01

33 7 1
                                    

Cantik, pendiam dan dingin. 3 kata itu cukup untuk mendeskripsikan Karina Azura yang merupakan putri tunggal dari keluarga Kim yang merupakan jejeran 10 besar orang terkaya di Asia itu.

 3 kata itu cukup untuk mendeskripsikan Karina Azura yang merupakan putri tunggal dari keluarga Kim yang merupakan jejeran 10 besar orang terkaya di Asia itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina sama sekali tidak memiliki teman selain Inggit asisten pribadinya yang tumbuh bersamanya dari kecil dan moci seekor anjing poodle miliknya.

Karena tidak pandai bersosialisasi dan juga karena aturan yang dibuat oleh Ayahnya dari kecil yang tidak mengizinkan putri semata wayangnya terlalu dekat dengan siapapun dan melarangnya bicara dengan sembarang orang. Tanpa disadari hal itu pun terbawa sampai sekarang.

Kesehariannya hanya di rumah. Karina tidak pernah pergi keluar rumah untuk kepentingan selain sekolah.

Layaknya putri-putri negeri dongeng. Karina sibuk mengikuti beberapa les private memasak, beberapa kelas bahasa asing, kecantikan, musik, berkuda, melukis, panah, golf bahkan ballet. Untuk beberapa orang umum mungkin tidak akan sanggup mengikuti les private sebanyak itu.

Tetapi untuk seorang Karina Azura itu termasuk hal biasa untuk dilakukan setiap hari.

"Silahkan nona banana smoothies nya" Kata seorang wanita yang berdiri di sebelah Karina dengan setelan rapi dari ujung rambut sampai ujung kaki. Menaruh gelas smoothies nya di atas meja.

"Git, berhenti panggil aku nona. Aku mulai ngga nyaman dengan panggilan itu. Karina aja udah cukup. Kita seumuran" Ujar Karina yang sedang sibuk membolak-balik lembaran buku yang sedang dibacanya.

"Ga bisa non, nanti kalo sampe kedengeran Pak Kim bisa mati aku" Sahut Inggit.

"Ya jangan kalau di depan Ayah" Jawab Karina lagi yang masih fokus kedepan buku dan di balas anggukan oleh Inggit.

"Tok tok tok tuan putri. Putri tidur" Seorang pria tinggi dengan senyuman manis khasnya melangkah masuk ke dalam kamar menghampiri Karina.

"Ada Yoon Jaehyuk" Bisik Inggit, membuat Karina menoleh kearah pintu kamarnya.

"Keluar. Jangan ganggu. Aku sibuk" Ujar Karina dengan ekspresi datar, seperti biasanya.

"Belajar mulu, belajar lagi, belajar terus. Di sekolah belajar di rumah belajar. Mending main yuk ke luar" Jaehyuk menghampiri Karina dan mengambil buku dari tangannya.

Karina menghembuskan nafas kasar. Ia terlalu lelah menanggapi sepupunya itu. Betapa tidak pentingnya hampir setiap hari Jaehyuk datang hanya untuk menceritakan tentang betapa asyiq kehidupan di luar sana.

"Jaehyuk. Kamu mau keluar sendiri dengan kaki-kakimu itu atau secara paksa?" Ujar Karina sambil merebut kembali bukunya dari tangan Jaehyuk.

"Hari ini hari yang cerah sekali, banyak orang main sepeda dan kumpul-kumpul di taman. Banyak cowok-cowok ganteng diluar sana. Ga tertarik?" Jaehyuk masih juga bersikeras membawa sepupunya keluar rumah untuk pertama kalinya dalam seumur hidup. (Selain sekolah ya!)

60 daysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang