"Morning, wife," senyum lembut Raga menyapaku saat membuka mata pertama kalinya.
"Morning."
Aku menggeliat dan menutup kembali tubuhku dengan selimut.
"___"
"___"
"Kenapa aku bisa ada di kasur?!" Aku langsung membuka selimutku tadi saat tersadar aku kini di ranjang besar berdua dengan Raga.
"Aku yang memindahkanmu semalam," jawab Raga.
"Kamu enggak melakukan hal aneh-aneh kan?"
"Aneh itu seperti apa? Jelaskan."
"Kamu enggak pegang-pegang tubuhku kan?" Aku.
"Kamu kan istri aku, mau aku pegang, mau aku remas, mau aku tiduri juga enggak masalah sebenarnya."
"Kurang ajar!" Aku melempar bantal kearahnya.
Ia terkekeh geli melihatku yang marah.
Entahlah, aku benar-benar membencinya tertawa ringan seperti itu. Bahkan ia tidak pernah mengatakan maaf soal kesalahannya dulu.Selesai sarapan di hotel, kami berencana kembali ke Jakarta. Sebenarnya ini keinginanku.
Aku benar-benar tidak ingin berada di Bali bersama seseorang yang amat aku benci.Itu kota romantis, seharusnya aku bersama seseorang yang aku cintai dan melakukan hal-hal romantis disana.
Bukannya terjebak bersamanya!
Setelah penerbangan melelahkan dan membosankan dari Bali, kami menuju rumah kami. Ya, ini rumah yang dibeli oleh Raga untuk pernikahan kami.
Ia benar-benar merencanakan dengan matang sekali. Bahkan rumah ini sangat mewah, besar dan indah.
Kami menuju lantai dua, ia memasuki kamar utama dan aku memasuki kamar sebelahnya. Lalu tak lama ia menghampiriku.
"Apa kita harus pisah kamar?" Raga.
"Iya," jawabku tanpa menoleh dan tetap sibuk merapikan koperku.
"Gia, semua aku turuti kemauanmu. Tapi untuk yang ini, aku tidak bisa menyetujuinya."
"Itu urusanmu! Aku enggak peduli!"
"Aku enggak mau sampai pembantu dirumah ini tahu keadaan kita yang sebenarnya. Bagaimanapun, aku seorang pemimpin di perusahaan dan aku enggak mau kehidupan rumah tanggaku yang aneh ini sampai bocor keluar!" Ia memegang pundakku dengan kencang, ada sorot amarah dimatanya.
Aku menelan salivaku dan akhirnya aku menyetujui keinginannya.
Dan, disinilah aku. Sekamar dengan suami yang amat kubenci.
Tiga bulan tidak terasa kehidupan rumah tangga yang konyol ini berjalan dengan semestinya.
Karirku didunia artis kembali cerah lagi, tentu saja ini semua berkat bantuan Raga. Selesai pesta pernikahan kami, seminggu kemudian ia melakukan konfrensi pers. Dan tujuannya adalah membersihkan namaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY
Short StoryKumpulan cerita pendek yang berisi tentang romansa. Romansa yang ada hanya di kepala kita.