🕊️03.🕊️ Roti isi kelapa

356 62 3
                                    

Sebelum lanjut membaca jangan lupa untuk vote terlebih dahulu
Hope you enjoying
Happy reading



"Bang! Bantuin papa dulu sini!" Teriak Bagas memanggil anak sulungnya.

"Kenapa mas?" Tanya Audy keluar saat mendengar Bagas berteriak.

"Abang mana Ma? Suruh keluar bantuin papa bentar. Ini bantu angkat-angkat batu biar dipindahin ke taman belakang aja," ujar Bagas.

Audy pun masuk ke dalam rumahnya dan memanggil anak sulungnya. Jika di hari Minggu, biasanya Alskara belum bangun jika masih pagi.

"Koko? Udah bangun belom? Itu disuruh papa kebawah. Bantuin angkat-angkat batu. Papa kesusahan tuh," ujar Audy mengetuk pintu kamar anaknya.

Alskara pun membuka pintu kamarnya. Pria bertubuh jangkung itu baru saja selesai melukis di balkon, bisa Audy lihat dari tangan Alskara yang kotor karena cat air.

"Bentar ya Ma. Cuci tangan dulu," ujar Alskara.

Audy pun masuk ke kamar sang anak dan membantu Alskara membereskan kamarnya yang berantakan itu.

"Kok Koko tumben bangun pagi? Biasanya siang tuh. Ini kan hari Minggu." Audy bertanya seraya merapikan kasur Alskara.

"Gabisa tidur Ma."

"Loh? Kenapa gabisa tidur?"

"Gatau. Tiba-tiba aja. Jadinya yaudah tidur-tidur ayam. Trus bangun jam 6 tadi." Alskara keluar dari kamar mandi dan mengelap tangannya yang basah menggunakan handuk kecil.

"Ma, itu lukisan Alskara jangan digeser-geser ya. Lagi di jemur."

"Iya koko," ujar Audy lembut.

"Yaudah, koko kebawah dulu ya. Papa dibawah, kan?"

"Iya. Yaudah sana. Mama mau bersih-bersih di kamar kamu. Jorok banget kamar anak laki!" Dumel Audy membuat Alskara terkekeh kemudian memeluk sang ibu.

"Ih sana! Ngapain meluk-meluk---"

CUP!

"IH! KOKO!" Teriak Audy saat Alskara mencium pipinya lalu berlari keluar dari kamar membuat Audy tertawa melihat tingkah laku sang anak.

××××

Setelah selesai membantu sang papa memindahkan batu-batu berkurang cukup besar, kini ayah dan anak itu duduk di kursi taman yang menghadap ke arah jalanan yang terlihat sepi.

"Sekolah gimana bang? Aman?" Tanya Bagas menyeruput kopinya.

"Aman Pa."

"Berat gak jadi ketua OSIS?"

"Jangan ditanya, Pa. Ya udah pasti berat lah. Apalagi kalo sekolah bikin acara, aduh abang gak dikasih napas sama guru-guru. Disuruh mondar-mandir kesana kemari." Ujar Alskara menjelaskan membuat Bagas terkekeh sembari menepuk-nepuk kepala sang anak.

"Abang.. abang... Ya namanya juga ketua."

"Papa dulu juga ketua OSIS emangnya?"

ALSKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang