3130 words, semoga ga bosen.
________
"berapa ya pak?" Tanya Nisa sambil mengembalikan helm milik bapak ojek di depannya.
"oh, totalnya 17 ribu neng." Jawab bapak itu sambil tersenyum cukup lebar.
"sebentar—" Nisa membulatkan kedua bola matanya saat ia meraba-raba bagian saku dan kantong rok yang ia gunakan.
Nisa tidak bisa menemukan dompet miliknya.
"eh?"
Dengan sedikit rasa panik ia membuka tasnya secara terburu-buru.
"hehe, tunggu ya pak." Ucap Nisa lagi sambil terkekeh malu.
"Iya neng santai aja." Jawab si bapak tetap dengan senyum lebar miliknya.
Nisa terus mengacak isi dalam tasnya. "Aduh..." gumam anak pertama Zaidan itu.
Dengan kepercayaan diri nol, Nisa menatap bapak ojek itu dengan malu-malu. "Pak boleh minta waktunya sebentar?" Tanya Nisa sambil tersenyum tipis
"Ada apa neng memangnga?" Tanya pria berumur itu.
"Dompet saya ketinggalan." Jawab Nisa sebelum ia meninggalkan pria paruh baya itu dengan heboh.
"Neng! Ini gimana?" Pekik ojek itu sambil berdiri dari motornya. Ia melihat Nisa berlari menjauhi dirinya.
Nisa memberi syarat ke arah bapak itu untuk menunggu sebentar.
Nisa melihat sekeliling sekolahnya dan tidak menemukan seorang murid pun di sekitarnya.
Gadis itu menggigit bibir bawahnya perlahan mencoba berpikir sesuatu. Dan boom. Gak bisa di bilang beruntung juga sih, tetapi Nisa bisa menemukan seorang siswi dengan pakaian yang sedikit gelap dan tertutup.
Agak ragu untuk menghampiri siswi itu tetapi mau bagaimana lagi? Ia tidak mau kabur dari bapak ojek tadi karena tidak membawa uang saku.
Nisa pun bergelut dengan pikirannya. Apakah ia harus menghampiri siswi itu? Pasalnya sangat terlihat jelas aura gadis itu sangat dingin dan menyeramkan.
Tetapi tidak salah untuk mencoba kan?
"hi? Sorry banget ganggu, tapi aku butuh bantuan kamu, dompet ku ketinggalan dan sialnya aku gak bisa bayar—" suara Nisa terputus saat siswi yang ia ajak bicara, pergi tanpa menatap Nisa begitu saja.
Nisa yang mendapat perilaku seperti itu menahan nafas dan sedikit membuka kedua bola matanya melebar. Seharusnya ia tidak perlu terkejut lagi.
Sial sekali dia pagi ini, sudah dompet tertinggal, tidak bisa bayar ojek online lalu bertemu gadis dingin dan cuek seperti ini lagi.
Kebantu engga tapi emosi iya..
Nisa mencoba untuk sabar, ia menarik kedua sudut bibirnya mencoba tetap terlihat tersenyum ramah.
"maaf? Kak?" Panggil Nisa mencoba menyamakan langkah siswi di depannya.
Sialnya lagi kaki gadis itu lebih panjang dari pada kaki Nisa, oh. Boleh kah Nisa mengatakan hari ini adalah hari tersialnya? Karena area sekolah benar-benar sepi dan terlihat tidak ada tanda-tanda murid yang lewat selain gadis di depannya ini.
Ya Nisa datang pagi-pagi buta karena ingin menikmati lingkungan sekolah barunya. Tapi bukannya mendapatkan nikmat, Nisa malah mendapatkan sial.
"please, kak!" Panggil Nisa lagi, sedikit lebih kencang kali ini.
Ia sedikit berlari dan berhenti tepat di depan gadis berambut agak kemerahan itu.
Tampak siswi itu mengerutkan dahinya bingung, ia membuka ear phone kanan telinganya.
![](https://img.wattpad.com/cover/282257159-288-k95310.jpg)
YOU ARE READING
Tukar Jiwa
FanfictionCerita tentang dua sahabat yang ingin bertukar jiwa dengan 'ice prince' mereka, agar kedua gebetannya itu mengerti rasa Heejin dan Gowon menyayangi dan mengagumi mereka sepenuh hati. "Coba satu hari saja kau jadi diriku, kau akan mengerti bagaimana...