,saya juga gk nyangka" ucap umi bersalaman dengan Tante Vani lalu Larista ikut salaman mencium punggung tangan Tante Vani "makasih Tante untuk tadi"ucap Larista tulus"sama-sama sayang,Tante juga berterima kasih dengan kamu karna sudah menolong Tante"ucap Tante itu mengelus Surai rambut Larista ,umi melihat itu hanya senyum "ya udah Tante pulang dulu ya.... kapan-kapan Tante kesini hm,"Larista hanya mengangguk dan Tante itu berjalan menuju mobilnya yang dalam ada pak sopir tadi gak lama akhirnya nya mobil itu berjalan keluar dari halaman panti asuhan

Umi Syarah menoleh ke Larista"ya udah kita masuk kedalam,"
Lalu mereka masuk kedalam, Larista pamit keumi untuk keatas alias ke kamar dan dia menaiki tangga dan berjalan ke kamar sebelum membuka kamar ada yang memanggil nya

"Woy Rista " teriak cowok yang di ambang pintu nya namanya Rian Widura,dia kakak kelas nya Larista,Rian juga sudah menganggap Larista seperti adek nya sendiri begitu juga dengan Larista
"Apa bang?" Tanya Larista
"Dari mana Lo" ucap Rian berjalan menuju Larista "idih kepo ih" ucap Larista

"Tinggal jawab apa susah nya,gw juga gk kepo-kepo amat dah" sanggah Rian

"Kalau gak kepo-kepo banget, ngapain nanya?" Ucap Larista sabar
"Ya gw cuma penasaran aja" ucap rian polos
"Sama aja dodol....." ucap Larista masuk kamar kesel, mahkluk satu itu suka banget bikin orang kesel

Brakkkkkkk

"Astaghfirullah,anak ayam copot" teriak Rotin yang sibuk stalking Instragram di kasur nya

"Lo ngapain sih ris? Pakek banting pintu segala,lagi dapet Lo"ucap Nanda yang ikut terkejut tapi gk seheboh Rotin yang baru keluar dari kamar mandi

"Salahin aja bang Rian,yang bikin gw kesel"ucap Larista yang membela dirinya sendiri

"Kayak gak tau aja sifat nya bang Rian aja Lo ris;"ucap Klara yang dari tadi diam karna baca buku "oh ya....kok Lo lama sih kepasar ?"tanya Rotin yang masih menatap hp nya " tadi ada kandala dikit di pasar" ucap Larista lesu ia menuju kasur nya lalu berbaring kan tubuh nya di kasur rasanya lelah ..jadi setiap kamar itu di huni orang enam yang berhadapan dan kasur nya itu tingkat dua satu atas satu bawah  tapi kenapa kamar Larista di huni orang empat karna kedua  teman nya sudah diadopsi duluan

larista dan Klara , Rotin dan Nanda ......."eh Lo jangan tidur dulu...mandi sana bau tau" ucap Klara yang menaruh bukunya di meja belajarnya "ck,iya-iya ini gw mandi "ucap Larista berjalan menuju kamar mandi dan tidak lupa membawa peralatan nya......






****************************************

Sampai sini dulu ......capek ngetik kayak gini .......jangan lupa vote dan komen nya kalau ada kata² nya yang kurang atau kurang mengenak kan komen aja okuy....dadadahhh

LARISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang