Cerita ini, aku dedikasikan untuk iviya_putri11
Cerita ini di Karyakarsa berbayar, tapi karena kamu dengan ramah menyapa aku, jadi ini aku publish di sini. Terima kasih❤️.
Tinggalkan jejak ya kalau sudah baca 🥳❤️.🧁🧁🧁
"Emy!" teriak sebuah suara di koridor kampus yang ramai, jam segini, para mahasiswa baru saja keluar kelas.
Emy, gadis cantik, manis berusia 20 tahun menoleh ke asal suara tersebut. Elang, lelaki berusia 22 tahun, dua tingkat di atas Emy sedang berlari terengah-engah menuju Emy sedang berdiri.
Elang, mahasiswa arsitek, sahabat sekaligus tetangga Emy sejak masa sekolah menengah pertama. Mereka dekat, sejak Emy datang dan pindah tepat bersebelahan dengan rumah Elang. Selain sebagai sahabat, Elang juga diam-diam sebagai bodyguard Emy semasa sekolah. Emy pendiam dan manis, selalu menjadi target para pembully di sekolah. Elang datang selalu sebagai sosok pahlawan di mata Emy.
Sebagai kakak kelas yang baik, Elang sangat peduli pada orang-orang yang dirundung di sekolah.
"Kenapa?" tanya Emy.
Elang masih mengatur napasnya seraya matanya memejam. Setelah melakukan inhale-exhale, ia menatap Emy.
"Gue dari tadi wa elo, kenapa cuma dibaca? Emangnya hp elo koran? Cukup dibaca tanpa dibalas," tanya Elang dengan sedikit marah.
"Enggak apa-apa."
"Ck! Elo betingkah kayak cewek-cewek kebanyakan. Kalo ditanya, kamu ada apa? Dijawab sama tuh cewek, enggak apa-apa, kok." Bibir Elang dimaju-majukan meniru gaya para wanita yang manja.
"Ya emang enggak apa-apa. Males. Enggak minat." Emy berbalik dan melengos pergi meninggalkan Elang.
"Elo marah karena semalem?" Elang berjalan menyusul Emy.
"Enggak."
"Elo lagi PMS?" tanya Elang lagi.
"Enggak."
"Jawab gue, Em. Kalo elo masih begini, gue bakal cium elo lagi kayak semalem di sini. Di depan semua orang!" ancam Elang.
Emy berhenti berjalan, begitu juga dengan Elang. Mereka kini saling bertatapan.
Emy menghela napas panjang dan ia mulai bicara, "El, jangan bahas kejadian semalem. Gue anggap itu cuma permainan kita dan gue enggak mau lagi mainin permainan ngaco itu lagi!""Santai aja, Em. Lagian, ciuman semalem cuma nempel bibir doang," jawab Elang santai.
"Nempel apaan!" Emy memukul bahu Elang dengan kuat.
Elang mengaduh kesakitan dan dengan kekehan gelinya.
"Kenapa? Ciuman gue hebat, kan? I'm a good kisser, Em," ucap Elang Bangga.
Emy memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Gue mau ke mal sama Deni dan Risa, jadi elo enggak perlu nungguin gue," jelas Emy.
"Deni? Ngapain dia ikut elo?" Elang menaikkan sebelah alisnya.
"Deni kan saudaranya Risa, El. Ya dia pasti ikut lah, kan nemenin Risa."
"Modus. Dia tuh mau deketin elo!" ucap Elang ketus.
"Ya enggak apa-apa juga, gue single, dia juga single."
"Enggak ada! Gue enggak suka sama tuh anak! Elo enggak cocok sama dia," ujar Elang.
"Whatever!" Emy berlalu meninggalkan Elang di sana. Ia tak peduli Elang meneriaki namanya, hingga menarik perhatian para mahasiswa lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY
القصة القصيرةKumpulan cerita pendek yang berisi tentang romansa. Romansa yang ada hanya di kepala kita.