29

425 39 7
                                    

!Warning!
Banyak typonya maaf kalau
Ceritanya gaje/ga seru

Flashback

Arda:Hn...mungkin saja Sheilda butuh beberapa waktu untuk tersadar lebih baik kita kembali ke tempat Boboiboy dan Hafizah

Aoi:Kita terlambat. Pesawat kapsul itu sudah berada di dalam pesawat lain dan mungkin pesawat lain itu sudah menolong mereka

Kyluc:Sial

??? 1:Hum~ tidak apa~ jangan khawatir karena apa yang aku inginkan... Sekarang sudah ada di tanganku. Benar kan kelinciku~

Fang:Tck.aku bukan kelincimu dasar pria aneh

??? 1:Haha...astaga~baiklah²,kita mulai saja?//*Ucap ??? 1 lalu tertawa kemenangan.

....

Kamar Rawat Sai...

Cccsshh....

Arda:Bagaimana?

Hafizah:Kami sudah menyerapnya tapi tidak semua.

Nada:He?kenapa?

Hafizah:Hah...kau tidak lihat?

Nada:Lihat?lihat apa?

Hafizah:Hadeh...itu lukanya kami tidak bisa menyerap semua jika luka itu masi terbuka

Nada:O-o-ouh.

Arda:Baiklah... Kalau begitu...

Sebelum Arda menyelesaikan kalimatnya dia berjalan mendekati ranjang Sai

Arda:Kita sembuhkan dulu lukanya

Ssshh..

Cahaya redup bewarna ungu muda itu muncul saat kedua tangan Arda di majukan ke arah luka itu. Dan

Swosshh...

Tiba² munculah cahaya berbentuk bunga sakura yang tepat di luka tusukan pedang tersebut, cahanya bunga sakura itu perlahan memekar dan cahanya yang cukup menyilaukan muncul bersamaan dengan mekarnya bunga.

Sai:Uugghh...

Sai menyempitkan matanya,lalu perlahan Sai membuka kedua matanya

Arda:Syukurlah kau sudah siuman//*Ucap Arda yang masih menyembuhkan luka tusukan pedang tersebut

Sai:She-sheilda...

Sai ingin menanyakan keadaan adiknya tersebut tapi mungkin karna dia baru saja sadar,lalu pada saat di gedung PkO23 dia mendapatkan siksaan,dan tidak mendapatkan makanan/minuman jadinya ya...suaranya menjadi serak.

{Jujur njr Author sampe bela²in liat balik chap² belakang cuma buat liat nama gedung tu:) Author lupa njer namanya padahal Author yang bikin tu nama tapi Author jug yang lupa🗿}

Berusaha menahan ego  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang